Hanya Dengan menggunakan hoddie besar dan ripped jeans, jisung turun dari gedung asrama.
Menghampiri eric yang sudah menunggu nya di gerbang asrama untuk makan bersama
"Hai ric"
Yang di sapa menolehkan kepala lalu tersenyum saat melihat sosok jisung hadir di hadapan mata
"Hai ji, haduh—" eric memijat pangkal hidung nya saat menatap jisung membuat jisung khawatir melihat nya
"Eh? Lo kenapa?"
"Gue pusing. Lo makin manis aja dari hari ke hari. Jadi nyesel pernah mutusin hehe"
Jisung berdecak malas. Ia kira eric sungguh kesakitan karena wajah nya mengerinyit cukup dalam
Surai kecoklatan yang lebih manis di usak dengan sangat lembut. Tak dapat dipungkiri jika sebenar nya eric masih sangat mencintai mantan kekasih nya ini
Namun saat itu jisung memilih untuk mengakhiri hubungan tanpa memberi tau alasan yang jelas
Ia ingat pertemuan terakhirnya dengan jisung saat itu lelaki manis nya ini menangis karena takut. Ia kehilangan kendali saat jisung meminta nya putus tanpa penjelasan
Dua kepalan tangan nya berdarah tertusuk kaca dan tembok yang retak karena ia pukul kuat.
Eric tersenyum miris. Ia kira rasa itu sudah lama hilang, nyatanya sama sekali tidak. Rasanya masih sama, ia masih sangat mencintai jisung
"Cantik" bisik nya dengan suara kecil. Jisung mendongak bingung
"Sorry? Lo bilang apa tadi gue ga denger"
Eric menggeleng lalu kembali mengukir senyum lebar. Telapak nya ia arahkan ke hadapan jisung
"Lo masih mau genggam tangan gue?"
Jisung mendengus lalu membalas genggaman eric di hadapan nya. Menurutnya eric terlalu berlebihan, jisung sih santai saja walau mereka sudah tidak memiliki hubungan
"Jangan lebay deh. Lo masih bisa perlakuin gue kaya dulu tanpa izin"
"Oh ya?"
"Hm! Kenapa enggak. Kita masih temen kan?"
Setelah mendapat izin jisung, eric melepas genggaman dan memilih untuk merangkul bahu sempit nya ke dalam pelukan
Gemas. Eric sangat gemas dengan jisung yang sudah lama tidak ia temui
Sementara tepat di jendela lantai atas asrama, minho menatap keduanya dalam diam.
Tangan mengepal kuat. Melihat jisung pergi dengan musuhnya sendiri tentu membuat emosi nya tersulut
Jisung masih berada di bawah perjanjian milik nya, tapi lelaki itu dengan seenak jidat pergi dengan lelaki lain
Bahkan panggilan nya sama sekali tidak di jawab oleh jisung.
"Shit, baru kali ini gue di permainin sama orang"
Minho memutar otak mencari cara bagaimana membalas jisung yang sudah berhasil membuat nya kesal bukan main
•••
Minho masuk ke dalam kelas dengan wajah muram. Ia masuk ke dalam kelas hanya untuk melempar tas, lalu kemudian lanjut berjalan menaiki tangga
"Minho/minho!"
Nama nya di panggil oleh dua orang yang berbeda. Minho membalik kan tubuh untuk menatap siapa yang memanggil nama nya
Changbin dan jisung.
"Eh, hai ji. Makin manis aja nih—"
Jisung tidak membalas ucapan changbin, ia memilih untuk menarik dasi yang minho gunakan lalu membawa nya ke bawah tangga
KAMU SEDANG MEMBACA
[21] Overtaking || Minsung
FanfictionMereka ini Rival. Dua lelaki dengan latar belakang berbeda harus bertanding untuk mempertahankan harga diri "Lo bakal jadi sex slave gue" lelaki dengan hidung bangir itu menatap sinis yang lebih mungil "Try me. You can ride me as much as you can. T...