🍃 The Reason

647 104 9
                                    

🌸
_____________________________

🍁


The Reason


🍁
_____________________

Jihan membeku. Tunggu-- otaknya tiba-tiba loading.

"A-apa, Kak?"

Minho berdehem canggung. "Ayo kita pacaran," ulangnya.

"Tapi 'kan--"

"Biar lo gak kena sial mulu," potong Minho cepat.

Kini Jihan terdiam. Ada sedikit rasa kecewa di hatinya. Haha memangnya apasih yang dia harapkan dari tadi? Ini 'kan yang dia harapkan, iya 'kan?

"Kalau mama sama papa tahu gimana?"

"Gue bakal dikirim ke Australia," balas Minho enteng.

Seketika mata Jihan membulat. Dikirim ke Australia? Itu artinya mereka akan berpisah. "Kalau gitu Jihan gak mau."

Yah? Minho ditolak? Masa sih baru juga mau modus masa udah ditolak aja.

"Makanya jangan sampe mama sama papa tahu. Kita backstreet aja." Minho masih aja nyoba ngeyakinin.

Jihan menunduk. "Maafin Jihan, Kak."

"Huh?"

"Gara-gara Jihan kakak sampe harus kaya gini. Jihan gak maksa kok, kalau kakak mau pacaran sama Lia gak apa-apa."

"Lia?"

Kok jadi Lia sih?

Jihan mengangguk sementara Minho mengernyit bingung. Memangnya siapa yang mau pacaran sama Lia? Sedetik kemudian senyum miring tercetak di wajah Minho.

"Ya, harusnya gue jadian sama Lia, tapi mau gimana lagi, punya adek ngerepotin kaya lo, jadinya gue harus nahan keinginan gue deh."

Jihan mendongak menatapnya dengan raut bersalah. "Kakak gak harus pacaran sama Jihan. Kita 'kan saudara, mana boleh pacaran."

Minho jadi gelagapan sendiri. "Gak. Gue gak mau lo ketimpa sial mulu. Mulai sekarang kita pacaran. Gak usah mikirin Lia, oke?"

Jihan masih terdiam. Di sudut hatinya ia ingin mengiyakan permintaan Minho. Tapi akal warasnya masih bisa diajak kerja sama.

Hey! Mereka itu saudara, mana boleh pacaran!

Melihat tak ada respon dari Jihan, Minho kembali bicara. "Lagian kita 'kan bukan saudara kandung, jangankan pacaran, nikah aja masih sah tuh!"

Jihan tersentak mendengar ucapan Minho.

"--Tapi buat sekarang kita backstreet dulu biar mama sama papa gak khawatir. Cukup kita berdua aja yang tahu."

"Gimana, Ji?"

Jihan mengerjap saat Minho menatapnya lekat. Ia bingung harus menjawab apa. "Pacaran?" tanya Jihan ragu.

Minho mengangguk, harap-harap cemas takut Jihan menolak. Walau bagaimanapun secara tidak langsung 'kan tadi dia nembak Jihan walaupun gak ngasih tahu perasaannya, toh Jihan juga gak bakalan nanya--

Maze Of Memories || Minsung LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang