Bagian 21

191 28 6
                                    

Copyright by Kōhei Horikoshi
Happy Reading!!

*****

Saat ini hampir semua siswa kelas 1A berada di ruang pemantau menyaksikan duel Midoriya dengan Bakugou. Dengan mata melotot mereka semua tersihir dengan gerakan Midoriya yang seolah-olah memiliki bayangan dan rencana yang mantap pada tiap pergerakan yang dilakukan Bakugou.

“Bagaimana Midoriya begitu mudah menghindari serangan Bakugou?” Tanya Kirishima pada semua orang.

“Benar, padahal timing yang dilakukan Bakugou sudah pas, tapi dia hanya menggores sedikit dari Midoriya. Luar biasa.” Komentar Sero dengan gelengan di kepalanya.

Kara mengeratkan kepalan tangannya, pikirannya semakin berkecamuk. Ekspresi wajahnya diatur sedemikian rupa, namun tetap saja tiap ia melihat layar Kara semakin tidak habis pikir.

Apa yang Izuku-kun lakukan selama aku tidak ada? Ini sangat berbeda dengan apa yang ku ketahui! Pikir Kara sembarangan.

Babak pertama selesai dengan kemenangan tim pahlawan, Midoriya dan Uraraka yang berhasil dengan Midoriya menahan Bakugou dan Uraraka yang berhasil menyelinap di markas Iida. Mereka mendapatkan poin tinggi yang berasal dari kecermatan Midoriya dalam menysun rencana. Bahkan bocah hijau itu masih tersenyum lebar di bawah tatapan tajam Bakugou –yang diyakinin akan meledak kembali—meskipun ia tahu dirinya akan semakin tidak disukai oleh bocah pemarah itu.

Kara menggigit bibirnya semakin kencang. Ia berpikir dunia ini semakin rusak dengan kehadirannya. Eksistensi dirinya sebagai “Todoroki” juga kesalahan. Namun, sampai sekarang Kara belum mendapat petunjuk selain rasa sakit di kepalanya dan ingatannya sebagai Nishimiya Kara.

Babak demi babak dilanjutkan tiap tim. Hampir kebanyakan memiliki poin yang sama alias seri. Kemampuan dasar anak-anak 1A sudah nampak meskipun masih harus diasah lebih dalam. Seperti Shouto yang harus mau menggunakan tangan kirinya dan melatihnya. Atau Kaminari yang mampu mengalirkan listrik lebih banyak tanpa membuat dirinya konslet. Dan yang lainnya pun masih perlu banyak pelajaran.

“Ini dia, saatnya kita melihat si bungsu Todoroki yang menjadi akhir pembelajaran kita hari ini.” All Might berkata pada microphone yang tersambung dengan kedua tim yang akan melakukan tes nya.

“Uwaaaah, aku benar-benar tidak sabar melihat bagaimana mereka akan bekerja sama.” Ujar Mineta yang loncat-loncat disekitar Yaoyuruzu dan membuat keributan di ruang pemantau.

“Benar, aku juga penasaran apa yang akan Todoroki-san lakukan!” Kata perempuan dengan warna kulit pink, Ashido Mina.

“Huum, melihat bagaimana Todoroki-san dengan mudah mengalahkan tim Ojirou dan Hagakure, atau Kaminari yang mengeluarkan listriknya.” Tambah Uraraka dengan semangat.

Sementara di tempat ujian, Kara dan Shouto sebagai tim pahlawan tengah menunggu waktu. Kara tidak bisa fokus dengan hasil yang didapat teman-temannya. Tidak, Kara bukan iri, hanya saja perbedaan dunia yang ia ketahui membuat dirinya meyakini adanya kesalahan.

Tapi apa?

“Kara,” Panggil Shouto pelan.

Kara menoleh dengan kecepatan tinggi. Tulang lehernya berbunyi, “Urgh-“ keluhnya sambil memijat lehernya yang serasa mati rasa. “Ada apa Nii?”

Ujung bibir Shouto berkedut ringan, ia ingin tertawa dan namun juga mengasihani Kara, “Kau baik-baik saja?”

Kara menggangguk, “Ya, aku hanya kepikiran bagaimana kita mengalahkan Si merah dan kuning itu bersamaan.” Ia menunjuk gedung tempat mereka akan melakukan pertarungan.

WELCOME, SECOND LIFE!! (BNHA Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang