.
.
.
.Jungkook termenung diam dikamarnya, otaknya berpikir apa yang baru saja ia ucapkan pada hyungnya.
'Aku membencimu'
Kata itu terus terngiang dipikiran anak bungsu keluarga Choi itu. Ia berpikir apa sebaiknya ia kembali ke kamar hyungnya dan meminta maaf ?. Ia kembali teringat kejadian semalam saat ia menemukan Seokjin dalam keadaan mabuk dan berantakan. Kenapa akhir-akhir ini ia sering berdebat dengan hyungnya?. Banyak pertanyaan muncul dipikiran pemuda itu.
Setelah bergelut beberapa saat dengan pemikirannya, ia kemudian memutuskan untuk kembali ke kamar hyungnya. Jungkook membuka pintu kamarnya bertepatan dengan seseorang yang juga membuka pintu disamping kamarnya siapa lagi kalau bukan Seokjin, mengingat kamar mereka yang bersebelahan.
"Kau belum tidur Kook?"
Jungkook menggeleng, matanya terus memperhatikan hyungnya yang kemudian berlalu masuk keruang kerja appanya yang letaknya tepat diujung tangga. Kenapa Jungkook jadi ragu untuk meminta maaf sekarang?.
Jungkook kembali masuk ke kamarnya dan menutup pintunya. Mungkin lebih baik besok disaat semua sudah tenang ia akan berbicara dengan hyung kesayangannya itu.
Saat ini Seokjin dengan setelan jasnya nampak memasuki salah satu ruangan di kantornya. Ia diikuti orang kepercayaannya Seongjun hendak mengikuti meeting dengan Seokjin untuk pertama kalinya yang memimpin setelah sekian lama disibukkan oleh jadwal kuliahnya, saat ini pemuda itu bisa leluasa hanya fokus pada pekerjaannya dikantor menggantikan appanya karena selama ini Seongjun yang mengambil alih setelah kematian Tn.Choi.
"Jangan gugup Jin-ah"
Seokjin nampak menarik nafas sebelum tangannya menyentuh handle pintu ruangan itu kemudian mengangguk.
Ia membuka pintu dan masuk keruang meeting seketika semua orang yang ada didalam ruangan itu membungkuk hormat saat melihat Seokjin. Ayolah bukankah saat ini Seokjin menggantikan ayahnya menjadi presdir?. Pemuda itu mengangguk kemudian menarik kursi untuk duduk dan diikuti oleh semua orang yang ada disitu.
"Bisa kita mulai ?"
Salah seorang wanita yg ada diruangan tersebut mengangkat tangannya membuat semua perhatian tertuju padanya.
"Ada salah satu klien yang sedang dalam perjalanan kemari presdir. Saya baru saja menghubunginya"
Seokjin mengangguk.
"Kau akan terkejut saat mengetahui siapa yang datang"
Seongjun berbisik membuat Seokjin terdiam. Pikirannya terus bertanya memang siapa kliennya?.
'Cklekkk'
"Maaf aku terlambat, saya baru tiba di Seoul pagi tadi"
Semua pasang mata yang ada diruangan itu menoleh dan memandang seorang wanita paruh baya yang nampak modis dengan setelan kantor kekinian dan blazer hitamnya. Ia membuka kacamatanya dan menatap sang presdir yang posisinya tepat dihadapannya..
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Here ( JinKook)
FanfictionTentu saja semua orang menginginkan keluarga yg utuh dan bahagia.. Seorang saudara yg rela bertingkah konyol hanya untuk mengembalikan senyumku.. Seorang ibu yg selalu memberikan pelukan hangat disaat aku berada di titik terendahku.. Seorang aya...