Copyright by Kōhei Horikoshi
Happy Reading!Short story:
Jalan-jalan (1)****
Ingatkan Kara untuk tidak lagi pergi bersama keluarga barunya.
Fuyumi benar-benar menyiksanya dengan mengelilingi mall tujuan mereka.
Ah ya, ini hari Selasa, sehari setelah Rei datang dan menyuruh Kara untuk berbelanja pakaian baru. Hari dimana mereka -Kara, Fuyumi, Shouto, dan Natsuo- berkeliling kota.
Sejak pagi Kara menjadi pusat perhatian orang-orang yang melihat mereka. Penampilan Kara yang menunjukkan siapa dirinya membuat orang-orang bertanya; siapa gadis tersebut?
"Abaikan saja mereka." Kata Natsuo yg merasakan perbedaan pandangan pada adik angkatnya.
Fuyumi mengangguk, "benar, santai saja ya, kara-chan." Ucapnya dengan senyuman lembut.
"Ayo lanjutkan, kita belum ke tempat bermain itu." Sambil menenteng tas hasil belanja, Fuyumi menunjuk ke arah arena permainan yg ada di dalam mall tersebut.
Si bungsu Shouto mengikuti di belakang ketiga saudaranya. Ia hanya menatap datar pada apa yang dilihatnya. Wajah tanpa emosi itu benar-benar tidak bisa dikontrol.
Jujur saja, sebenarnya Shouto menyukai acara "jalan-jalan" yang disarankan ibunya, Rei. Tetapi ini sudah lebih dari 4 jam, dan Fuyumi belum ada niatan untuk sekedar duduk.
Belum lagi tatapan orang-orang yang melihat mereka bersama. Mungkin karena Kara berada di tengah-tengah keluarga Todoroki. Shouto tidak suka jika adiknya ditatap seperti itu, tetapi dirinya tidak mungkin memanggang mereka hanya karena tatapan bukan?
Kara menguap lebar setelah keluar dari arena game. Natsuo dan Fuyumi sangat barbar. Keduanya hampir mencoba setiap permainan yang ada tanpa henti. Sungguh, Kara ingin pergi dan tidur. Aaaah, sepertinya ia merindukan kasurnya.
Ia suka bermain di game center seperti ini. Tetapi karena pandangan orang-orang, Kara jadi tidak menikmati permainannya. Mereka berpikir yang tidak-tidak mengenai dirinya ataupun keluarga ini.
"Ayo makan," ajak Fuyumi.
'Akhirnya' pikir ketiga adiknya lelah.
Natsuo menenteng tas belanja miliknya dan Fuyumi bertanya, "hmm, aku ingin burger, nee-san, apa aku bisa ke kafe itu?" Tanyanya.
Fuyumi melihat kafe atau restoran kecil yang dimaksud Natsuo. Ia mengangguk setelah memastikan bahwa restoran tersebut tidak terlalu ramai.
"Pastikan kau tidak pergi terlalu jauh."
Natsuo berdecak tidak senang, "aku bukan anak kecil."
"Ya ya ya" Sahut Fuyumi main-main.
"Kami akan ada di teras mall bagian kiri." Fuyumi memberikan tanda pada pintu keluar lantai tiga. Ia menunjukkan tempat duduk atau balkon kecil sebagai lokasi makan siang mereka.
Natsuo mengangguk mengerti. "Okey."
Kara memberikan lambaian tangannya pada Natsuo yang menjauhi mereka seolah Natsuo hendak pergi jauh.
"Ayo Kara-chan, Shouto." Cengiran lebar memenuhi wajah Fuyumi.
Yah gadis berusia 22 tahun itu sedang senang. Wajar saja dia terus tersenyum sejak pagi.
"Aku pesan Udon dan nasi panas. Minumnya coklat smoothies dengan susu." Kata Kara menyebutkan pesanannya pada pelayan restoran tempat ketiganya duduk.
Fuyumi mengkerutkan keningny, "sudha coklat kau meminta susu juga? Kara, kau harus mengurangi jenis minuman manis. Apa juga udon dengan nasi, Kara?" Fuyumi ingat kalau di lemari pendingin aka kulkas milik Kara terdapat banyak makanan dan minuman manis, termasuk coklat dan permen.
"Hehe, aku tidak bisa menolak sesuatu yang manis."
Shouto memutar matanya, dan menatap si pelayan, "soba dingin dengan latte dingin."
"Nah, kau juga Shou-chan, kenapa suka sekali dengan hal yang berbau dingin." Fuyumi heran dengan ketiga adiknya yang memiliki selera makan aneh.
Seingatnya juga, Natsuo pecinta makanan pedas, bahkan kalau dia mau, bocah laki-laki meminta minuman pedas. Sayang saja tidak ada jenis minuman tersebut.
Menghela nafas lelah, Fuyumi mulai menyebutkan pesanannya berupa ramen dan soda dingin. Yah, perpaduan kedua adiknya.
Tak lama pesanan mereka datang dan disaat bersamaan Nastuo juga datang. Sambil makan, mereka menghabiskan waktu untuk berbicara panjang. Diselingi tawa dan cibiran Natsuo yang kadang mulutnya tidak bisa di filter, Kara menikmati waktunya ini.
Kara teringat mengenai sesuatu, sekilas ingatan di masa lalunya. Diam-diam ia tersenyum lembut untuk apa yang terjadi saat ini. Meskipun rasa penasaran mengapa ia hidup kembali belum terjawab. Yaaah, rahasia Tuhan memang besar.
"Ah yaa, setelah ini kita pulang." Kata Fuyumi tiba-tiba.
"Sudah selesai?" Tanya Shouto. Ia tidak terlalu senang pulang ke rumah setelah hari menyenangkan ini.
Fuyumi mengangguk, "ya, kita sudah berbelanja, membeli barang untuk sekolah kalian, dan sudah main juga. Apa ada tempat yang ingin kalian datangi?"
Kara memejamkan matanya, "ah ya, apa aku boleh ke taman bunga sakura? Ku dengar mereka sedang tumbuh saat ini."
Kara memberikan tatapan bersinar. "Tentu saja." Sahut Natsuo.
"Ayo kesana." Fuyumi juga menginginkan untuk pergi ke tempat yang Kara maksud.
"Yep. Ayo berangkat~" Ujar Natsuo.
Dan mereka pun keluar dari mall setelah perut terisi dan barang yang diperlukan di beli. Tanpa sadar, ada seseorang yang mengikuti mereka sejak pagi.
Laki-laki bertudung hitam itu terus menatap keempat bersaudara Todoroki yang memasuki mobil. Sayup-sayup terdengar suara tawa Kara yang bergema akibat ucapan Natsuo.
Senyuman juga terlihat dari Fuyumi, dan wajah tanpa ekspresi milik Shouto yang terlihat tenang.
"Kara, ya, aku penasaran." Ucapnya perlahan. Bibirnya yang penuh jahitan tersenyum miring.
*****
10 Januari 2021
HAIIIIIIIII. MAAFKAN AKUUUUಥ‿ಥ
Author note akan muncul setelah ini.
No edit. See you,
Lyn~

KAMU SEDANG MEMBACA
WELCOME, SECOND LIFE!! (BNHA Fanfiction)
Fantasia[ DIS-CONTINUE ] Warn: tambahan OC, alur berubah, typo dsb. Apa yang terjadi bila kau mati dan hidup kembali di dunia yang berbeda? Inilah yang dialami OC dalam cerita Boku No Hero Academia. Kenapa ia dilempar di dunia yang seharunya hanya sebuah k...