47.kesal

25 6 0
                                    

"Ayah juga sedih, tapi kita jangan terlalu emosi" Ucap Ayah. Zafran memutar bola mata malas.

"Mah, panggil Satria" Ucap Rian, Viola mengangguk lalu permisi memanggilkan Satria di kamar nya

"Kami sungguh tak tau jika satria melakukan itu"
"Kami mintaa maaf, kami janji akan menghukum Satria seberat mungkin, dan meminta maaf pada anya" Ucap Rian

"Dia harus sujud syukur ke kaki Anya! Dan mengklarifasi kebenaran nya! Kalau nggak Dia mati di tangan Saya" Ucap Zafran dengan tatapan Tajam pada Rian begitulah sifat Zafran jika ada seseorang yang menggangu ia dan keluarga nya.

"Zafran!" Tegur Ayah lagi. Namun tak di dengar oleh Zafran

"Mas! Satria gak ada di rumah nya, baju nya juga pada gak ada" Ucap Viola

"SIALAN DIA UDAH KABUR! AWAS LO SAT! GUA AKAN CARI LO" Ucap Zafran lalu pergi

"Maaf kan Anak saya, ia terlalu emosi" Ucap Ayah

"Dia pantas marah, karena adik nya sudah tersakiti" Ucap Rian
"Kami akan membantu menemukan Satria dan memberikan ke kalian, kami ikhlas satria mau di apakan" Lanjut Rian

"Yasudah, saya hanya ingin tolong jelaskan ke seluruh siswa di sekolah tahu kebenaran nya, karena selama berita itu menyebar Anya semakin tersakiti" Ucap Ayah

"Iya kami bersedia" Ucap Viola

"Saya mohon" Ucap Bunda, Rian dan Viola mengangguk

"Kami pamit assalamualikum" Ucap Ayah dan Bunda lalu pergi

"KEMANA ITU ANAK?!" teriak Rian kesal

"Dia udah keterlaluan! Dia harus tau akibat nya" Ucap Rian

Viola berusaha menenangkan Suaminya

"Pasti dia ke ibu nya" Ucap Rian lalu menelpon Mantan istrinya yang kegilaan sama Uang. Ia dan Mantan istri nya bercerai karena saat itu perusahaan Rian sedang di bawah dan Mantan istrinya malah meminta cerai dengan membawa Anak perempuan nya

"DIAMANA SATRIA?!" Bentak Rian saat sambungan telepon tersambung

"Kau pikir aku sudi menerima anak itu? Yang sangat kau sayangi? Tidak!" Ujar mantan istrinya

"Jaga mulut mu! Aku tidak mau ribut dengan mu! Aku hanya mencari satria! Pasti anak manja mu itu tau!" Ucap Rian

"Hei! Kau lah yang jaga mulut mu! Justru yang manja satria bukan tata! Bukti nya ia kabur dari rumah karena kau tak bisa mendidik nya!" begitulah mereka saling mengejek satu sama lain, dan pasti membawa anak anak kesayang mereka.

"Hei Delpin! Anak anak mengikuti sifat mu yang jelek itu! Kau tidak pantas menjadi ibu!" Ujar Rian

"Mas udah mas.... Jangan kayak gitu, kasian Tata sama satria" Ujar Viola

"HEI KAU WANITA PENUMPANG HIDUP! KAU SAMA DENGAN KU KAN? MENINGGALKAN MANTAN SUAMI MU ITU KAN? LEBIH PARAH NYA KAU MENINGGALKAN ANAK MU YANG MASIH BAYI! TEGA SEKALI KAU JADI IBU! lebih pantas aku jadi ibu" Ucap Delpin membuat Hati Viola tergores dan perasaan bersalah datang kembali

"JAGA MULUT MU ITU!" Ucap Rian lalu mematikan telepon nya

"Jangan dengerkan Omongan nya, aku menerima mu apa adanya" Ucap Rian

"T-tapi mas aku emang gak pantas jadi ibu, aku sudah meninggalkan anak ku hiks aku menyesal" Ucap Viola sedikit menangis

"Kita harus bisa menemukan nya, apakah kau tau dimana terkahir ia tinggal?  Siapa tau aku bisa membantu"

"Aku sudah kerumah kita dulu, tapi rumah itu di jual, dan sampai sekarang aku tak tahu dimana" Ucap Viola

