🍃 Shopping

599 105 6
                                    

🌸
________________________

🍁


Shopping


🍁
______________________

Jihan turun dari kamar setelah selesai membersihkan diri. Kebetulan hari ini mamanya pulang cepat, jadi ia tidak harus menonton tv sendirian karena sudah pasti Minho main game di kamarnya.

Atau justru nonton blue film? Ah, Jihan tak habis pikir, kakaknya menonton hal seperti itu.

"Ma, lagi apa?" Jihan menghampiri mamanya yang sedang berkutat dengan panci di atas kompor.

"Kak Minho minta dibikinin sayur sop."

"Ada yang bisa Jihan bantu?"

"Panggil kakakmu aja, Dek. Papa bentar lagi nyampe, kita makan malah bareng."

Jihan terdiam. Bukan ia malas naik ke atas, hanya saja ia malas ke kamar kakaknya. Tempo hari saja, ia memanggil Minho untuk makan, yang ia dapati adalah --Minho yang sedang menyelesaikan urusannya di kamar mandi setelah menonton blue film--

Memalukan!

"Dek?" panggil Mina lagi. Jihan mengerjap.

"Iya?"

"Kok masih di sini?"

"Em, iya. Jihan panggil dulu kak Minho-nya, Ma." Jihan tersenyum tipis lantas beranjak.

'Semoga kak Minho tidak sedang melakukan hal-hal aneh,' batin Jihan.

Jihan mengetuk pintu kamar.

"Kak?"

"Masuk!"

Jihan membuka pintu kamar pelan. Ternyata Minho sedang mengerjakan tugas sekolahnya.

"Lagi ngapain?"

"Lo buta? Gak lihat gue lagi ngapain?" sahut Minho dengan tak ramahnya.

Jihan merengut. "Biasa aja dong! Jihan 'kan cuman nanya!" balasnya kesal.

"Dipanggil mama suruh makan bareng. Papa bentar lagi nyampe!" Setelah itu Jihan menutup kembali pintu sedikit kasar. Entah mendapat keberanian dari mana, tapi ia merasa lega setelah mengeluarkan unek-uneknya barusan.




Tidak ada alasan khusus kenapa Yeji tak menyukai Ryujin. Entah karena gadis itu dekat dengan Hyunjin atau karena gadis itu sahabat Jihan. Kebenciannya benar-benar tak beralasan. Ia hanya terlalu menyayangi Lia, sahabatnya. Dan Ryujin selalu mengganggu kegiatan mereka mengganggu Jihan.

Seperti saat ini. Jihan jatuh tersungkur karena dorongan Lia, membuat minuman yang dibawanya tumpah dan mengotori lantai. Minho memang sudah memperingatkannya untuk tak mengganggu Jihan, tapi Lia masih belum puas bermain-main dengan anak itu.

"Kenapa sih lo itu suka banget nyari masalah sama gue!" Posisi mereka kini berada di lorong dekat gudang. Setelah membeli minum tadi, Jihan di suruh menyimpan bola basket ke gudang oleh guru. Saat itulah Lia menggunakan kesempatannya untuk mengganggu anak itu.

"Pengen aja. Gue suka lihat wajah kesel lo soalnya." Setelah itu Lia berbalik pergi begitu saja. Namun, baru berbelok di lorong tiba-tiba--

Byurr!

Satu cup jus mangga mengguyur kepalanya.

"Ups, hujan jus mangga!" Ryujin tertawa nyaring seakan yang ia lakukan adalah sesuatu yang menyenangkan.

Lia menatapnya tajam menahan amarah.

"Kenapa? Marah lo?" Tawa Ryujin seketika terhenti. Tatapan cerianya tadi berubah menjadi tatapan tajam seolah mencoba mengulitinya.

Maze Of Memories || Minsung LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang