Bagian 8

228 44 2
                                    

Copyright by: Kōhei Horikoshi
Happy Reading!



****

Kembali pada tiga puluh menit yang lalu, sebelum ujian praktik dimulai.

Juri-juri yang akan menilai ujian praktik sudah berkumpul di ruangan yang berisi monitor yang merupakan hasil kamera pemantau para calon siswa yang akan melaksanakan ujian ini. Para Juri terdiri dari pengajar dan beberapa staf, serta kepala sekolah.

Suara pintu diketuk dan terdengar ucapan dari luar ruangan, "Maaf, Nezu-san, mereka sudah tiba." Katanya menginformasikan.

Nezu sang kepala sekolah bangkit dan berjalan ke luar. Sebelum pergi ia pamit kepada rekan-rekannya.

"Baiklah, minna-san, aku harus pergi. Untuk penilaian aku akan melihat di ruangan ku nanti." Katanya sambil memberikan senyuman khasnya.

"Apa kita akan mendiskusikan dan menyeleksi lebih lanjut nanti?" Tanya seorang pria berkepala kotak.

Nezu mengangguk, "Tentu saja, Cementos-san. Kita akan memberikan penilaian lebih lanjut saat itu."

"Ah ya, All Might-san, bisakah kau datang ke ruanganku setelah ini?"

All Might atau pahlawan nomor satu itu mengangguk, "Baik kepala sekolah."

Setelah mendengar jawaban tersebut, ia pun berjalan keluar.

Nezu dan pria disampingnya berjalan dengan tenang. Pria yang memanggilnya adalah psikiater yang ia pilih dari jauh-jauh hari. Mereka tengah berbicara mengenai sesuatu.

"Jadi begitu, ia tiba-tiba bersikap biasa saja dan seolah tidak ada masalah?" Tanya Nezu.

Pria tersebut mengangguk, "Ini sangat aneh, mengingat bagaimana ia bersikap selama ini, tentunya bersikap 'normal' menjadi aneh dimataku."

"Sebagai pengawas dan psikater yang kau tunjuk, aku sedikit memahami bagaimana gadis itu bertindak. Langkah yang ia ambil merupakan bagian rencana yang sudah ia susun. Aneh ketika melihatnya berjalan santai dan tidak menunjukkan gelagat ketakutan seperti biasanya." Lanjutnya.

Nezu justru dengan tenang berkata, "Tidak apa Harata-san, mungkin Nishimiya-san membuat rencana baru."

Pria bernama lengkap Harata Siyam, seorang psikater berusia 41 tahun ini memang ditugaskan untuk mengawasi Nishimiya Kara baik tingkah laku maupun keadaan disekitar gadis tersebut. Alasan Harata dipilih karena Kara sendiri yang memintanya.

Nezu langsung menyetujuinya saat Harata datang dari Negeri Paman Sam, yang kala itu baru saja pulang. Bagaimana Kara bisa menemukan Harata adalah misteri, karena keduanya tidak pernah memberitahu Nezu.

"Jika menurutmu dia baik-baik saja, apakah aku masih harus mengawaasinya?"

Nezu diam sejenak, "Kita tidak tahu apakah Nishimiya-san sudah benar-benar pulih atau justru bertambah parah. Terakhir kali dia terapi, ia mengamuk dan nyaris menenggelamkan dirinya ketika bakatnya muncul tiba-tiba."

Harata mengacak-acak rambutnya hingga berantakan. Ia cukup kebingungan dengan tingkah gadis berusia lima belas tahun itu. Perubahaan mood dan sikap yang berbeda dengan cepat membuat dirinya sebagai psikater nyaris menyerah. Harata tau kalau Kara memiliki masa lalu yang sangat kelam dan buruk. Tidak mudah bagi gadis itu untuk melupakannya barang sejenak, tetapi tingkahnya akhir-akhir ini membuatnya takut dan gelisah.

Mereka sampai di ruangan kepala sekolah. Ruangan persegi panjang dengan dua daun pintu itu sudah terbuka sedikit.

Di dalamnya terdapat enam orang yang sudah menunggu kedatangan si tikus kecil yang menjabat sebagai kepala sekolah Yueei.

WELCOME, SECOND LIFE!! (BNHA Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang