Hai Kalian akan membaca The Dark!
.
.
Kelima gadis cantik, duduk di sudut lapangan memperhatikan permainan bola basket yang tengah diperlombakan. Gadis-gadis itu duduk dengan masing-masing cemilan dipangkuan mereka. Mereka duduk di kursi kayu bawah pohon, dengan memperhatikan orang-orang yang tengah bersorak, mengerumuni lapangan basket tersebut.
"Enggak seru banget. Gue jadi enggak bisa lihat pertandingannya!" Sherin berdecak malas, sembari memperhatikan kerumunan itu dengan kesal.
"Makanya lain kali hati-hati!" tegur Calista. "Lihat kaki lo sampai-sampai diperban gitu." Gadis itu menunjuk lewat matanya kaki Sherin yang memang tengah diperban. Kemarin sore Sherin jatuh dari sepedanya, katanya karena berlomba dengan Ethan yang mengendarai motor hitam besarnya.
Sherin menghela nafasnya panjang. "Iya-iya."
"Lagian kamu juga aneh, Rin, masa lomba sama Ethan yang pakai motor. Ethan jelas bakalan menang lah, orang kamunya pakai sepeda." jelas Allea panjang.
"Enggak usah heran, Lea!" seru Calista . "Ini itu Ririn. Emang anaknya rada-rada, terima tantangan Ethan lagi."
Sherin meringis malu. Gadis dengan rambut sebahu itu, menatap pada Calista sembari mengangkat dagu. "Enggak ada yang enggak mungkin, Ca. Bisa aja meskipun gue pakai sepeda, Ethan pakai motor, gue yang menang."
"Emang enggak ada yang enggak mungkin, Rin. Tapi disini lo juga bodoh banget, jelaslah Ethan yang bakal menang." Calista juga tak mau kalah. Kedua gadis itu akhirnya saling adu mulut, membuat Nara, Allea dan Alice hanya diam menyimak.
"Hai cewek-cewek cantik!" sapa Alden.
Alden berjalan menghampiri kelima gadis itu, sehingga membuat perdebatan yang terjadi antara Callista dan Sherin terhenti. "Gimana kaki lo, Rin? Patah atau putus?"
Sherin melemparkan kulit kacang ditangannya, kepada Alden. "Sembarangan lo kalo ngomong. Kaki gue baik-baik aja."
Alden tertawa, lalu ikut duduk disamping Alice yang kebetulan kosong. "Makanya jangan aneh-aneh. Mau-mau aja lo terima tantangan Ethan."
"Gue merasa bakal menang makanya gue terima. Lumayan kan, kalau gue menang dia bakal kasih gue duit seratus juta." Sherin memberikan penjelasan dengan menggebu.
"Tapi mustahil lo menang Ririn!" kesal Alden. Pemuda itu bahkan berdiri, menghampiri Sherin dan menjitak kening gadis itu.
"Enggak ada yang mustahil!" tegas Sherin.
Calista menatap Sherin kesal. "Capek ngomong sama orang bebal kayak lo sumpah!" serunya.
Sherin tertawa. "Iya-iya maaf. Udah kejadian juga."
Calista kembali berdecak pinggang. "Seharusnya sebelum kejadian juga lo itu harus sadar. Sekarang lo jadi babunya Ethan, kan?"
"Iya. Sebulan gue jadi babu," jawab Sherin seadanya.
"Gila! Ngomong babu kek makan gorengan lo." Alden yang sedari tadi ikut menyimak, membuka suara. Pemuda itu benar-benar tak paham dengan pemikiran Sherin yang miring, mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DARK [ End ]
Teen FictionThe Dark Revisi start 15 Februari 2022 Finished 15 Mei 2022