|| 31. Lies and Statement

981 105 11
                                    

Hai kalian akan membaca The Dark!

.

.

"Jelasnya lo harus jujur, sekalipun kejujuran itu nyakitin!"

Albern Saputra Wiranto
.

.

"Gimana keadaan Geon?" tanya Gaelin. Beberapa anggota The Dark berada di rumah sakit, karena mendengar kabar bahwa Geon sedang tidak sehat pagi ini. Kebetulan juga ini adalah hari Minggu, jadi mereka bergantian menjenguknya.

Allea yang duduk di samping brankar Geon, menatap Gaelin juga beberapa pemuda yang berada dibelakangnya yang baru saja datang. "Syukurlah udah enakan, Kak," jawabnya.

"Dia kenapa?" tanya Gaelin.

Allea menatap Gaelin sejenak, lalu menggelengkan kepalanya. Tidak mungkin dia bilang kalau Geon sakit karena terlalu banyak minum-minum juga merokok, tanpa makan minum seharian penuh dihabiskan dengan mengonsumsi itu.

"Terus kenapa bisa sakit gini? Demam biasa aja?" Gavin yang berada dibelakang Gaelin, ikut menyahut dengan bertanya. Pria itu cukup peka dengan keadaan sekarang, apalagi saat melihat gelagat Allea yang jelas menyembunyikan sesuatu.

"Geon baik-baik aja." Hanya kalimat itu yang mampu Allea ucapkan. Gadis itu menghindari tatapan dari beberapa pemuda dihadapannya kini.

"Dia masih tidur?" tanya Ethan. Bukan hanya Gavin, tapi Ethan juga menyadari gelagat Allea yang cukup mudah ditebak. Allea sedang berbohong.

"Iya. Belum bangun, setengah jam lalu Geon sempat bangun, terus tidur lagi." Allea menjelaskan kondisi Geon, dengan jujur. Tapi tidak dengan penyebab utama kenapa Geon berada dirumah sakit.

"Kalau Geon udah sadar, kabarin gue. Nanti kita kesini lagi. Kita enggak bisa disini lama-lama, soalnya jam besuk udah mau abis juga." Setelah pamit, rombongan beberapa anggota The Dark itu berlalu. Sekarang yang tersisa hanyalah Allea dan Albern yang masih disini.

"Geon kenapa?" tanya Albern setelah semua orang benar-benar pergi.

"Geon enggak apa-apa, dia -- "

"Jangan bohong. Gue minta lo jujur sama gue." Albern berucap dengan tegas, matanya menatap Allea dengan pandangan awas.

Allea menghela nafasnya panjang, lalu saling menautkan kedua tangannya. Gugup. "Geon benar-benar baik-baik aja, cuman kecapekan -- " belum sempat Allea menjelaskan ucapannya, lagi-lagi Albern menyela.

"Dia ada masalah sama Papa nya, kan?" tebak Albern, yang benar-benar tepat sasaran. "Gue tau alasan Geon gini, jadi lo enggak usah bohong."

Allea memejamkan matanya sejenak, lalu kembali menatap Albern yang juga kini menatapnya. Gadis itu menganggukkan kepalanya jujur. Apa yang diucapkan oleh Albern semuanya memang benar adanya.

"Arion suruh gue jaga Geon."

Allea melebarkan matanya, terkejut, begitu mendengar ucapan tiba-tiba Albern. "Arion?"

"Arion cerita semuanya sama gue. Lo enggak usah khawatir. Anak-anak The Dark enggak akan tau, kalau lo takut image Geon bakal dipandang buruk." Albern menjelaskan tentang apa yang dia ketahui. Pertanyaan-pertanyaan dalam benak Allea seolah terjawab, tanpa dirinya bertanya.

"Kenapa Arion repot-repot," gumam Allea. Kemarin setelah Allea menyatakan tentang kekecewaannya pada Arion, pemuda itu langsung berlalu pergi tanpa menoleh walaupun Allea memanggil dan mencoba menghentikan kepergiannya.

THE DARK [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang