Gawat-gawat-gawat.
Ariel menahan tubuhnya yang gemetar. Gadis itu mematung berdiri dihadapan dua pasang kembar yang memberi salam kepada tamu. Beberapa anak seusianya berlalu lalang disekitar halaman Marquess Dielle, tempat yang dijadikan pesta ulang tahun anak kembar mereka.
Ariel lupa. Dielle adalah salah satu nama belakang karakter protagonis pria dalam novel.
Nathael Dielle. Putra sulung pasangan Marquess Dielle yang memiliki reputasi baik. Dalam novel, karakter Nathael sama menonjolnya dengan yang lain, yang membedakan adalah sifat 'buaya'nya terhadap banyak gadis. Pertemuannya dengan Isabella Calista sungguh merubah perangai kurang ajar lelaki itu menjadi budak cinta setia Isabella.
Ariel menghela nafas. Jika tau ini pesta milik Nathael Dielle, peran paling menyebalkan untuk Ariel jahat dalam novel, dirinya tidak akan kemari. Cowok itu berlidah tajam, tidak segan-segan menatap hina pada siapa saja yang menyakiti Isabella.
"Selamat ulang tahun, Nathael, Natasha." Alardo, menjabat tangan laki-laki yang familier untuk Ariel. Tentu. Dia adalah Nathael Dielle si penggoda wanita nomor satu.
Disebelah laki-laki itu berdiri seorang gadis mungil, memakai gaun biru yang senada dengan yang Nathael pakai. Natasha Dielle. Dibanding cowok itu, adik kembarnya sungguh imut dan pendiam.
Meski kakinya sedikit gemetar, Ariel tetap berhadapan dengan Nathael untuk menyerahkan kado dan memberi selamat. Gadis itu menggulirkan mata saat kakinya sampai tepat didepan cowok itu. "Selamat ulang tahun, Nathael, Natasha."
Glek.
Ariel meneguk ludah saat iris Nathael menatapnya lurus, memindainya dari atas sampai bawah. "Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya."
"Aku Ariel Marshwan." karakter yang paling lo benci setengah mati. "ini pertama kalinya kita bertemu. Senang bertemu denganmu, Tuan."
Nathael berkedip. Melihat sekitar Ariel dipenuhi aura intimidasi, bukan berasal dari gadis itu melainkan dua sosok laki-laki seusinya yang berdiri dikanan kiri anak kecil yang ketakutan seperti kelinci itu.
Alardo dan Kenneth seolah berjaga. Keduanya menatap Nathael dengan sorot intens, seakan mengatakan; jangan deket-deket lo hama.
He, menarik~
Nathael menarik sudut bibirnya membentuk senyum, Ariel mengerjap saat senyum culas muncul dibibir cowok itu. Bagus. Bendera kematian ketiga sangat aktif.
Genggaman Nathael mengerat, Ariel meringis dalam hati, cowok itu menampilkan senyum malaikat.
"Karena ini adalah pertemuan pertama kita, dan kuyakin ini pertamakalinya kau di mansion Dielle, aku akan mengajakmu berjalan-jalan."
NGGAK USAH REPOT-REPOT!
Ariel kesulitan bicara saat tangannya digenggam paksa, gadis itu baru saja akan menolak saat gadis mungil yang sejak tadi diam membuka suara, lirih.
"Na-nael, Nona Ariel tidak menyukainya. Tolong jangan berlaku kasar padanya." Natasha bicara takut-takut. Gadis itu menangkup kedua tangannya lucu, irisnya mengintip malu-malu dari balik poni lucunya.
Sumpah sih, imut banget!
Memiringkan kepala, Nathael mengerjap sekali. Laki-laki itu tersenyum manis, menatap Natasha lurus. "Nata, minggir."
Eh?
Ariel memiringkan kepala melihat raut murung Natasha yang menurut, bergeser agar Nathael tidak dapat melihatnya. Hubungan mereka tidak terlalu baik ya.
Ariel tau perangai Nathael tidak baik sejak awal, tapi dirinya tidak menyangka sikap egoisnya itu sudah ada sejak kecil. Bahkan adik kembar juga kena imbasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Made Me a Villain
Fantasy[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [SUDAH TERBIT] Ariel Marshwan. Antagonis wanita dalam novel percintaan berjudul Love Revolusion yang berujung menjemput ajal karena dosa-dosanya. Dosanya yang pertama, mengganggu protagoni...