Flashback

120 11 4
                                    

Author POV

 Boruto sedang menuju kamar Sarada untuk mengambil bajunya. Yang nanti akan diurus oleh Sakura.

"Ini bajunya bi" Ucap Boruto sambil memberikan sepasang piyama berwarna merah maroon dengan renda dibagian tangan dan leher.

"Baiklah, terima kasih. Apa ini dari bahan sutra? Sepertinya sangat nyaman ya" Ucap Sakura memberi pendapat. Boruto ingat saat dia pertama kali melihat Sarada memakai piyama itu.

Flashback beberapa bulan lalu

"Sarada! Apa kau sudah selesai mengepak bajumu!" Teriak Sakura pada putri satu-satunya. Rencananya Sasuke dan Sakura akan pergi selama beberapa minggu untuk menjalankan sebuah misi, entah kenapa Sakura tidak mengizinkan Sarada untuk tinggal dirumah sendirian, padahal putri tunggal Uchiha itu sudah sering ditinggal sendiri. Mungkin karna ini pertama kalinya kedua orang tua Sarada pergi selama lebih dari satu hari. Dan Sarada tidak pernah sendirian dirumah lebih dari satu hari. Jadi Sarada akan menginap dirumah keluarga Uzumaki untuk sementara.

"Mama, kenapa aku harus menginap dirumah orang lain. Aku sudah biasa sendiri" Protes Sarada.

"Kita sudah membicarakan hal ini semalam. Kau akan tinggal bersama keluarga Uzumaki sampai mama dan papa kembali. Mama hanya khawatir"

"Tapi ma...

"Sudahlah cepat habiskan sarapanmu, Kita akan pergi sebentar lagi"

Skip

Tok

Tok

Tok

"Sebentar" Terdengar suara merdu dan lembut terdengar dari dalam rumah.

"Sakura-san, Sasuke-kun, dan Sarada-chan. Masuklah" Ucap Hinata mempersilahkan. Keluarga Uchiha akhirnya memasuki rumah sederhana dari para Uzumaki.

"Sarada-nee chan!" Teriak seorang gadis kecil bersurai indigo dengan mata biru cerah, menerjang Sarada dalam dekapannya, siapa lagi kalau bukan Himawari.

"Hai Himawari-chan. Kau sudah besar ya, dan kau makin cantik" Sapa Sarada sambil membalas pelukan Himawari. Para orang tua yang melihat kedua gadis yang sedang berpelukan itu hanya tersenyum. Lagi pula Hinata sudah menganggap Sarada sebagai putrinya sendiri, dan Sakura juga sudah menggap Boruto dan Himawari anak nya.

"Terima kasih ya Hinata, maaf jika Sarada merepotkan nantinya" (Sakura)

"Tidak apa Sakura-chan, lagian Sarada selalu membantuku memasak dan.....

"Dan membangunkan onii-chan dengan seember air!" Teriak Himawari memotong perkataan ibu nya. Sakura dan Sasuke sedikit terkejut mendengar perkataan Himawari.

"Ya, itu benar. Setiap Boruto susah bangun Sarada-chan akan mengguyur Boruto dengan seember air. Tapi aku tidak keberatan, karna Sarada selalu membereskan bekas airnya kembali. Dan sekarang Boruto jadi bangun lebih pagi karna takut disiram air oleh Sarada-chan" Hinata menjelaskan. Sarada hanya menunduk sambil menyembunyikan rona merah diwajahnya. Sakura dan Sasuke yang menyadari hal itu langsung mengalihkan pembicaraan.

"Baiklah kalau begitu, kami pergi dulu. Kami tidak mau terlambat. Daaah..." (Sakura)

Skip saat malam tiba

"Sarada" Panggil Hinata pada gadis bersurai raven yang sedang membaca buku di ruang keluarga.

"Iya bi?" Balas Sarada sambil menutup buku yang sedang ia baca. Suasana dirumah Uzumaki saat ini sangat sunyi, karna jam dinding sudah menunjukan pukul 21:30 jadi wajar saja suasana sekarang sangat sunyi, sekarang sudah waktunya tidur.

"Maaf kau tidak bisa tidur dikamar Himawari seperti biasa. Ternyata dia sudah tidur, bibi tidak mau dia terbangun karna terpaksa. Jadi kau tidur dikamar Boruto saja tak apa kan?" Tanya Hinata memastikan. Sebenarnya ini adalah bagian dari rencana untuk lebih mendekkan Boruto dan Sarada.

"Baiklah bi, aku tidak keberatan. Oh ya, apa Bouto sudah tidur?"

"Sepertinya belum, lampu kamarnya masih menyala. Kalau begitu bibi tidur dulu ya. Selamat malam"

Setelah Sarada melakukan ritual malam nya, ia masuk ke kamar boruto dengan hati-hati. Sebenarnya hanging Sarada berdetak dengan sangat cepat. Dimana dia akan tifur nantinya? Diakamar Boruto tidak ada sofa, tapi kalau teman berambut pisangnya itu belum tidur mungkin dia Sarada akan mamaksa Boruto untuk tidur di lantai, tapi ternyata tidak.

Sarada POV

Ceklek

Walau lampu kamarnya menyala, tetap saja si bodoh itu sudah tidur, dan tentu dengan game konsol nya yang ia pegang. Baiklah aku tidur di lantai saja. Tapi sebeum tidur, aku mengambil game konsol Boruto dan mematikannya, lalu menyelimuti Boruto sampai hanya kepalanya yang terlihat, lalu aku berbaring di lantai dengan bantal kecil yang ku bawa, dan menunggu sampai aku tertidur.

Author POV

Tempat pada pukul 06:00 pagi, Hinata sudah menyiapkan sarapan, dan sekarang Hinata akan membangunkan putra sulung nya dan juga menangis idamannya.

Ceklek

Hinata terkejut saat melihat Sarada yang tidur dilantai sedangkan Boruto enak-enak  di kasur nya sambil memeluk guling kesayangan nya.

Hinata sadar kalau Sarada sangat kelelahan walau dia tak tau karna apa, jadi Hinata perlahan membangunkan Boruto tampa Sarada menyadarinya.

"Boruto, bangun. Dan tolong pindahkan Sarada ke tempat tidurmu" Mendengar nama Sarada Boruto langsung bangun, waspada jika ia akan disiram lagi olehnya.

Boruto POV

Aku baru saja ingin ke kamar mandi, aku melihat Sarada tertidur di lantai tanpa menggunakan selimut, ditambah dia memakai piyama yang kancing atas nya terlepas. Tahan nafsumu Boruto!!!

"Oh ya, kenapa aku tidak memegang game konsol ku ya? Dan kenapa aku tertutupi selimut? Dan kenapa Sarada tidur dilantai? Ah sudahlah lebih baik aku pindahkan Sarada dulu" Aku pikir Sarada akan berat untuk diangkat, ternyata tidak. Berat nya tidak beda jauh dengan Hima.

Setelah menutupi Sarada dengan selimut aku pergi ke ke kamar mandi dan memulai ritual pagiku seperti biasa.

Flashback off

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Maaf ya kalau chap ini rada gk nyambung

See you

The Other WorldWhere stories live. Discover now