Tidak apa berbohong. Aku tidak mau kembali lagi kalau Nana tahu aku mencuri tubuh orang lain. Tidak untuk saat ini.
"Kamu percaya reinkarnasi?"
_____
Status: Completed [Prolog + 37 part + Bonus (5 part) + From author (3 part)]
Rating: PG +15
Main pa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
Hari sudah mulai sore, dan kini mereka berdua sedang mengantri untuk menaiki bianglala sebelum pulang. Setelah menunggu lima menit, mereka memasuki tempat yang sudah kosong dan duduk berseberangan.
Suasana di dalam sangat sunyi ditambah wajah Renjun yang terlihat muram, cukup membuat Jaemin berpikir sesuatu yang buruk akan terjadi. Namun, segera ia tepis pemikiran itu.
"Injun-ie." Panggil Jaemin dengan suara rendah, tidak mau mengagetkan kekasihnya yang tengah merenung. Entah merenungkan apa, dan Jaemin berniat untuk menanyakan itu.
Renjun yang merasa terpanggil pun mengangkat kepalanya dan menangkap tatapan damai namun khawatir Jaemin.
"Injun, ada apa? Apa yang mengganggu pikiran Injun?" Tanya Jaemin setelah menunggu Renjun bersuara dengan sia-sia. Jujur, saat ini Jaemin merasa hari ini Renjun bertingkah aneh.
Renjun terlihat ragu. Namun setelah menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskan perlahan berhasil membuat perasaannya menjadi sedikit rileks, sehingga keraguan itu sedikit berkurang. Hanya sedikit.
Aku tidak ingin mengatakannya. Tapi bagaimanapun, semuanya sudah berakhir di sini. Aku tidak ingin membohongi Nana lebih lama lagi.
Renjun menggenggam kedua tangan Jaemin untuk mendapatkan kekuatan. Kemudian setelah mendapatkan sedikit kekuatan dan keberanian, Renjun pun akhirnya mengeluarkan suara.
"Nana-ya, ada yang ingin Injun katakan pada Nana." Jeda sebentar. Jaemin masih menatapnya, menunggu Renjun menghabiskan kalimatnya.
"Mari kita akhiri ini."
Bagai disambar petir, jantung Jaemin berdetak sangat kencang sampai ia kesulitan bernapas. "Ap-apa maksudmu Injun?!" Mata Jaemin mulai berkaca-kaca.
"Injun mau kita putus. Nana harus menemukan pengganti Injun." Renjun sendiri sudah mulai menangis menahan rasa sakit di hatinya.
Renjun tidak mau meninggalkan Jaemin lagi, tapi dia juga tidak mau Jaemin menghabiskan sisa hidupnya seorang diri saat Renjun pergi.
"Tapi kenapa, Injun?!" Jaemin menuntut penjelasan. Ia tidak mau berpisah lagi dengan Renjun. Selama ini mereka bahagia, tapi kenapa tiba-tiba Renjun minta putus?
"Sebenarnya, Injun bukanlah reinkarnasi. Delapan tahun yang lalu saat insiden kecelakaan terjadi, Injun mengambil tubuh yang Nana lihat sekarang, tubuh Chenle. Injun nekat melakukan ini karena Injun sangat mencintai Nana. Injun tidak mau mati. kecelakaan itu bukan salah Injun, jadi Injun mengambil tubuh ini dan berniat kembali menyusul Nana." Renjun menjelaskan sambil sesenggukan, hatinya benar-benar sakit saat ini.
Jaemin terkejut mendengar perkataan Renjun. Namun karena pikirannya tengah mencerna kata-kata Renjun, ia pun tidak mengeluarkan sepatah kata pun dari mulutnya sehingga Renjun melanjutkan kalimatnya masih dengan sesenggukkan.