Teman Seperjuangan

121 12 6
                                    

Sarada POV

Untung saja tadi Lee sensei menyuruhku dan Boruto berhenti untuk adu taijutsu. Bisa-bisa aku pingsan nanti karna kepalaku benar-benar sakit, dan sepertinya suhu tubuhku naik derastis.

Aku berjalan sempoyongan ke arah bangku di pinggir lapangan, aku melihat seseorang sedang berjalan ke arahku. Meskipun wujud orang itu tidak terlalu jelas, aku tau dia bukan Boruto, Dia siapa??

"Hei, tadi kau menjatuhkan ini" Ucap orang itu. Dia menyodorkan  sebuah kacamata merah yang sedikit retak karna adu taijutsu tadi.

"Oh ya, terimakasih" Ucapku sambil memakai kacamataku untuk melihat siapa orang itu. "Namaku Mitsuki. Kau murid baru yang datang bersama Boruto bukan?" Ternyata Mitsuki. Kenapa dia tidak ikut berolahraga dengan yang lainnya?

"Terimakasih. Aku Sarada, dan ya, aku bersama si rambut pisang itu" Jawabku dengan nada malas.

"Oh, kalau begitu salam kenal. Ngomong-ngomong, kau tadi sangat ahli ya Sarada. Jarang sekali ada wanita yang adu bela diri sampai seperti itu." Ucapnya memujiku. Kami-sama ini terasa sangat aneh, tidak biasanya aku berbicara pada Mitsuki.

"Hihi, itu tidak terlalu mengesankan, biasanya aku dan si pisang itu akan berlatih taijut...maksudku bela diri sampai berjam-jam. Oh ya, kenapa kau tidak ikut olahraga?" Mitsuki hanya mengarahkan telunjuknya ke kakinya. Dan ternyata kakinya bengkak.

"Kakimu kenapa Mitsuki?" Dia tidak langsung menjawab karna dia memandangku penuh arti. Apa yang dia lakukan?

"Kau menyukainya kan?" Hah? Menyukai siapa? Dia itu kebiasaan, tiba-tiba bertanya hal yang tidak jelas.

"Kau menyukai Boruto kan?" Tanya'nya lagi. Seketika wajahku memerah. Bagaimana dia bisa tau?!

"Uhm...i-itu....ano......y-yy-ya" Jawabku malu-malu dengan wajah yang memereah, semerah lampu lalu lintas. Astaga tamatlah harga diriku sebagai seorang Uchiha.

"Tenanglah, aku tak memberi tau siapa-siapa."

"Kau pasti sudah tau kalau aku dan Boruto sudah berteman baik semenjak kalian masuk. Dan....kumohon jangan sedih, dia menyukai Sumire" Lirih Mitsuki. Apa dia menyukai Sumire?

"Ya, aku sudah tau itu, dia selalu membicarakan tentang ketua kelas padaku. Meskipun itu sangat sakit, tapi aku berusaha mendukung mereka berdua" Sungguh pembicaraan ini sangat membuatku sesak.

"Hmmp...maaf jika aku membuatmu tidak nyaman dengan pembicaraan ini, tapi...aku tau rasanya ketika orang yang kau cintai mencintai sahabatmu sendiri" Sontak aku terkejut mendengar perkataan'nya. Sejauh ini Mitsuki yang kukenal tidak memiliki seseorang yang spesial di hidupnya.

"Benarkah? Kalau begitu siapa orang yang kau cintai itu?"

"Sumire" Jawabnya singkat. Aku benar-benar tidak menyangka Mitsuki menyukai Sumire. Apa Mitsuki yang satu lagi juga merasakan hal yang sama?

"Berarti kita sama-sama tersakiti ya? Tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa" Aku tersenyum miris mendengar kata-kataku sendiri. Oh ayolah! Seorang Uchiha seharusnya menjaga harga dirinya! Tapi kenapa aku terus menangis kami-sama!

"Ya begitulah. Kita akan meratapi nasib yang sama. Aku juga dengar Boruto akan menembak Sumire dalam waktu dekat" Tambahnya lagi.

"Aku tau itu, dia meminta bantuan kepadaku." Balasku dengan air mata yang mulai menggenang di pelupuk mataku.

"Kalau begitu aku akan ke kelas dulu. Byeee" Pamit Mitsuki sambil melambaikan tangann


.

.

.

.

.

.

.

.

.


Maaf baru bisa segini karna imajinasi authoe melayang ntah kemana. Semoga chapter selanjutnya bisa lebih panjang dari ini ya

See you



The Other WorldWhere stories live. Discover now