|| 32. "We're fighting!"

976 101 14
                                    

Hai kalian akan membaca The Dark!

.

.

"Tapi satu hal yang jelas, kita harus berjuang dan sama-sama terus. Karena The Dark enggak bakal biarin satu orang terluka, tanpa bantu ulur tangan."

Gaelin Fernan
.

.

"Papa Geon yang lakuin ini semua?" Gaelin menatap Albern meminta penjelasan. Kedua pemuda itu bertemu empat mata, karena memang ingin membahas masalah ini.

"Iya bang."

"Kenapa?"

"Beliau pengen Geon keluar dari The Dark. Beliau enggak suka The Dark." Jelas Albern.

Gaelin menghela nafasnya panjang. "Terus Geon sekarang gimana? Jangan bilang dia udah ambil keputusan untuk keluar dari The Dark?" tebaknya.

Albern menggelengkan kepalanya cepat. "Enggak. Geon malah tetap mau bertahan sama The Dark."

"Tapi Papanya? Lo tau kan, Papa Geon bukan sembarangan orang. Beliau orang yang bisa apa aja." Gaelin menjelaskan kegelisahannya. Sepertinya hampir semua yang ada di kota ini, mengenal jelas siapa Hernando. Hernando Zonanta adalah pengusaha perusahaan besar dengan berbagai cabang. Usahanya dibidang kerjasama bahkan dengan negara-negara lain, pun jelas terlihat bahwa Hernando bukan orang sembarangan.

Di kota ini, Hernando adalah orang yang sudah dikenal banyak orang. Untuk dalam media sendiri, Hernando menutup dirinya untuk tak dikenal banyak orang, orang-orang tau tentang dirinya dengan inisial nama perusahaan Cortes'groups. Meskipun begitu, mengapa identitas Hernando dikenal di kota ini dengan begitu jelas? Jelas salah-satunya adalah keinginan orang untuk mengetahuinya, apalagi Hernando seorang milyuner, tetapi begitu menjaga privasinya.

"Gue tau, bang."

"Bahkan kemarin aja beliau ngirim orang-orang untuk Serang Markas The Dark." Gaelin menghela nafasnya panjang. Pemuda itu mengusap wajahnya dengan tangannya.

"Abang mau Geon mundur di The Dark?" tanya Albern. Karena yang dilihatnya sekarang adalah seolah bukan Gaelin yang begitu tegas, namun Gaelin disisi yang berbeda.

"Enggak," jawab Gaelin. "Geon orang bertanggung jawab."

"Tapi disisi lain ... Anak-anak The Dark bisa jadi imbasnya." Gaelin menatap Albern sejenak, sebelum akhirnya memberikan ponselnya pada Albern.

"Kemarin Rangga diserang sama anak buahnya Papa Geon. Lo tau mereka ngancem untuk bubarin The Dark," jelas Gaelin. Ia memberikan bukti sebuah rekaman peristiwa yang terjadi kemarin malam.

Albern menerimanya lalu memutar rekaman itu, disana memang terdengar jelas orang-orang itu mengancam akan melukai anggotanya, jika tak mau The Dark bubar. Mereka mengancam memilih untuk membubarkan The Dark, atau mengeluarkan Geon dari geng tersebut.

Albern menghela nafasnya panjang, lalu mengembalikan ponsel Gaelin. "Gimana nasib The Dark setelah ini?"

"Geon dikeluarin?" monolog Albern. "Tapi, enggak mungkin. Apalagi jelas disini dia mau bertahan sama The Dark."

"Abang ada saran?"

Gaelin menggelengkan kepalanya. "Enggak."

"Tapi satu hal yang jelas, kita harus berjuang dan sama-sama terus. Karena The Dark enggak bakal biarin satu orang terluka, tanpa bantu ulur tangan." Jelas Gaelin.

"Kita berjuang!"

.

Nara berjalan berdampingan dengan Alice, gadis itu memegang sebelah tangan kiri Alice. Keduanya berjalan menuju kelas, dengan menjadi pusat perhatian banyak orang. Ini adalah kali pertama Alice kembali ke sekolah setelah sekian lama menghindar.

THE DARK [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang