Akhirnya Awal

55 4 0
                                    

Kondisi Visca semakin memburuk. Kejadian tak terduga pada rapat PBB di Wina membuat heboh seantero dunia. Bagaimana tidak, sosok yang bisa dikatakan sebagai pahlawan perdamaian seperti Visca diserang secara langsung di tengah kerumunan orang, bahkan bukan orang biasa, melainkan orang-orang penting dari tiap negara di dunia. Itu berarti pelakunya ingin menyampaikan pesan anti perdamaian dengan sangat jelas.

Visca harus melewati operasi di salah satu rumah sakit terbaik di Austria. Banyak bunga diletakkan di depan rumah sakit tersebut sebagai tanda akan begitu besarnya keyakinan, cinta, dan harapan banyak orang terhadap Visca agar bisa selamat dan sembuh seperti sediakala. Untuk kesekian kalinya, rumah sakit dipenuhi oleh paparazi gegara kasus yang menimpa Visca. Sungguh memprihatinkan bagi Robbie karena harus merasakan penderitaan semacam ini di usianya yang masih belum dewasa untuk menyikapi.

Robbie pada akhirnya berbicara kepada publik. Robbie hanya menyampaikan betapa bundanya melihat kejadian ini sebagai bukti bahwa kejahatan tidak dibalas dengan kejahatan yang sepadan, melainkan kesabaran untuk memaafkan. Sama seperti yang disampaikan Visca sesaat setelah aksi penyerangan tersebut terjadi, Visca menjadikan momen itu sebagai bentuk pengampunan terhadap sesama manusia.

Beberapa waktu setelah pengakuan dari Robbie tersebut, umat manusia semakin teguh pada keyakinan bahwa manusia adalah baik adanya seperti yang ingin diwujudkan Visca dan Robbie. Orang-orang yang merasa dirinya menjadi bagian dari masyarakat yang berperan dalam kekacauan dunia menyerahkan diri satu demi satu. Bahkan secara mengejutkan, sosok penyerang Visca pun melakukan hal yang sama.

Setelah interogasi yang lama, Interpol menggelar konferensi pers dengan menghadirkan pelaku dan Robbie sebagai anak dari korban. Seperti yang diduga, sang pelaku adalah anggota dari Tatanan Dunia Baru yang melakukan respon yang radikal terhadap pemikiran Visca yang disebarkan selama ini. Sang pelaku juga mengaku bahwa dirinya adalah salah satu anggota di jajaran teratas dari Tatanan Dunia Baru, serta setiap anggota dan pimpinan dari yang teratas sampai terbawah telah diinstruksikan untuk menyerahkan diri. Mereka tidak akan diberi hukuman penahanan atau hukuman mati, melainkan diberi hukuman pelayanan publik. Sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya, namun dunia telah benar-benar berubah.

Di saat yang sama dengan acara itu, keadaan Visca semakin kritis. Jantung Visca berhenti, alat kejut pun tak menimbulkan reaksi, Visca telah benar-benar pergi. Pergi meninggalkan dunia yang telah ia selamatkan. Tugasnya untuk menciptakan dunia yang baik bagi anaknya telah ia laksanakan. Kepergiannya menjadi ironi, di mana dunia menjadi lebih baik dengan mengorbankan pahlawan terbaiknya. Robbie kembali ke tanah air dengan membawa jenazah ibunya kembali ke bumi pertiwi. Hari itu ditetapkan sebagai Hari Visca. Selama sepekan masyarakat berkabung untuk mengenang hidup dan jasa wanita tangguh itu. Selamat jalan, Visca.


Akhir-akhir ini, semuanya tentang Visca. Semua ini tidak akan terjadi tanpa Visca. Dia bagai penyelamat yang dianggap mustahil, namun kehadirannya sungguh nyata tanpa muslihat. Mungkin dunia tidak akan pernah tahu cerita dari sisi koin lain, dari sosok Radit yang membimbing Visca sampai akhir hayat wanita itu.

Tidak seperti Visca yang semakin hari semakin dikenal, kehidupan Radit seakan monoton dan konstan. Radit masih disibukkan dengan aktivitas hariannya, yakni melayani pasien yang ada di rumah sakit.

Di suatu malam menjelang akhir waktu praktik Radit, ia dan Visca sedang membicarakan kejadian yang akhir-akhir ini terjadi di ruangan Radit.

"Dok, awal tahun ini sepertinya cuaca jauh lebih tidak bersahabat dari tahun-tahun sebelumnya ya? Banjir besar, badai petir, angin ribut, bahkan di berbagai daerah terjadi longsor, gempa, dan tsunami," bahas Marina.

Komplikasi KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang