Sesuai janji, jisung datang tepat waktu menuju arena dengan sport car andalan nya yang akhir akhir ini jarang di pakai
Sudah lama ia tidak menyentuh arena dengan kendaraan nya. Terakhir kali ia menggunakan kendaraan nya saat bertaruh dengan minho sekitar beberapa bulan yang lalu
Jisung menghentikan laju mobil nya di samping mobil minho. Ia berjalan menuju waiting room yang mana sudah ada minho di sana
"Lo dateng.." sapa minho dengan ekspresi santai nya
"Ya iya lah! Gue juga kangen racing kali. Jangan percaya diri dulu"
Jisung meregangkan tubuh nya sejenak, lalu meneguk air mineral dalam botol dengan rakus
Manik kedua nya bertemu. Jisung menaikan sebelah alis nya bingung karena minho hanya menatap tanpa bicara sepatah kata
"Jadi? Lo nantang tanding lagi?" tanya jisung memecah keheningan
Minho mengangguk lalu mengulurkan tangan di depan jisung
"Lo bakal jadi sex slave gue" minho menatap sinis yang lebih mungil
"Try me. You can ride me as much as you can. Tapi kalo lo yang kalah. Lo harus jadi Budak gue seumur hidup"
Jisung dan minho tersenyum karena merasa dejavu dengan dua kalimat tersebut.
SET
Jisung menjabat uluran tangan itu menandakan jika mereka sudah setuju dengan perjanjian yang di buat
Keduanya masuk ke dalam mobil masing-masing. Menyalakan mesin hingga berderung liar
Sebelum keduanya menginjak gas, mereka saling beradu tatap dari kaca mobil. Jisung menatap minho dengan pandangan meremehkan nya sementara minho menyeringai kecil
Kepercayadirian jisung kembali muncul kepermukaan. dan di matanya terlihat lucu karena dulu pun jisung bersikap seperti itu hingga pada akhir si mungil kalah
Hitungan mundur dari pengeras suara yang sudah minho setting mulai terdengar. Keduanya kembali menatap jalan dengan fokus
Lalu di hitungan terakhir, bendera berkibar dan mesin mobil menderu nyaring bersamaan dengan laju mobil jisung yang membelah jalanan
Laju mobil jisung. Ya. Hanya jisung, karena kini minho memilih keluar dari mobil dan menyandarkan diri pada kap sambil mengambil ponsel dari dalam saku
Ia mendial nomor seseorang.
Sementara di lain tempat. Jisung begitu fokus dengan kemudi nya, namun fokus nya sedikit membuyar saat sebuah suara masuk dari pengeras suara dari dalam mobil yang tersambung dengan ponsel nya
Itu sebuah panggilan dari minho. Jisung menekan tombol hijau lalu kemudian suara minho setelahnya
"Tentang Taruhan ini. Lo ga perlu repot-repot injak gas sekuat itu ji
kalo lo liat dari kaca, ga ada siapapun yang kejar lo,—"Jisung melambatkan laju mobil nya. Menatap dari kaca dan ternyata benar, tidak ada siapapun di sana.
Kenapa minho tidak mengejar nya? Pikir jisung, namun ia tetap mendengar suara minho dari pengeras suara di dalam mobil nya
.
"—Gue di sini. Siap sama kekalahan yang bakal gue terima, karena dengan kekalahan inilah gue jadi punya kesempatan biar bisa terus sama sama lo.Walau sebagai budak? Whatever gue ga perduli. Gue yakin lo ga sekejam itu buat jadiin gue seorang budak beneran..
Gue suka lo. sejak saat lo rawat dan merhatiin gue. Gue selalu mikirin gimana caranya biar gue bisa terus sama lo, tanpa harus melibatkan Sex dan tanpa harus bikin lo jadi seorang slave
Gue pengen kita bisa saling berbagi. Gue pengen bikin lo bergantung sama gue. Haha gue tau isi pikiran lo, lo pasti bodoh-bodohin gue kan? Kenapa gue ga konfess dan jadiin lo pacar gue aja waktu itu
Lo tau kan, saat itu gengsi gue tinggi sampe gue bingung sama perasaan gue sendiri. .
Dan gue rasa ini satu-satu nya kesempatan buat gue jadi milik lo selama nya sesuai perjanjian yang udah kita sepakatin."
Jisung berdebar luar biasa saat mobil nya hampir mencapai garis finish. Di depan sana ada minho dengan mobil nya
Benar saja. Lelaki itu tidak menggerakan kendaraan nya sama sekali, lelaki itu malah bersandar santai sambil memasukan ponsel ke dalam saku
Jisung menghentikan mobil nya dan berjalan mendekati minho dengan raut bingung nya. Minho paham, jadi ia menarik kepala jisung dan membawa nya ke dalam dekapan
"I love you."
DEG
Gila. Minho? Mencintai nya??!!!!
Jisung mengangkat kepala nya, namun dengan tubuh yang masih di peluk minho.
Dengan senyum kecil mematikan nya, minho memiringkan kepala sedikit ke arah kanan
"Be mine ?" bisik nya dengan suara rendah
Tidak ada alasan bagi jisung untuk menolak. Jisung Tidak mau munafik, ia pun menyukai minho dan ingin terus bersama dengan nya
Jadi jisung menganggukan kepala dan tersenyum
CUP—
Minho mengecup ranum itu. Sudah lumayan lama minho tidak mencium ranum segar itu, Setelah ia sehat dari demam nya pun minho tidak pernah mencium nya
Minho kan rindu. Hanya saja malu untuk meminta, jadi inilah kesempatan nya memagut ranum itu dengan lembut
Minho melepas pagutan dan menatap binar jisung yang mendongak menatap nya.
"Rasanya beda. Kali ini lebih manis dan candu, apa karena status kita yang udah berubah sekarang? Hm?"
Jisung merona padam mendengar penuturan minho. Ia memukul kecil dada bidang itu
"Lo kalah, bego"
"Ya. Gue tau"
Jisung merengut "lo harus tetep terima hukuman nya dari gue!"
"Hm. Apa?"
"Terus sama sama gue. Jangan tinggalin gue gimanapun itu"
Minho mengusak surai jisung dengan dua telapak besar nya. Minho dapat melihat jelas bagaimana manis nya wajah jisung yang ada di depan mata
"As you wish. Master"
Kemudian kedua nya tertawa bersama. Merasa senang dengan akhir yang menyenangkan ini
Sekaligus awal dari hubungan mereka sebagai sepasang kekasih
•FIN•
Overtaking || Minsung || 21
Yuhuuu akhirnya satu book berhasil tamat dengan ending sesuai story line ueueue
Makasih buat semua pembaca yang setia nunggu dan di uji kesabaran nya karena bersambung di saat yang kadang /sering/ tidak tepat hehehe..
Sebagai pembaca aku pun pasti emosi banget banget sih kalo baca book trs tbc di momen yang gereget!!
Tapi sebagai penulis, ada kepuasan tersendiri saat liat readers misuh karena tbc
Aokaokaokaokaok
Dah lah. Dengan ini dongi menyatakan kalo OVERTAKING resmi TAMAT
yayy!!!
sebenernya ada satu janji yang ga di tepatin jisung sih. Semoga kalian lupa ^^
Bye-bye ❤✨
KAMU SEDANG MEMBACA
[21] Overtaking || Minsung
FanfictionMereka ini Rival. Dua lelaki dengan latar belakang berbeda harus bertanding untuk mempertahankan harga diri "Lo bakal jadi sex slave gue" lelaki dengan hidung bangir itu menatap sinis yang lebih mungil "Try me. You can ride me as much as you can. T...