20 menit berlalu dan jisung masih menangis tanpa mau bercerita apa saja yang sudah dilakukan eric hingga lelaki mungil itu menangis sesegukan
Minho tidak tau bagaimana cara menenangkan seseorang yang sedang menangis jadi ia memberi waktu pada jisung agar lelaki itu bisa tenang dengan sendiri nya
"Udah tenang?" minho memiringkan kepala agar dapat menjangkau wajah jisung yang merunduk
Wajah itu memerah basah dan bengkak di bagian mata dan bibir. Mungkin karena terlalu lama menangis
Minho menyerahkan air mineral pada jisung, lalu kemudian melingkarkan jaket nya pada punggung sempit itu
Ngomong-ngomong mereka sedang berhenti di salah satu taman kota. Mendudukan diri pada kap mobil minho
Suasana taman yang sepi membuat jisung lebih nyaman —yah lagipula siapa yang mau keluar pada pukul 3 pagi? Tentu saja tidak akan ada kan.
Jisung mulai bisa bernafas tenang dan minho mulai merasa lega
Sengaja minho memilih taman karena hanya taman yang akan membuat suasana hati sedikit lebih tenang tanpa ada kebisingan memeka telinga dan tatapan-tatapan asing yang akan membuat jisung tidak nyaman
"Jadi? Lo mau cerita sama gue kan tentang apa yang eric lakuin ke lo. Dan apa yang sebenernya terjadi waktu lo keluar dari kamar asrama?"
sebelum membuka mulut, jisung meneguk saliva nya susah payah. Memilin jari dengan tatapan yang sendu
"Eric mainin gue ho. Dia ngelakuin hal-hal yang bikin gue takut. dia maksa gue buat ngelakuin sesuatu sesuai kemauan dia .. Gue takut.
Gue ke-kena cambuk di badan. dia tutup mata gue, dia juga iket tangan dan kaki sampe gue ga bisa berkutik sedikit pun.
Gue ga nyangka eric bakal se nekat itu. Dia bukan eric yang gue kenal, dia monster ho hiks, sakit rasanya waktu dia hiks—"
Jisung kembali menangis dan minho tidak tega untuk membiarkan jisung melanjutkan cerita nya.
Maka dari itu minho melingkarkan tangan nya pada pundak jisung, menarik tubuh itu ke dalam pelukan hangat dan penuh kehati-hatian.
Dengan tangan dan tubuh bergetar jisung membalas pelukan. Memeluk minho tak kalah erat
Minho kira jisung akan takut terhadap nya. Namun nyatanya tidak. Ia senang mendengar jika ternyata eric lebih mengerikan dibanding dirinya
Tapi bukan berarti minho menerima bagaimana eric memperlakukan jisung hingga lelaki manis nya ini menangis ketakutan. Tentu saja minho akan membalas nya
Dua kali lipat lebih kejam dari apa yang eric lakukan. Tapi itu pun jika jisung memberi nya izin sih
"Lo liat kan gue bikin eric pingsan dan sekarat? Jadi lo jangan takut dan khawatir. Dan jangan lagi pergi tanpa ada gue di sisi lo. kalo ga, kejadian ini mungkin aja keulang,—"
Minho mengangkat wajah jisung dengan telapak menangkup kedua pipi basah itu. Ibu jari nya bergerak menghapus jejak air mata dengan gerakan lembut
",— lo kan tau antek nya Eric banyak. Gue takut mereka ga terima sama apa yang udah gue lakuin ke salah satu anggota nya dan berakhir balas dendam lewat lo"
Jisung tak henti menatap minho yang masih terus saja berbicara di hadapan wajahnya. Dengan mata berbinar bagai seekor puppy, jisung menyandarkan kepala nya pada dada bidang minho
"Minho gue ngantuk" ucap nya dengan suara parau dan jemari mengusak kedua mata
Minho menghela nafas. Padahal ia sedang bicara tadi :")
KAMU SEDANG MEMBACA
[21] Overtaking || Minsung
FanfictionMereka ini Rival. Dua lelaki dengan latar belakang berbeda harus bertanding untuk mempertahankan harga diri "Lo bakal jadi sex slave gue" lelaki dengan hidung bangir itu menatap sinis yang lebih mungil "Try me. You can ride me as much as you can. T...