Bagian 16

184 40 13
                                    

Copyright by Kōhei Horikoshi
Happy Reading!!


*****

Lalu lalang siswa baru terlihat di sepanjang gerbang UA. Bisikan demi bisikan diterima oleh dua orang yang kini berstatus saudara kembar.

“Apa kau lihat mereka? Katanya Endeavor mempunya anak perempuan lagi.” Bisik seseorang yang ada di depan kanan Kara.

“Benar. Katanya dia putri kembar dari si bungsu, Todoroki Shouto.” Sambut yang lainnya.

Kara merasa asing dengan keadaan ini. Meski Fuyumi sudah mewanti-wanti mereka, ia tetap merasa gelisah apalagi melihat tatapan orang-orang padanya. Kara mewarnai rambutnya lagi dengan dominan putih dan sedikit merah pada ujung rambutnya. Bahkan pagi ini saat hendak berangkat, ayahnya, Enji, berkata ia sangat mirip dengan Rei. Tetapi, lagi-lagi Kara ragu dengan penampilannya sekarang.

“Tapi lihat dia, sangat mirip dengan Todoroki bersaudara, mana mungkin dia anak orang lain.” Kata satu orang lagi dalam kelompok yang tidak jauh itu.

Shouto sebenarnya mulai gerah dengan apa yang diucapkan gadis-gadis yang berada tidak jauh darinya. Ia melihat Kara mencoba berjalan santai di sampingnya, jadi Shouto juga berusaha bersikap santai. Saat Kara mengambil salah earphone sebelah kiri miliknya dan memasangkannya di telinga kiri milik Kara, Shouto tidak keberatan. Gadis itu pasti merasa gelisah.

“Aku pinjam.” Katanya.

Shouto tidak memberikan sahutan, dan melirik gadis di sebelahnya yang mulai terlihat tenang.

“Pantas kau diam saja. Lagunya lumayan menenangkan.” Kata Kara pelan namun masih dapat di dengar oleh Shouto.

Shouto mengangguk saja dan berkata, “Aku bukannya tidak merasakan emosi, Kara.”

Kara mengangkat alisnya dan menatap laki-laki dengan dua warna rambut tersebut. dan Shouto membalas tatapan manik biru laut di hadapannya dengan datar.

“Namun aku tidak menunjukkannya.”

Suara ‘oooh’ terdengar dari Kara sebagai. Mereka melanjutkan perjalanan tanpa terpisah jauh.

“Kau harus ke ruang guru saat ini bukan?” Tanya Shouto saat mereka menaiki lift menuju kelas baru mereka.

“Yep, kau mau mengantar?” Kara memberikan cengiran dan menaik turunkan alisnya iseng.

Alih-alih berhenti di lantai tujuan kelas 1A, mereka malah terus naik.

“Heh, kau serius?”

Shouto kembali menatapnya dengan tatapan khasnya. “Ya, nee-san memintaku untuk mengikutimu kemana pun katanya.”

“Ya, bukan berarti kau harus mengantarku seperti ini. Toh kita akan bertemu di kelas nanti.” Kara menggaruk rambutnya asal.

Shouto menggeleng, “Bukan masalah. Kita bisa berangkat bersama.” Jawabnya tanpa emosi.

Tiba di ruang para guru, Kara menuju meja dengan nama Aizawa Shouta. Wali kelasnya di kelas pahlawan, 1A. Sementara Shouto menunggu di luar ruangan sambil berdiri menyender di tembok terdekat.

WELCOME, SECOND LIFE!! (BNHA Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang