🍃 Bandung Surabaya

666 108 2
                                    

🌸
__________________________

🍁


Bandung Surabaya


🍁
________________________

Hallo manusia bumi!

Apa kabar? Jangan lupa vote sama komen yaaaa :)

Tertanda makhluk Mars dan malaikat setengah iblis

A.k.a blasteran korea syurga

LeeKnow

••••

Pagi hari di hari minggu. Jihan turun dari kamarnya berniat membuat sarapan karena orang tuanya sedang tidak ada di rumah.

Baru sampai di tengah tangga, ia kembali berbalik naik. Alasannya--

"Mau ke mana lo? Gak bikin sarapan?"

Ada Minho sedang duduk di sofa sambil menonton tv.

"Eum bikin kok. Jihan mau ambil ikat rambut, lupa."

"Lah itu, rambut lo udah diikat."

Jihan memegangi rambutnya dan benar saja. Rambutnya sudah diikat.

Ah, Jihan merasa konyol saat ini. Ia merasa canggung berhadapan dengan kakaknya, tapi Minho terlihat baik-baik saja.

Akhirnya Jihan turun. Mencoba bersikap sebiasa mungkin. Tidak ada yang spesialkan dengan kakaknya, hanya kecup--

Ah! Jihan malu mengingatnya!

Buru-buru ia beranjak, berjalan cepat menuju dapur.

"Bikinin kakak kopi, Ji."

"Iya--"

Tunggu--

'Sejak kapan panggilannya jadi 'kakak'? Biasa juga lo-gue' batin Jihan bertanya-tanya.

Tolong ingatkan Jihan untuk bersikap biasa saja. Karena kini ia merasa gugup padahal hanya mengantarkan cangkir kopi ke hadapan kakaknya.

"Nih." Jihan menaruh cangkir kopi di tangannya ke atas meja.

"Heum." Hanya itu balasan Minho.

"Kakak mau sarapan apa?"

"Apa aja terserah kamu."

Jihan akan kembali ke dapur namun kembali terdiam saat mengingat sesuatu.

'kamu?'

Jihan tak ingin berpikir yang tidak tidak atas perubahan kakaknya. Mungkin saja Minho sedang dalam mood yang baik 'kan?

Jihan tidak tahu saja, di balik ekspresi datar dan suara santainya itu, Minho mati-matian menahan debaran jantungnya yang kian berpacu cepat setiap kali ia berdekatan dengan Jihan.

Jihan kembali ke dapur sementara Minho menyesap kopinya pelan. Merasa lega karena sumber kegugupannya sudah menjauh dari pandangan.




Yeji dan Lia menatap Minho aneh setelah mendengar penuturan lelaki jangkung itu.

"Maksud lo?" tanya Yeji akhirnya.

"Gue mau kalian berhenti gangguin Jihan. Apa masih kurang jelas?" Suara dingin Minho mengisi sunyinya ruang studio dance.

"Kok tiba-tiba gini sih, Ho?" Kali ini Lia bersuara.

"Gak ada yang tiba-tiba. Semua udah gue pikirin baik-baik."

Maze Of Memories || Minsung LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang