"Sayang?"
Mendengar nada lembut itu, membuat Patrick bergidik. Pria itu memasang tampang horor, sebelum memasang wajah memelas kepada sang istri, pasalnya semalam lusa. Alisha meminta Patrick membeli cilok jam 2 pagi, demi Tuhan. Patrick bahkan sudah mengantuk parah, terlebih mencari cilok dini hari itu hal mustahil. Untungnya pria itu, pergi ke stand makanan 25 jam di pusat kota dan berhasil menemukan cilok. Dan kabar buruknya, kalian tau apa? Alisha tertidur! Hebat. paginya bahkan saat Patrick mengatakan bahwa cilok pesanan Alisha di kulkas, istrinya itu marah dan mengatakan bahwa cilok itu gak enak kalau udah bermalam. Astaga.
Mengusap wajah kasar, Patrick memasang wajah siaga lalu bertanya.
"Kamu mau apalagi, Sayang?"
Jantung Patrick berdegub saat melihat sorot ceria di kedua mata sang istri, dipastikan permintaannya kali ini tidak baik.
"Mau makan nasi padang pake molto."
Patrick melongo, lalu terbahak singkat. Sebelum kembali memfokuskan diri pada Alisha.
Sorot mata Alisha yang sungguh-sungguh, membuat Patrick kehilangan senyum.
"Sayang, kalau kamu makan nasi padang. Aku bisa beliin, tapi pake molt-" Patrick tak melanjutkan kata, saat melihat mata Alisha yang berkaca-kaca.
"Hiks ..."
"Sayang, astaga. Maaf, Sayang. Maksud aku bukan begitu, aku cuman bilang, kalau molto itu ga bisa dimakan, Sayang. Kamu gamau kan, bahayain anak kita?"
Bahayain kamu lagi, pikir Patrick gemas.
"Tapi aku pengen banget, hua ... " Alisha kembali terisak keras membuat Patrick kelabakan, pria itu pun langsung meraup tubuh istrinya ke dalam pelukannya.
"Iya iya, aku minta maaf. Nanti aku beliin nasi padang pake molto."
Patrick memggaruk kepala, memikirkan bagaimana dia bisa membuat Alisha melupakan keinginan Alisha makan molto. Astaga, istrinya ini.
-
"Apa ini? Moltonya mana, Yang? kok gaada sih?" gerutu Alisha sambil menatap 4 bungkus nasi padang yang dibeli Patrick.
Sementara Patrick memasang wajah melas, pria itu mengajak Alisha untuk duduk di sofa, meski terlihat masih cemberut. Wanita itu mau saja.
"Kamu bilang kamu mau makan nasi padang mix molto kan, Sayang?"
Alisha mengangguk semangat dan tersenyum senang. Mata wanita itu mengikuti langkah Patrick ke arah dapur.
"Nih, makan."
Patrick menyodorkan nasi padang, dilapisi piring yang sudah diambilnya.
"Kok gaada wangi molto?"
Gemas dengan pertanyaan Alisha, Patrick menumpahkan sebotol molto di lantai, hingga aroma semerbak menguar disana.
"Pinter juga kamu," desis Alisha sambil menghirup kuat aroma molto tersebut.
"Nah makan sekarang, udah ada aromanya kan?"
Pria itu mengacak rambut istrinya lalu terkekeh saat Alisha mulai menyuapkan nasi ke dalam mulutnya dengan cepat.
"Kamu juga makan, Yang."
Patrick itu mengangguk, pria itu merasa kenyang. Hanya dengan melihat Alisha makan lahap.
"Pelan-pelan, Sayang."
Pria itu mengusap bibir istrinya yang belepotan, membantu Alisha melap tetesen kuah di pakaiannya, berdecak singkat. Istrinya ini sangat barbar.
"Sayang, besok aku mau ke luar kota selama beberapa hari. Kamu ikut yah, aku khawatir kamu gaada yang jagain disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss And Me (End)
RomancePunya Bos galak, sombong, dan angkuh. Plus membuatmu berada di dalam drama, lingkaran kehidupannya. Kalian pikir aku baik-baik saja? Catat baik-baik, aku Siti Alisha. Membenci Patrlick Aliardo.