|| 40. The Dark? Is it okay?

921 121 56
                                    

Hai kalian akan membaca The Dark!

.

.

"The Dark, Gimana?"

.

.

Allea menghela nafasnya panjang. Gadis dengan seragam sekolahnya tersebut, menatap dengan lelah pada jalanan. Kenapa jemputannya tak kunjung datang? Sedari tadi pertanyaan itu terus ditanyakan pada dirinya sendiri, sudah menghubungi sopirnya tapi setelah sopirnya mengatakan sudah berangkat, telepon Allea tak lagi diangkat.

Allea memicingkan matanya, begitu melihat orang yang cukup dikenalnya, sedang bertengkar dengan seseorang yang menggunakan seragam sekolah yang sama dengannya.

"Kak Gaelin, Albern," lirihnya. Gadis itu masih memperhatikan, tak mau menghampiri keduanya. Karena pada dasarnya, mau menolong, pun dirinya akan melakukan apa?

"Allea!"

Allea menoleh, lalu menatap pemuda dengan motor besar yang berada disampingnya. "Arion?"

"Lo pulang bareng gue. Gue enggak sengaja ketemu sopir lo tadi dijalan tadi, mobil lo macet, beliau mau nelpon lo juga enggak bisa karena ponselnya kehabisan baterai." Jelas Arion, seolah mengetahui apa saja yang ingin ditanyakan oleh Allea. "Lo pulang bareng gue."

Allea menatap Arion saja, tak ada pergerakan yang dilakukan gadis itu, membuat Arion berdecak kesal.

"Lo mau pulang atau kenapa lagi?" ketus Arion.

"Mau bareng sama sepupu lo? Bukannya dia nganter pulang pacarnya? Susah banget disuruh naik juga," gerutu Arion.

Allea mendelik sebal ke arahnya. "Kalau kamu enggak ikhlas mau anter aku pulang. Kamu pulang aja!" suruhnya.

"Lo ngusir gue?"

Allea menggelengkan kepalanya. "Enggak. Tapi terserah kamu deh, mau mikir apa aja tentang aku."

"Kapan gue enggak ikhlas? Gue ikhlas-ikhlas aja mau anter lo balik."

"Cara kamu Arion!"

"Lo-nya aja yang ribet, disuruh naik malah bengong." Arion berucap dengan ketus.

Allea menghela nafasnya panjang. Gadis berponi itu menggerutu, selalu saja begini saat dirinya bertemu dengan Arion. Akan selalu ada perdebatan yang sebenarnya tak begitu jelas akar permasalahannya. Sangat berbeda dengan mereka dahulu.

"Lagian juga, gue mantan yang baik. Repot-repot mau nganterin mantan pulang."

Allea menatap Arion kesal. Mantan yang baik katanya? Yang benar saja. Mereka memang pernah menjadi sepasang kekasih sewaktu SMP, bisa dibilang cinta monyet, istilah jaman sekarang. Namun, sekarang berbeda, keduanya memang sudah menjadi mantan. Allea yang memutuskan hubungan mereka dahulu.

"Pulang aja deh, kamu!"

"Lo ngusir gue?"

"Terserah kamu deh, Arion!"

Arion ikut berdecak sebal, sama seperti Allea. Keduanya memang sama keras kepalanya. Arion setelahnya hanya diam saja, menunggu Allea jika saja gadis itu mau pulang bersamanya. Sampai akhirnya mata Arion menangkap sebuah kejadian diseberang jalan. Disana ada Gaelin dan Albern yang tengah bertengkar, bukan tengah, lebih tepatnya seperti tengah saling berdebat sekarang. Sampai akhir Albern pergi dari sana dengan melakukan motornya ngebut, sedangkan Gaelin seperti tengah mengumpat.

THE DARK [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang