Bagian 5

287 42 6
                                    

Copyright by : Kōhei Horikoshi
Happy Reading!

*****

Seorang wanita muda menggebrak meja yang ada dihadapannya. Tampangnya menyiratkan ia marah besar atas laporan yang diterimanya.

"Mencari bocah saja kau tidak bisa! Dia itu cuma gadis lemah tanpa bakat, kenapa kau tidak juga menemukannya!?" Teriaknya pada pria setengah abad yang melaporkan kegiatannya.

"Maaf, nyonya, sampai saat ini tim yang ku tunjuk belum juga menemukan tanda-tanda keberadaan nona muda." Pria tersebut menunduk dalam-dalam.

"Satu-satunya yang kami ketahui adalah berkas nilai dan sertifikat kelulusan SMP milik nona Kara sudah diambil orang lain. Dan kepala sekolah maupun staff sekolah tidak ada yang mengingat siapa yang mengambil dan kapan diambilnya." Jelas pria tersebut.

Sang wanita mengeluarkan emosinya melalui air yang ia kendalikan. Ia nyaris menenggelamkan pria tersebut dalam gelombang air yang dikeluarkannya.

Ruangan persegi itu banjir seketika.

"Aku tidak mau tahu, anak itu harus ditemukan. Secepatnya!" Bisiknya dengan mata melotot.

Sang pria tua itu gelagapan karena air memenuhi rongga pernafasannya langsung menjawab, "tentu, nyonya, akan secepatnya saya cari."

Air yang dikeluarkan tadi langsung menghilang, seolah tidak pernah ada. Karpet merah yang memenuhi lantaipun kering tak bersisa.

Selepas kepergian sang pelapor, wanita yang dipanggil nyonya itu berbisik pada dinding-dinding kosong diruangannya, "Kau harus kembali, Kara. Kau harus jika tidak ingin kemarahanku memuncak dan menghancurkanmu."

Buku jarinya memutih, seiring ketatnya kepalan tangan itu. Mata hitam itu melotot besar menahan emosinya.

*****

Sekarang pukul delapan pagi dan Kara sudah siap untuk berangkat ke lokasi ujian, yakni SMA Yuuei. Ia juga sudah menghubungi Midoriya untuk segera berangkat dan mendapat jawaban bahwa bocah berambut hijau daun itu sudah berada di stasiun menuju sekolah.

Ujian masuk ini menggunakan dua tipe, yakni ujian tulis dan ujian praktik. Ujian tulis dimulai pukul 10 nanti dan ujian praktik setelah makan siang pukul satu siang nanti. Kara sudah menyiapkan baju olahraga yang akan digunakan saat ujian praktik.

Saat ini Kara menggunakan seragam SMP nya berwarna coklat muda dengan rok hitam selutut. Juga sepatu biasa yang digunakan saat sekolah. Hari ini ia mengecat warna rambutnya dengan warna putih yang disetiap ujung helainya ada sentuhan warna merah. Cat kali ini bisa tahan sampai seminggu, jadi ia tidak akan merubahnya sampai catnya memudar dengan sendirinya.

Kara tiba pukul 8.45, lima belas menit sebelum mulai. Baru saja kakinya menyentuh tanah UA ia melihat Midoriya yang nyaris terjatuh kalau saja tidak ada yang menahan tasnya.

Heh, yang ini juga sama dengan yang pernah ku lihat. Pikirnya geli melihat pemandangan di depannya.

Ia langsung menghampiri Midoriya dengan tepukan dibahu anak laki-laki tersebut.

Midoriya menggunakan seragam SMP nya, membuat bocah laki-laki itu terlihat manis.

"Ohayou, Izuku-kun." Sapanya dengan senyuman cerah.

Midoriya langsung menengok setelah mengucap terima kasih pada gadis yang menolongnya tadi.
"Ohayou juga, Nishimiya-san." Jawabnya. Sebuah senyuman memenuhi wajahnya.

"Oi, Deku, awas saja kalau kau lulus ujian ini." Sebuah suara menyerobot percakapan mereka.

Midoriya langsung menegang kaku, "Ah, Kacchan, tentu saja aku akan lulus." Ucapnya membalas perkataan orang itu. Keringat dingin membanjiri wajahnya yang memiliki frackles dipipinya.

WELCOME, SECOND LIFE!! (BNHA Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang