Tolong dibaca:)
Hai, readersku semua. Apa kabar? Semoga kalian baik-baik saja ditengah pandemi ini:)
Sebelumnya aku mau ngasih tau, aku tidak bermaksud menyudutkan pihak manapun. Aku bikin konfirmasi ini karena aku kurang nyaman sama beberapa komen yang sedikit membuat hatiku sebagai penulisnya tercubit.
Aku mau buat konfirmasi, ada beberapa komen dari readersku kalau karyaku seperti 'mirip' sama karya orang lain, walau alurnya jelas beda. Aku jelasin, itu hanya sebuah kebetulan. Karena ini adalah asli karyaku. Aku tau komentarnya tidak bermaksud menyudutkan atau bahkan menuduh, tapi aku sebagai penulisnya sedikit nggak enak bacanya:') Jadi, plis yang suka bilang, 'eh ceritanya mirip ini mirip itu' tolong di-stop, plis banget aku sampe mikir untuk stop nulis WMMAV. Dan aku minta maaf, aku bener-bener tidak bermaksud menyudutkan pihak manapun atau menyalahkan, aku hanya mengutarakan.
Mungkin ada yang mengira sikapku begini agak lebay? Aku hanya ingin menjelaskan, supaya nanti tidak melebar kemana-mana dan malah jadi kesalahpahaman. Aku yang suka gampang kepikiran, kalau ada komenan kurang enak pasti kepikiran berhari-hari, sama kayak komen kalian yang selalu mendukung aku akan sangat berpengaruh untuk perjalan menulisku.
Kalian para pembacaku adalah inspirasi utama aku menulis karya-karyaku disetiap tulisan. Kalian juga para pembacaku yang aku cinta, semangat utama aku menulis karyaku adalah agar kalian menikmati tulisanku. Aku sama sekali tidak bermaksud menyinggung, tolong maafkan aku sekiranya aku keterlaluan sampai membuat konfirmasi ini🙏 Tapi aku bener-bener mohon pengertian kalian semua, tolong untuk dukung aku selalu karyaku sebagai karyaku😊
By the way, jangan lupa beli novel Who Made Me A Princess ya😚
Salam hangat, Resti MPS💘
***
Ariel tidak pernah berharap kembali terlahir. Dia tidak pernah mengira sebelumnya, untuk apa dirinya terlahir? Terlebih setelah sadar Ariel tidak hanya terbangun dikehidupan kedua, melainkan dalam sebuah novel bertema percintaan remaja.
Ariel juga tidak pernah benar-benar 'mengetahui' bagaimana rasanya menjadi karakter novel. Tapi setelah dirinya terlahir kembali sebagai antagonis utama, dirinya memutuskan untuk mengubah nasibnya. Tidak harus membuat para karakter mencintainya, cukup membuat mereka memutar haluan agar tidak membunuhnya.
Namun, terbangun menjadi 'karakter' membuat Ariel belajar, tidak semua kisah manis yang mereka buat, sama manisnya dengan kejadiannya.
Alardo mungkin pangeran paling tampan yang meluluhkan para gadis, tapi bukan berarti dirinya sempurna. Alardo punya masa lalu yang membelenggu hatinya, menjadikannya tertutup.
Kenneth selalu pandai dalam berbagai hal, dia tipe lelaki idaman. Tapi bukan berarti, kematian kedua orangtuanya hanya dianggap kedipan mata.
Tekanan yang Xhavier rasakan diantara keluarga, menuntutnya untuk sempurna dan dewasa sehingga dirinya menjadi orang lain dan melupakan masa kecilnya.
Dan, Nathael, walaupun sifatnya terkadang kekanakkan, tapi dia memiliki masalah tidak bisa mengungkapkan apa yang dirinya rasakan. Nathael terkadang takut mengutarakan, sehingga menimbulkan luka untuk Natasha.
Bahkan Natasha dan Evelyn memiliki kisah menyakitkan yang tidak sembarang orang mengetahuinya, mereka selalu tersenyum hangat setiap saat. Yang terkadang membuat Ariel, ingin melakukan sesuatu agar senyum mereka terus bertahan.
Lalu, Isabella Calista. Protagonis wanita, dewi pujaan setiap kaum adam, bahkan Ariel setuju jika gadis itu memiliki aura menarik dalam dirinya. Hidupnya bergantung pada rumah panti asuhan tempatnya dirawat, meski kemampuannya disebut istimewa, Isabella justru mendapat perlakuan tidak menyenangkan di Ophelia. Mereka yang tau bungkam. Pura-pura tidak tau jika gadis itu ditindas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Made Me a Villain
Fantasy[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [SUDAH TERBIT] Ariel Marshwan. Antagonis wanita dalam novel percintaan berjudul Love Revolusion yang berujung menjemput ajal karena dosa-dosanya. Dosanya yang pertama, mengganggu protagoni...