1. The Marriage

3K 132 0
                                    

"Kamu ngga bisa memperlakukan aku kayak gini, Dain"

"Maaf... aku ngga memperkirakan hal ini dari awal"

"Kamu bilang ada hal baik diantara kita? Tapi.... kenapa??"

.

.

.

"Kamu ngga papa?"

Aku mengucek mata pelan, suamiku merangkul pinggang dan menatapku lekat, "eung... aku bikin kamu bangun ya? Jam berapa ini?"

"Beberapa jam lagi sampai matahari terbit," jawabnya. "Tidurmu gelisah, kamu mimpi buruk?"

Aku diam setengah melamun; ngga mungkin ngobrolin mimpi ini karena menyangkut masa lalu dan aku ingin menghormatinya meskipun ia lebih muda.

"Dain?" ia memanggilku lagi

"Aku baik-baik aja." Jawabku membalas pelukan dengan tepukan lembut, "tidur aja lagi kalo kamu mau."

Ia memejamkan mata, wajah dan hembusan nafas nya bgitu dekat denganku. Aroma tubuhnya menyeruak mengerumuni penciumanku. "Kamu masih canggung ya sama aku?"

"ini baru dua minggu setelah pernikahan kita jadi aku perlu adaptasi." Jawabku dengan wajah merona, "sa-- sabar ya hehe~"

"Hmm... iya." jawabnya sembari memejamkan mata dan tersenyum.

.

.

Daycare E, pukul 8 pagi


"Liat ada pengantin baru!" sapa Mingyu, setiap pagi Daycare jadi ramai dan ceria dengan kehadirannya sebagai karyawan baru. "Jadi... bagaimana rasanya mengarungi bahtera rumah tangga? seru ngga?"

"Belum seumur jagung ya belom bisa jawab." Jawabku sambil membereskan mainan di ruang istirahat.

"Tapi lu termasuk beruntung loh~" Tambah Mingyu, "Lu nikah sama pimpinan Y Company; Lee Juyeon~ gue pikir lu bercanda pas ngasih undangan?"

"Em... seberuntung itu kah?" timpalku seadanya.

"Terus... tentang Jung Jaehyun." lanjut Mingyu yang tangannya sibuk menulis perencanaan kurikulum dan mulutnya sibuk menggosip, "gue kira kalian akrab karena dia jemput terus tiap pulang kerja?"

".... Kita emang deket tapi dia ngga kunjung ngasih kepastian sih, hehe." Jawabku canggung, "keluarga Juyeon dateng ke rumah dan ngelamar duluan."

"Berarti lu tau latar belakang keluarga Juyeon?" Tanya Mingyu tidak percaya, "Kok ngga bilang?"

"orangtua gue yang tau." kayaknya sih gitu... tambahku dalam hati.

hah ni cowok nanya mulu, apa Juyeon terkenal banget sampe Mingyu ngga percaya aku nikah sama doi?

"Gue masih ngga percaya soalnya," timpal Mingyu, "Maksudnya... karena Jaehyun tuh sahabat gue tapi ngga pernah nyeritain hubungan kali--"

"Lo ngikutin gue ya tiap pulang kerja?" tembakku.

Mingyu sontak salah tingkah, "Ih bukan! dibilangin gue tuh liat Jaehyun jemput lo mulu tiap pulang kerja"

"Dia ngga pernah jemput di depan gedung kok, kita biasa ketemu di halte deket sini," jawabku sambil tersenyum penuh kemenangan, "Kim Mingyu.... ngaku deh, lo ngikutin gue kan?"

Mingyu menelan ludah kemudian mengalihkan pembicaraan, "Auk amat dah, udah udah! anak anak udah pada dateng, duluan yak~!"

.

.

Juyeon POV


"Dia keliatan lesu." Jawab Sunwoo dari seberang telepon, "Pukpuk ngga nih? Hehehe~"

"Lu akrab sama dia?" jawabku terkekeh, "Bukannya saingan di kantor?"

"Lagi galau gitu pengen banget gue injek injek bang." Jawab Sunwoo, "Makasih ye udah bantuin, gue turut berbahagia buat pernikahan lu bang."

Aku tersenyum, adek ku banyak ngomong deh, "ati-ati ada yang nguping apalagi Seo Woobin, jangan sampe kedengeran dia."

"Santuy, dia kan sohib gue." Jawab Sunwoo, "Woobin ngga bakal curiga karena dia tahu sifat gue dari jaman sekolah, abang juga punya sifat yang sama kan? heheheh~"

".... The Stealer? lu kali yang ngikutin gue?" tanyaku dilanjutkan dengan tawa kecil

"Ngikutin dari mane, bisa bisaan." cetus Sunwoo, "ngomong ngomong... gimana kakak ipar?"

"Masih canggung sama gue, lu tau kan gue orangnya penuh afeksi." Jawabku, "Dain perempuan mandiri, gue kagum kalo dia lagi ngerjain beberapa hal tanpa bantuan gue, pokoknya gawat lah bisa-bisa gue duluan yang ada rasa sama dia."

"Kalo udah gitu mah namanya takdir." Jawab Sunwoo, "Gue balik kerja ya, see you on weekend." Ucapnya menutup pembicaraan.

Aku menatap arloji, sudah pukul tiga sore tapi Dain belum pulang. apa kujemput aja ya?

Kupencet nomor telepon dan langsung tersambung olehnya, 

"Halo?"  suara lugas Dain membuat jantungku berdesir; aku suka banget denger suaranya yang penuh percaya diri.

"Kamu dimana?" tanyaku lembut.

"Anu.... lagi mampir ke sekolah Minhee." Jawab Dain, "Nanti kutelpon kalo udah deket rumah."

"Aku udah masak buat makan malem." tambahku. "Mumpung lagi pulang cepet, ngga apa kan?"

"Em-- makasih." jawabnya lembut membuat jantungku berulah lagi, "Sampai ketemu dirumah."

Telepon dimatikan. Aku tersenyum terbayang wajah perempuan ini sebelum berangkat kantor, saat ia bangun tidur, saat memintaku mencicipi masakannya.

menggemaskan banget biarpun aku tau kalo dia... belom ada perasaan buatku.

Pernikahan ini terlihat mendadak buat Dain tapi tidak buatku dan Sunwoo adikku. ia yang merencanakan pernikahan dalam rangka menghancurkan seseorang bernama Jaehyun ; pria yang pernah dekat dengan Dain.

Sunwoo mengutarakan bahwa Jaehyun menindasnya di kantor -baik ide proyek maupun pemikiran pemikiran Sunwoo saat meeting di perusahaan- tanpa alasan jelas menjadikan mereka rival satu sama lain.

The Stealer adalah julukanku yang hobi mencuri hati perempuan; bikin mereka jatuh cinta dan memberikan segalanya... melemahkan mereka untuk kesuksesan perusahaan keluargaku.

tapi Dain.. seperti sosok perempuan di masalalu ku, waktu itu Sunwoo bilang tidak apa kalau aku ngga bersedia membantunya tapi entah kenapa.... kepribadian Dain seperti magnet untukku sehingga kusanggupi rencana Sunwoo untuk menikah.

"Kalau itu keputusan terbaik buat Ayah dan Ibu, aku ngga papa." Jawab Dain saat keluargaku datang melamar. Suaranya begitu datar; berbeda dengan perempuan lain yang mudah terlena dengan rayuan gombal modus ku..... Seo Dain menerimaku dengan hati yang kosong.

"Sampe kapan kayak gini hm?" gumamku seraya menatap foto pernikahan kami.

The Stealer • THE BOYZ JUYEON ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang