[•12•]

19.6K 2.2K 149
                                    

Minho membuka mata nya dengan sedikit malas. Ruangan sudah lumayan gelap karena jam menunjukan pukul 5 sore

Ia mengambil kunci motor dan memasukan nya ke dalam saku. Mengambil jaket untuk ia sampirkan pada tubuh jisung lalu mengangkat nya bridal

"Minho"

Minho kembali mendudukan tubuh jisung di sofa karena lelaki manis itu sudah terbangun dari tidur nya

"Bangun. Jalan sendiri bisa kan?"

"Kok ga di gendong? Tadi lo mau gendong gue sampe keluar kan?"

"Ga."

Minho membuka pintu camp, lalu berjalan keluar meninggalkan jisung sendiri di dalam ruangan itu

Jisung merengut. Masalah nya adalah pinggul nya masih cukup pegal dan bagian belakang nya masih terasa nyeri

Dengan tega minho meninggalkan nya begitu saja! Jisung merengut namun tetap berusaha untuk bangkit sambil memegang dinding atau benda di samping nya agar bisa berjalan

"Shhhh"

Jisung meringis. Ia merasa kaki nya bergetar karena ulah minho beberapa jam lalu

Dan sekarang lelaki itu tidak memperdulikan nya? Benar-benar.

"Ck,—"

Jisung terkejut bukan main saat minho kembali ke rooftop dan mengangkat paksa jisung ke dalam gendongan nya di punggung

"Lama lo. Gerbang keburu di kunci nanti sama kepala asrama"

Jisung mendengus, namun kemudian tersenyum. Lucu juga melihat tingkah tsun minho

Padahal gerbang asrama di tutup jam 11 malam nanti. Sementara sekarang jam masih menunjukan pukul 5

"Lo khawatir kan sama gue" goda jisung sambil mengusap dagu minho. Yang lebih tua kembali berdecak risih

"Diem. Mau gue jatohin lo dari tangga"

"Lo ga bakal berani lakuin itu ke gue, sayang"

Minho menggeram kesal. Ia meremat paha jisung yang melingkar di pinggang nya hingga lelaki manis itu menjerit kecil karena sakit

"Makanya, mending lo diem" ucap minho dengan nada datar.

Jisung masih meringis dan merintih dengan sedikit rengekan namun kemudian jisung menyandarkan kepala nya pada bahu lebar minho

"Sakit~" rengek nya tepat di hadapan telinga minho. Minho hanya bisa menghela nafas berusaha bersabar

Pantas saja jisung banyak di putuskan oleh kekasih nya. Kelakuan nya selalu membuat nya mengelus dada

•••

Eric membuka membuka pintu mesin di mobil nya. Mengecek takut jika ada sesuatu yang tidak beres dari mobil yang akan ia bawa untuk balapan dengan minho

Suhyun menghampiri nya dengan sebotol minuman di tangan. Menatap eric dengan sebelah alis terangkat

"Yakin sama minho? Kenapa ga sekalian aja lo tanding sama jisung dan bikin perjanjian sebelumnya"

Eric memutar mata malas. Ia tidak sebodoh itu, jisung tidak akan mau menerima tantangan seperti itu, apalagi tau jika yang mengajukan perjanjian dirinya yang notabene adalah seorang mantan jisung

"Jangan gila. Gue tau jisung lagi terlibat perjanjian juga sama minho"

Suhyun berdecak kemudian, menatap teman nya dengan pandangan aneh

"Nah itu lo udah tau hubungan antara minho dan jisung. Terus ngapain lo masih pengen tanding?"

Eric menaikan sebelah bibir nya "karena gue emang mau tanding sama minho. Dan gue juga mau liat gimana sikap jisung ke minho"

suhyun mengedikan bahu. Kadang ia tidak mengerti dengan jalan pikir teman nya ini. aneh dan tidak tertebak

"Jisung itu anak yang gabisa deket sama siapapun. Dulu dia cuma manja sama gue. Makanya sekarang gue pengen liat langsung gimana dia perlakuin minho."

"Berharap jisung bisa balik lagi sama lo kaya dulu ya. Hmm, kalo masih sayang kenapa dulu lo ga nurut sama dia.

Lo putus dari jisung karena lo bebal kan? Jisung tuh ga suka sama yang namanya kekerasan, lo nya hobi berantem. Makanya nurut kalo emang masih sayang. Sekarang nyesel kan lo"

Eric mendecak kesal. Lagi-lagi masalah nya di ungkit begitu saja

Jika boleh jujur eric pun menyesal karena mengabaikan jisung jika pada kenyataan nya ia masih sangat mencintai lelaki manis itu

Sekarang hanya penyesalan yang ia terima.

"Tapi sebenernya minho juga anak yang suka ribut kan?"  suhyun menganggukan kepala, baru ingat tentang hal tersebut

"Lo inget ga dulu sempet heboh dimana minho hajar kakak kelas nya sampe sekarat? Sebelum nya juga dia pernah mukul adek kelas dan guru kan?"

Eric mengigit bibir nya. Apa yang dilakukan minho lebih parah dibanding kesalahan nya yang dulu, tapi kenapa jisung masih tahan dengan minho?

Padahal jisung tetap bisa menolak perjanjian itu dari minho

"Aneh" gumam nya yang diangguki suhyun

"Atau jangan-jangan jisung ga tau tentang berita heboh itu ric."

Eric tertegun. Benar juga, ada kemungkinan jisung tidak mengetahui nya karena dulu jisung sama sekali tidak perduli dengan lingkungan sekolah nya

"Bener juga. Apa perlu gue ingetian dia tentang kejadian heboh yang dulu?"

•To be Continue•

[21] Overtaking  || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang