|| 14. When kindness is like unappreciated

934 115 18
                                    

Hai kalian akan membaca The Dark!

.

.

Jangan lupa untuk Follow akun aku.

lwaavv

.

.

"Enggak baik, terlalu baik sama orang yang samasekali enggak menghargai kita."

Kenno Argantara

..

"Lo kenapa?" Satu pertanyaan dari Albern menyambut Geon, yang baru saja datang di markas The Dark. Pemuda itu mengusap sudut bibirnya yang sedikit robek dengan kasar.

"Gue gapapa."

"Siapa yang mukulin lo?!" sentak Ethan. Pemuda itu bahkan langsung menarik bahu Geon, untuk menghadap kearahnya.

"Jawab?!" sentak Ethan setengah berteriak.

Geon menghela nafas panjang, menepis kedua tangan Ethan yang mencengkram kedua bahunya erat. "Pulang sekolah tadi gue ketemu Arion," ucapnya.

"Gue ketemu dia waktu abis dari minimarket beli minum. Dia datang-datang langsung mukul gue," jelas Geon.

"Terus lo enggak ngelawan?" kali ini Elang yang berbicara. Pemuda itu ikut memukul Geon, membuat Geon yang tak sigap langsung tersungkur.

"Lo kenapa ngalah terus sama, ha?!" sentak Elang. "Arion itu didiemin makin ngelunjak, Geon. Lo kenapa harus ngalah dan selalu ngalah? Lawan dong!" Elang mengumpat kesal. Entah apa yang ada dipikiran Geon, kenapa pemuda itu tak pernah melawan saat berhadapan dengan Arion. Selalu saja mengalah. Padahal jika melawan, Geon bahkan lebih lihai kemampuan bertarung dibandingkan dengan Arion. Tapi, beginilah Geon selalu saja mengalah kepada Arion.

Geon hanya bergeming saat Elang terus saja mengumpat dirinya, pemuda itu berdiri lalu hanya menatap Elang datar. Geon begitu mengerti, dan tau apa alasan Elang begini.

"Gue tau banget lo seakrab apa sama dia dulu," ucap Albern. "Tapi gak gini juga, Geon. Lo bahkan selalu ngalah dan ngalah. Arion itu semakin lama, makin jadi tingkah gilanya." Albern menghela nafasnya panjang dengan kesal. Ia juga begitu kesal dengan Geon kini.

"Lo enggak tau. Arion itu -- " belum sempat Geon melanjutkan ucapannya, Ethan langsung menyela.

"Serah lo." Pemuda itu mengambil jaketnya, lalu berlalu dari sana dengan sengaja menyenggol kuat bahu Geon. Albern, juga Elang, pun begitu. Alden yang sedari tadi hanya diam, ikut berdiri dan meninggalkan markas. Beberapa anggota The Dark, yang ada disana juga bubar, seolah cukup mengerti dengan keadaan sekarang, dan privasi anggota begitu juga ketua mereka

Hanya Ken yang masih berdiri disana, menatap Geon dengan tatapan sulit di artikan. "Lo hebat masih menghargai dia sebagai sahabat. Gue gak jelas tau apa masalah kalian. Tapi yang perlu lo tau, apa dia juga sebaliknya begitu sama lo?" tanya Ken dingin.

Geon yang mendengarnya hanya diam. Ken dapat melihat dengan jelas ada kegamangan dalam mata Geon saat dirinya berkata begitu

"Enggak baik, terlalu baik sama orang yang samasekali enggak menghargai kita."

THE DARK [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang