Bicara

107 11 0
                                    

Author POV

Mengingat kejadian itu, tanpa sadar di pipi Boruto muncul semburat merah, bagaimana tidak, dia ingat betul posisi tidur Sarada waktu itu.

Skip

Sakura sudah selesai mengganti baju Sarada, dan sekarang dia sedang menuruni tangga untuk membantu Hinata memasak, bukan untuk Sarada saja, tapi untuk semua orang di rumah ini.

"Semuanya, kemarilah! Makanan sudah siap!" Panggil Sakura kepada para pria yang berada di ruang tamu.

Boruto POV

Setelah bibi Sakura memanggil, akhirnya kami duduk melingkar di meja makan. Meja makan ini bisa dibilang cukup besar. ada 6 kursi yang tersedia, jadi sangat pas untuk kami semua. Tapi ada 1 kursi kosong, dan itu untuk Sarada. Sampai sekarang dia belum bangun juga, sudah hampir dua jam dia pingsan, semoga dia cepat sadar.

"Ada apa Boruto? Sepertinya kau sedang banyak pikiran" Kaa-san bertanya, apa aku bilang saja ya.

"Tidak juga, aku ha...hanya heran kenapa Sarada belum bangun juga...

"Siapa bilang aku belum bangun?"

Deg

"Sarada" Aku melihat Sarada yang masih sedikit pucat sedang menuruni tangga dengan sangat perlahan. Aku bangkit dari posisi duduk dan membantu Sarada berjalan menuju meja makan.

"Kenapa kau tidak diam dikamar saja Sarada?" Tanyaku dengan penuh penekanan. Dia masih terlihat pucat, segera saja aku mengambil semangkuk bubur yang dibuat khusus oleh kaa-san untuk Sarada.

"Tumben sekalai kau bertingkah panik, aku kan hanya demam Bolt" Tanya Sarada dengan nada meledek.

"Bagaimana tidak, kau pingsan tau. Dan walau hanya demam, tetap saja aku khawatir karna kau kehujanan dua kali dalam keadaan tidak sehat. Untung saja saat pingsan tadi kepala mu tidak menyetuh lantai, bisa-bisa kau malah dirawat karna benturan keras dikepalamu"

"Kalian akrab sekali ya" (Hinata)

Malu. Ya, itu yang aku rasakan saat ini, dan mungkin Sarada juga merasa hal yang sama, karna dia mencoba menyembunyikan wajahnya.

"Bagaimana jika kita makan saja"  Usulku sambil tersenyum kikuk. Aku bisa merasakan wajahku memanas. Huft...kenapa orang tua sering sekali menggoda anaknya.

Author POV

Sekarang kedua keluarga kecil it sedang menyantap makanan yang sudah tersedia. Boruto yang berada di sebelah Sarada tidak henti hentinya melirik kearah sang gadis Uchiha, mengamati setiap detail dari wajahnya mulai dari mata hingga





















Bibirnya yang berwarna merah muda

"Ada apa bolt?" Tanya Sarada yang dari tadi merasa diperhatikan. Boruto seketika merasa malu, karna ketauan melirik-lirik.

"Tidak apa-apa. Hanya memastikan kau tidak pucat lagi" Entah bagaimana Boruto bisa menjawab pertanyaan tanpa rasa gugup sedikit pun.

"Oh ya, Boruto, Sarada. Kami kesini hanya untuk mengenal kalian lebih dalam" Ucap Sakura tiba-tiba. Hinata mengangguk

"Ya Sakura-chan benar, Entah kenapa saat kami pertama kali bertemu dengan kalian, kami merasa bahwa ada ikatan lebih. Seperti ikatan orang tua dan anak"  Lanjut Hinata.

Boruto dan Sarada yang mendengar perkataan kedua ibu nya hanya diam. Bagaimana mereka memberika informasi lebih tentang diri mereka pada kedua 'orang tua' 

"Uhm...ano...sebenarnya kami sudah berteman sejak kecil. Kedua orang tua kami sudah kenal lama, jadi kami selalu bermain bersama ketika mereka ada urusan yang harus diselesaikan" Mulai Boruto

"Tapi kami tidak begitu mengela orang tua kami, terutama ayah kami yang selalu sibuk bekerja. Tapi sekarang sudah terlambat" lanjut Sarada.

Boruto yang mengerti alur cerita Sarada akhirnya berkata.

"Orang tua kami tewas dalam kecelakaan mobil saat ingin menjemput kami dari sekolah. Waktu itu umur kami baru 6 tahun. Jadi kami tinggal bersama kakek ku. Karna kakek dan nenek Sarada sudah meniggal duluan" Dusta Boruto sambil menunduk untuk lebih meyakinkan kedua pasang suami istri itu.

Mendengar cerita Boruto dan Sarada, kedua pasang suami istri itu merasa tersentuh. Sebenarnya Sakura dan Hinata meminta suaminya untuk menganter mereka ke apartemen Boruto dan Sarada untuk lebih mengenal mereka. Dan juga berharap agar mereka mau













Di adopsi

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Segitu dulu ya minna

See you

The Other WorldWhere stories live. Discover now