Rencana

120 9 2
                                    

Author POV

Setelah Mitsuki pergi, Sarada termenung disana sambil memikirkan perkataan teman berambut biru muda itu. Sepertinya setelah rencana itu selesai dilaksanakan, Sarada akan sering bersama Mitsuki.

Sekarang Boruto sedang melihat teman-teman nya kelelahan, dia melihat Shikadai sudah tertidur di tengan lapangan, sedangkan Inojin? Jangan ditanya lagi, dia sudah pingsan. Siapa yang tidak lelah sesudah berlari keliling lapangan 32 kali?

Skip saat masuk kelas

Boruto POV

Sekarang aku sedang memperhatikan Shikadai dan Inojin yang kelelahan. Bukan hanya mereka saja, Iwabe, Denki, Chocho, Sumire, Namida, Wasabi dan yang lain juga sangat kelelahan. Hanya sati yang tidak terlihat lelah. Siapa lagi kalau bukan Metal, anak itu adalah murid favorite Lee sensei dan Guy sensei.

"Bor! Lo jangan senyum ngeledek gitu dong bantuin gua ngangkat si Inojin sama Shikadai!" Teriak Iwabe kepadaku yang menyeringai jail. Karna aku adalah orang yang baik jadi, aku membantu Iwabe membawa Shikadai dan Inojin ke pinggir lapangan di bawah pohon besar yang ada disana.

"Bor, ko lo bisa si bela diri kaya tadi?" Tanya Iwabe dengan wajah yang bercucur keringat. "Gue sih udah sering latihan sama Sarada, jadi ya, gua udah pro lah" Jawabku dengan seringai licik. Senang rasanya bisa melihat teman-temanku kebingungan.

"Ok, anak-anak, silahkan kembali ke kelas untuk pelajaran selanjutnya" Perintah Lee sensei pada kami. Aku kembali membantu Iwabe menangkat Inojin dan Shikadai yang terbaring lemah, ditambah Chocho yang sekarang sedang diseret Sumire dan Wasabi.

Skip

"Bor!" Teriak seseorang padaku. Sekarang aku sedang berjalan menuju lapangan sekolah untuk bertemu Sarada untuk menjalankan rencana itu. Tapi siapapun orang yang memanggilku membuatku semakin telat untuk bertemunya.

"Bor! Denger gak si?!" Aku melihat kebelakang dan yang aku lihat adalah seorang laki-laki berambut nanas dengan mata zamrudnya yang datang bersama seorang mayat hidup dengan mata aquamarine'nya.

"Apaan si? Gue udah telat ni!" Jawabku sebal. "Emang lu mau kemana?" Sepertinya aku akan di interogasi oleh si nanas dan si mayat. "Mau ke lapangan udah nanti lagi aja, gue udah telat" Sebelum mereka bisa bertanya apa-apa lagi, aku segera berlari menuju tempat pertemuan yang sudah ditentukan, yaitu di bawah pohon besar. Disana sudah ada seseorang dengan rambut raven yang sangat indah.

"Yo!"

"Langsung ke intinya saja. Aku akan mengajak Sumire ke taman belakang dan aku akan ke toilet. Dan saat aku pergi kau keluar dari tempat persembunyianmu itu dan katakan apa yang kau rasakan" Ya, itulah rencananya. Aku akan menyatakan perasaanku pada Sumire. Semoga saja berhasil.

"Baiklah aku mengerti. Jangan lupa untuk memotret ku nanti ya" Ucapku mengingatkan. Sarada hanya menggaguk sambil tersenyum kecil. Jujur aku merasa bersalah melakukan ini, Sarada adalah sahabatku dari kecil. Semoga saja dia bisa menerimanya.

Sarada POV

Rasanya aku ingin menangis setelah percakapan di bawah pohon tadi. Walau aku susah merelakan dia dengan Sumire aku akan tetap mendukung mereka. Sepertinya aku akan lebih sering bersama Mitsuki setelah Boruto berpacaran dengan Sumire. Sungguh kisah cinta yang rumit.

"Ketua kelas!" Ya itu suaraku setelah melihat Sumire yang baru keluar dari perpustakaan. Rencana ini sudah dimulai. "Sarada-chan" Balasnya dengan senyuman hangat. Baiklah ini saatnya.

"Bisakah kau ikut denganku ke halaman belakang sekolah, ada yang ingin aku bicarakan"

"Tentu, apa kita akan pergi sekarang?" Tanya'nya. Aku tak menjawab dan segera menarik nya ke tempat dimana Boruto akan...















Menjadikan Sumire kekasihnya

"Ketua kelas? Apa kau tidak keberatan menunggu sebentar? Aku mau ke toilet sebentar" Tanya'ku memastikan. Dia hanya mengangguk kemudian aku berlari dan sembunyi di belakang semak-semak tepat di belakang kursi taman yang sedang di duduki Sumire.

Kemudian aku melihat seseorang dengan kepala kuning sedang mengelap keringat'nya. Ya, dia Boruto atau si kepala pisang, sepertinya dia sangat gugup, au hanya memberi jempol dan sebuah tatapan meyakinkan supaya dia akan lebih tenang sedikit.

Setelah itu Boruto mulai berjalan kearah ketua kelas. Bersiaplah Sarada, kau harus merelakan'nya.

Author POV

"Inchou?" Tanya Boruto ketika melihat Sumire sendirian di bangku taman sekolah. Tentu itu bagian dari rencananya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.


Akhirnya bisa update juga ya. Maaf kalau Belum terlalu panjang chapter nya. Author lagi banyak  tugas. Jangan lupa vote and comment ya

See you



The Other WorldWhere stories live. Discover now