"Apa betul nama dia Arlandra Herns?" Tanya Rian

"Iya" Ucap Viola

"Aku ada orang kenalan ku yang bernama Arlan Gionendra" Ucap Rian

"Tidak! Ia Arlandra Herns bukan Arlan Gionendra" Ucap Viola

"Oke nanti akan ku bantu, sekarang kita cari Satria" Ucap Rian

***

"Dek gua minta Duit! Buat beli Apartemen! Gua kabur dari rumah" Ucap Satria yang sedang merokok

"Ih! Gua mana ada duit sebanyak itu!" Kesal Tata

"Hmmm... Pinjem Apartemen lo aje deh" Ucap Satria

"Gak! Lo jorok!" Ucap Tata

"Aelah, gua bersihin, cuman sementara" Ucap Satria

"Oke! Nih kartunya" Ucap Tata sambil memberika Kartu kunci Apartemen nya

Satria tersenyum
"Tq dek!"

Mereka saat ini sedang berada di sebuah Cafe

"Dek nanti transfer gua setiap bulan 5 juta ya?" Ucap Satria

"Ih apaan nggak nggak!" Tolak Tata

"Pelit lo! Cuman 5 juta doang! Lo kan anak kesayang ibu, terus bapak baru lo juga gak kalah kaya" Ucap Satria

"Ih" Kesal Tata

"Ayolah, lo setiap bulan di kirim duit 10 juta juga lo" Ucap Satria

"Oke! Gak ada permintaan lagi" Kesal tata lalu pergi. Satria tersenyum

"Gua seneng lo ancur bersama Eldan! Gua gak sudi lo bahagia! Gua akan ngehantui lo" Ucap Satria

***

"Akh!!! Bangsat lo!! Argh!!!" Teriak Anya sambil melemparkan Barang barang nya di kamar

Andra, keluarga Rinda, dan Suster sedang berusaha menenagkan Anya

"ANYA STOP!! INI GUA ANDRA!"
"GUA, RINDA, KELUARGA GUA, DAN KELUARGA RINDA, SELALU ADA BUAT LO" Teriak Andra

"HIKS IYA ANYA! GUA SELALU ADA BUAT LO! GUA MOHON BERHENTI HIKS" Ucap Rinda sambil sesegukan menangis

"Sus ini gimana?" Tanya Ibunya Rinda-Yanti

"Kami sedang berusaha menyuntik obat penenang namun Anya selalu berontak" Ucao Suster tersebut.

"Anya ulah lagi?" Orang tua Anya kembali bersama Zafran yang sudah di temukan

"Iya Bu, Pak" Ucap Suster

"Anya tenang! Dengerin Mas!" Zafran berlalri menghampiri Anya dengan mengukung tangan nya supaya tak memberontak

"Mas akan bantu kamu, mas akan balas semua nya" Ucap Zafran menatap dalam manik Anya, membuat Anya terdiam

"Mas akan lindungin kamu, dan akan mengahapus berita hoax itu. Mas akan bunuh Satria dan Eldan" Ucap Zafran

"J-jangan Eldan hiks" Ucap Anya

"Dek! Dia udah nyakitin kamu!" Ucao Zafran

"Anya Cinta sama Eldan!" Ujar Anya tanpa sadar

"Lo? Udah cinta sama Eldan?" Tanya Zafran sedikit terkejut. Anya mengangguk

Zafran tersenyum miris
"Dek... Beneran lo cinta Eldan?" tanya Anya lagi

"Iya"

"Tapi dia udah nyakitin lo dek!" Bentak Zafran

"INI SEMUA KARENA SATRIA! BUKAN ELDAN!" Ujar Anya kembali ngamuk namun saat Anya dan Zafran ngomong tadi suster memberinya obat penenang

"Saya minta semua keluar dulu, biarkan Anya istirahat sebentar lagi ia akan terlelap pulas" Ucap Suster

Mereka semua keluar dari kamar Anya.

"Mulai besok Dokter Wahyu memulai terapi nya di temani Dokter Santi yang menangani masalah Anak anak dan Remaja" Ujar Suster

"Iya Terimakasih, saya mohon di bantu sembuhkan Anak saya" Ucap Ayah

"Ndra gua mau ngomong sama lo di kamar gua" Ucap Zafran lalu pergi duluan

"Om, tante, mah, pah. Andra kekamar mas Zafran dulu" Ucap Andra pamit, mereka mengangguk. Andra pergi menuju kamar Zafran

-----

Kurang ngefeel ya? Aku tuh gak bisa bikin orang ngamuk heheh

Online Friends Chek's (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang