Hai kalian akan membaca The Dark!
.
.
Jangan lupa untuk Follow akun aku.
...
"The Dark bakal bagi-bagi makanan, di taman kota lusa nanti. Kalian mau ikut gak?" tawar Calista. Gadis dengan lesung pipi itu mengajak teman-temannya untuk ikut. Karena dia diajak Elang, dan Elang memperbolehkannya mengajak teman-temannya sekalian. Sekarang mereka tengah berada di taman belakang sekolah, karena waktunya istirahat. Kelima gadis itu duduk melingkar dengan meja ditengahnya.
Sherin mengangguk semangat. "Boleh-boleh."
Nara juga mengangguk. "Iya. Tadi Kak Kamelia juga bilang, The Dark sama anak-anak PMR bakal gabung untuk kegiatan ini nanti," jelas Nara.
"Kak Kamelia, pacarnya Kak Gaelin?" tanya Sherin penasaran.
"Iya," jawab Nara.
"Pasti bakalan seru nantinya. Soalnya jarang-jarang loh, The Dark ngajak cewek untuk kegiatan mereka gini." Calista memaparkan pendapatnya dengan semangat.
"Allea sama Alice, gimana ikut gak?" tanya Calista lagi. Keduanya sedari tadi memang hanya menyimak pembicaraan mereka. Tentang Allea, Allea sudah berteman dengan mereka sekarang. Gadis cantik dengan kepribadian ramah dan menyenangkan itu, benar-benar juga begitu baik.
Alice menggelengkan kepalanya. "Males. Lebih baik gue rebahan," ucapnya.
Calista berdecak. "Cuci mata lah, Alice. Lagian nanti disana pasti banyak cogan!" jelas Calista menggebu.
"Ga peduli." Alice menyahut dengan nada dingin. Hal yang membuat Calista akhirnya menghela nafas panjang. Alice memang sesusah itu jika diajak jalan-jalan. Apalagi jika ada lelaki.
"Lea gimana?"
"Aku lihat nanti, Ca. Kalau bisa nanti aku nyusul. Tapi kalau enggak, nanti aku kabarin," jelas Allea.
"Btw disana nanti ada Ethan, gak, ya?" tanya Sherin.
"Adalah," ucap Calista. "Ethan pasti datang, orang dia jadi pemandu kegiatan nanti," jelasnya.
"Gue males banget ketemu dia." Sherin berucap lesu, lalu meletakkan kepalanya di atas meja.
"Lha, kenapa? Bukannya Ethan salah-satu asupan cogan juga, Rin?" tanya Calista bingung. Karena pada dasarnya memang begitu, Ethan adalah pria populer dengan wajah tampan, juga kepandaiannya dibidang basket membuatnya populer.
"Dia emang ganteng. Tapi nakutin. Gila aja, kemarin gue kena marah sama dia di lapangan. Mana ucapannya nusuk-nusuk ke hati lagi." Sherin berkata, dengan nada yang dibuatnya seolah begitu menderita. Lalu seolah-olah mengusap air matanya disudut mata, yang nyatanya tak ada samasekali.
"Emang kenapa?" tanya Alice bingung. Tumben-tumbenan Sherin begini kepada pria tampan, karena biasanya gadis itu tak pernah takut. Apalagi malu-malu begini, padahal juga biasanya tak ada malu.
"Jadi kemarin gue latihan basket. Gue, kan ikut ekskul basket. Ethan jadi pelatihnya, karena kebetulan kemarin pelatih kami lagi izin. Gue benar-benar enggak sengaja ngelempar bola ke kepala dia dua kali." Sherin menghentikan sejenak ceritanya, mengambil nafas panjang lalu menghembuskannya, sebelum kembali melanjutkan ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DARK [ End ]
Roman pour AdolescentsThe Dark Revisi start 15 Februari 2022 Finished 15 Mei 2022