.
.
.Seokjin berjalan gontai memasuki rumahnya dengan disambut beberapa maid. Ia duduk disebuah kursi tepat didepan ruang kerja sang appa. Nampak jelas bayangan sang appa yang berjalan masuk keruang itu.. Jujur ia sangat merindukan kedua orang tuanya setelah 2 minggu kepergian mereka..
"Apa Tuan ingin secangkir teh hangat?"
Salah satu maid berjalan mendekati Seokjin menawarkan minuman hangat untuknya..
"Boleh bi, dimana Jungkook?"
"Tuan Jungkook sedang pergi keluar"
"Kemana?"
"Tuan Jungkook tidak mengatakan apapun"
Seokjin mengangguk dan mempersilahkan sang maid untuk pergi dari hadapannya. Tiba-tiba ponselnya berdering..
'Aku sudah mengirimkannya, coba cek emailmu'
-Seongjun hyung
Seokjin langsung berlari tergesa-gesa menuju kamarnya. Ia duduk di meja belajarnya dan membuka laptop miliknya.
Tangan Seokjin dengan cekatan membuka kursor menuju email miliknya..Seokjin membuka file email kiriman Seongjun dan langsung muncul foto dan profil dari seorang wanita paruh baya beserta data diri lengkap milik wanita tersebut..
"Tidak mungkin"
Tangan Seokjin bergetar dan ia nampak sedikit emosional saat membaca kata demi kata yang muncul dari profil wanita itu.
Satu fakta besar yang Seokjin ketahui.
.
.
.Sementara itu Jungkook menghentikan mobilnya disebuah jalanan sepi mengingat hari yang semakin larut. Pemuda itu turun dari mobil diikuti oleh Tn.Jang yang juga turut ikut bersamanya.
"Disini tempatnya"
Jungkook mengangguk dan mulai mengamati daerah sekelilingnya hingga matanya tertuju pada satu titik yang seakan memberikannya secerca harapan.
"Aku tahu kita harus memulai darimana ahjussi"
Jungkook berjalan menyusuri jalanan diikuti oleh Tn.Jang yang mengikutinya hingga mereka sampai di salah satu pos pengawas dimana terdapat beberapa petugas yang bertugas.
"Maaf, apa kau bisa membantuku?"
Salah seorang petugas menoleh ketika melihat Jungkook datang bersama Tn.Jang.
"Tentu saja"
"Bolehkah aku melihat rekaman CCTV dari kecelakaan 2 minggu yang lalu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Here ( JinKook)
FanfictionTentu saja semua orang menginginkan keluarga yg utuh dan bahagia.. Seorang saudara yg rela bertingkah konyol hanya untuk mengembalikan senyumku.. Seorang ibu yg selalu memberikan pelukan hangat disaat aku berada di titik terendahku.. Seorang aya...