🍃 Tsundere pt.2

646 96 3
                                    

🌸
___________________________

🍁


Tsundere pt.2


🍁
______________________

Jihan menatap tangannya yang kini ditarik Minho menjauh dari kantin. Genggamannya tidak seerat tadi namun tetap saja Jihan tak bisa melepaskan genggaman itu.

Minho melepaskan genggamannya saat mereka sampai di kelas yang sedang kosong. Di jam istirahat begini memangnya siapa yang mau berada di kelas?

Dengan kesal Jihan berjalan menuju bangkunya lalu mengambil jaket Minho yang tersampir di sandaran kursi. Jihan berbalik namun tersentak kaget saat Minho tepat berada di belakang tubuhnya.

"Astaga!" Jihan benar-benar terkejut namun tidak dengan Minho. Lelaki itu malah menyeringai karena berhasil membuat adiknya kaget.

"Nih!" Jihan menyerahkan jaket ke hadapan Minho, namun tak langsung diambil.

"Buruan ambil, Jihan mau ke kantin, Kak!"

"Gue gak suka lo deket-deket sama Hyunjin." Kalimat itu ke luar dengan tenang namun penuh penekanan.

"Loh, suka-suka Jihan lah mau deket siapa aja, kenapa juga kakak ikut campur," balas Jihan sebal.

O-ow.

Berani juga ternyata gadis tupai ini. Jelas saja Minho tak menyukai ucapannya barusan dan kini lelaki itu menatapnya tajam membuat nyali Jihan ciut seketika.

Oke, salahkan otak Jihan yang suka ngefreeze kalau lagi kesel. Ia lupa kalau Minho memang tidak menyukai Hyunjin.

"Ji-Jihan ke kantin mau makan bukan mau deket-deket Haje!" ralatnya kemudian. 'Kak Minho kalau natap tajam gitu benar-benar nyeremin.'

Minho menunjuk meja dengan dagunya.

"Hah?" Jihan tak mengerti namun tetap menoleh mengikuti arah pandang Minho.

Kresek?

Tunggu--

Sejak kapan ada kresek di atas mejanya?

"Makan di sini." Jihan kembali menoleh menghadap Minho.

"Itu makanan?"

"Ya iyalah lo pikir apa?"

"Ya biasa aja dong jawabnya!" Jihan membentak kesal. Sedetik kemudian ia meringis menyadari nada bicaranya barusan, takut-takut Minho malah ngamuk. Buru-buru Jihan mendudukan bokongnya di kursi lalu menarik kresek hitam itu.

Oh, ada dua bungkus roti dan satu kotak susu coklat.

"Ini kakak yang beli?" tanyanya lagi.

"Bawel lo! Makan aja gak usah banyak nanya." Minho ikut mendudukan bokongnya di samping Jihan.

Jihan yang akan memasukan makanan ke mulutnya menoleh. "Kakak ngapain duduk di sini?"

Minho ikut menoleh. "Kenapa? Gak boleh?"

"Kakak 'kan lagi makan sama Lia. Nanti dia nungguin!"

Maze Of Memories || Minsung LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang