BLAM!
Pintu kamar asrama tertutup dengan debaman yang cukup kuat. Bahkan debaman nya menggema di sepanjang lorong sepi gedung asrama
Dua remaja dengan perbedaan tinggi itu bergerak di balik pintu kamar dengan sangat tergesa-gesa
Yang kecil mengalungkan tangan nya pada leher yang lebih tinggi sementara yang lebih tinggi sibuk dengan kegiatan nya di perpotongan leher yang lebih mungil.
Bibir terbuka untuk menarik nafas lebih dalam melalui kerongkongan
Jisung mencubit pinggul minho saat lelaki itu tidak henti menggigiti leher dan pundak nya tidak main-main
"S-sakit ahh,-" erang si mungil diikuti rintihan halus
Jisung mengangkat kepala minho hingga berhadapan dengan nya. Jisung tersenyum kecil melihat minho kesulitan mengambil nafas karena kini nafas nya pun memburu karena gairah
"Wow,- lo turn on secepet ini cuma karena lutut gue ya"
"Kalo iya kenapa? Lo pikir aja siapa yang ga on kalo lo gesek begitu hah!"
Jisung tergelak. Minho nya merona lucu di tambah bibir nya yang ikut memerah karena sebelum nya bibir itu tidak berhenti bekerja mengerjai tubuh nya
Jadi yang terjadi sebelumnya saat mereka masih berada di taman adalah..
Minho yang terus menggoda jisung di tempat umum dengan mencium nya habis-habisan.
Karena kesal akhirnya jisung membalas dengan berdiri di depan minho lalu menggesekan lutut nya pada selangkangan sang kekasih
Minho berjengit mencoba mendorong jisung namun tangan lelaki mungil itu menahan pada pegangan kursi taman
Posisi minho terkunci telak dengan lutut nakal jisung yang tak henti bermain. Siapa yang tidak kesal? Bahkan hingga minho merona dengan wajah sayu, berharap jisung menghentikan kegiatan nya
Tapi nyatanya jisung malah tertawa puas dan sama sekali tidak menghentikan gerakan nya hingga kemudian sekumpulan anak muda memasuki area taman dan pada saat itulah jisung menghentikan gerakan nya
"Puas kan lo mainin gue. Sekarang gantian gue yang mainin lo. Tupai nakal"
Pergelangan kurus itu minho tarik ke atas ranjang nya lalu mendorong tubuh jisung hingga jatuh terlentang
"Diem dan rasain"
Minho mengikat tangan jisung dengan dasi lalu meletakan nya di atas kepala. Jisung mulai panik, ia tidak pernah bercinta dengan tangan terikat sebelum nya
Bahkan dengan mantan-mantan nya yang lain.
"Ahhhmm,-" jisung menekukan tubuh nya refleks saat kaki kiri minho menekan kejantanan nya di balik celana. Menggerakan nya naik turun hingga jisung pening sendiri
"Beruntung gue lakuin di kamar. Gimana sama gue yang lo giniin di taman hah!"
"Ahh~ ampun hoo.. Gue kan cuma ahnghh"
"Tutup mulut lo. Gue lagi mood sekarang, dan jangan protes sama apa yang bakal gue lakuin selanjut nya"
Mino melepas jaket nya lalu membuang nya ke lantai. Menarik turun resleting dan membuka kaus yang di pakai nya
"Gue bakal berhenti kalo lo nangis"
•••
Jisung membuka mata saat alarm di atas meja berdering nyaring. Matanya masih terpejam, jisung masih luar biasa mengantuk
Minho melakukan nya sampai jam 4 pagi!! Itupun karena jisung sudah benar-benar tidak sanggup untuk menopang tubuh nya di atas kasur
Ia menangis terisak memohon agar minho menghentikan nya. Barulah minho menurut dan menghentikan kegiatan nya
"Erhm" jisung merentangkan tangan. Menguap dan menatap sekitar masih dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuh nya
"Kasur gue" gumam jisung saat sadar jika sekarang dirinya tertidur di ranjang milik minho
Sementara ranjang nya sudah raib dihancurkan minho beberapa hari lalu.
"Ugh,-" jisung menyingkirkan tangan yang memeluk pinggang nya. Tidak lupa menurunkan dua ekor kucing yang meniduri perut dan bantal di samping nya
"Minho, bangun. Lo ga sekolah?" jisung menggoyangkan tubuh minho di samping nya
Bukan nya bangun, minho malah menarik selimut dan memutar tubuh menghadap tembok
"Lo duluan aja" gumam nya dengan suara serak.
Jisung menggaruk surai nya hingga berantakan, lalu bangkit menuju toilet untuk membasuh tubuh nya yang penuh oleh sperma
Tepat saat jisung menutup pintu toilet, barulah minho membuka mata nya dan bangkit mendudukan diri
"Hhhhh" ia mengusap kepala nya. Baru ingat dengan apa yang sudah ia lakukan semalam dengan sang roomate sekaligus kekasih nya
"Tch,- pacar? Gue gila kali ya main nembak aja"
Soonie mengeong di bawah ranjang, kucing dengan bulu orange dan putih itu melompat naik menduduki paha minho sambil mengeong halus
Minho tersenyum kecil sambil menggerakan jari untuk mengusap kucing tersebut
"Seenggak nya karena status itu bisa ngiket jisung biar ga semau nya deketin orang. Dia masih di bawah perjanjian sama gue, dan gue ga suka apa yang gue miliki di sentung seenak nya sama yang lain"
Meooww~
"Hm? Tentang jisung?" minho terkekeh kecil. Masih dengan tangan tak henti mengusap tubuh gembul sang kucing
"Lo tenang aja. Jisung udah biasa kaya gitu kan? Dia ga bakal mudah sakit hati. Lo lupa kalo jisung punya banyak mantan di sekolah maupun luar sekolah.
Dia udah pasti sering rasain rasa sakit yang berbeda-beda. dan dia ga bakal se sakit itu dengan status pacar palsu yang gue kasih buat dia"
Meooww~
CKLEK-
Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan jisung yang sudah segar setelah mandi.
"Lo ga gila kan? Lo ngobrol sama kucing?"
Minho mengedikan bahu nya tidak perduli kemudian bangkit untuk mengambil handuk dan berjalan menuju toilet
Sebelum tubuh itu masuk ke dalam toilet, minho menyempatkan diri untuk meraih tengkuk jisung lalu-
CUP
"Morning, hannie."
Jisung total bungkam mendapat kecupan di dahi dengan sangat manis oleh minho
"Tunggu gue sampe selesai. Kita berangkat dan sarapan bareng"
•To be Continue•
KAMU SEDANG MEMBACA
[21] Overtaking || Minsung
FanfictionMereka ini Rival. Dua lelaki dengan latar belakang berbeda harus bertanding untuk mempertahankan harga diri "Lo bakal jadi sex slave gue" lelaki dengan hidung bangir itu menatap sinis yang lebih mungil "Try me. You can ride me as much as you can. T...