Jungkook memasuki rumahnya bersama Daewon dibelakangnya. Keduanya disambut baik oleh beberapa maid.
"Apa Jin hyung ..."
Perkataan Jungkook menggantung saat ia hendak menanyakan kepada beberapa maid tentang keadaan hyungnya, tapi hyungnya sudah berdiri dihadapannya dengan berjalan tertatih karena kakinya yang masih terluka terbukti dengan perban yang masih melilit di kakinya.
"Hyung? Gwaenchana?"
Jungkook meletakkan tasnya sembarangan kemudian berjalan mendekati Seokjin guna memapah sang kakak untuk duduk.
"Aku baik Jungkook, eoh Daewon?"
Seokjin tetap tersenyum dibalik mimik wajahnya yang menahan perih karena kakinya.
"Maaf hyung jika aku sering datang kemari"
Seokjin menatap Daewon yang berjalan mendekatinya.
"Kenapa berkata seperti itu, kau sahabat Jungkook. Itu berarti kau juga adikku"
Daewon tersenyum.
"Hyung kau butuh sesuatu? Aku sudah makan diluar bersama Daewon dan kami akan langsung belajar untuk ujian besok"
Seokjin menggeleng dan mempersilahkan keduanya untuk berlalu meninggalkannya menuju kamar Jungkook.
.
.Daewon dan Jungkook duduk diatas ranjang Jungkook sembari menatap beberapa benda yang ia letakkan dihadapan mereka.
"Kau meminta izin hyungmu untuk belajar, kenapa kita malah berinvestigasi seperti ini"
Jungkook tak menghiraukan perkataan Daewon dan hanya diam memandang benda-benda dihadapannya.
"Kita tidak perlu belajar hanya untuk ujian harian Daewon"
Sahabatnya itu hanya menghela nafas.
"Lalu sekarang kau mau apa?"
Pemuda Choi itu melembar sebuah amplop putih di dalam sebuah plastik klip yang beberapa waktu mereka dapatkan. Daewon pun membuka amplop tersebut dan membacanya dengan teliti...
"Jung.. I-ini"
"Coba katakan padaku apa yang ada dipikiranmu"
Daewon dan otak pintarnya mulai mencerna segala hal yang terlintas di pikirannya.
"Kau tahu, karbon monoksida. Zat ini tidak berbau, tidak berwarna dan .. Ah Jungkook kurasa ini hal yang serius, kurasa kita perlu memberitahu hyungmu tentang hal ini"
"Jangan beritahu hyungku, itu hal yang sia-sia. Dia tidak akan percaya"
Daewon kembali menghela nafas untuk kesekian kalinya menghadapi sahabatnya yang keras kepala.
"Dugaanku, mereka menggunakan zat itu untuk meracuni orang tuamu.. Kau tahu? Semakin banyak manusia menghirup gas itu apalagi di tempat kedap udara itu akan semakin menutup saluran pernafasannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Here ( JinKook)
FanfictionTentu saja semua orang menginginkan keluarga yg utuh dan bahagia.. Seorang saudara yg rela bertingkah konyol hanya untuk mengembalikan senyumku.. Seorang ibu yg selalu memberikan pelukan hangat disaat aku berada di titik terendahku.. Seorang aya...