TMP 9

19K 1.9K 73
                                    

Malam dimana untuk pertama kalinya Loey menginap di apartemen Baekhyun, ia berhasil mengendalikan nafsunya. Tapi Loey tidak berjanji jika malam-malam selanjutnya ia bisa tahan karena sekecil apapun sentuhan Baekhyun selalu membuatnya meremang.

Malam itu mereka habiskan hanya dengan memeluk satu sama lain. Bohong jika Baekhyun tidak menginginkannya saat itu, tapi permintaan maaf Loey membuat nya sadar, mungkin saja jika mereka sampai melakukan nya bisa jadi itu akan menjadi  kesalahan dalam hidupnya, meskipun sebenarnya Baekhyun tidak akan pernah menyesalinya. Jika itu Loey, mungkin semua akan baik-baik saja.

Membayangkan sebuah masa depan dengan Loey mungkin tidak masuk dalam opsi yang bagus, tapi Baekhyun tahu jika Loey tidak seburuk itu. Jika mengingat bagaimana latar belakang keluarganya, mungkin Baekhyun harus berfikir seribu kali untuk mempunyai masa depan bersama Loey. Tapi jika melihat sisi hangat laki-laki jangkung itu, Baekhyun merasa jika tidak apa-apa kalau harus menghabiskan waktu bersama Loey selama sisa hidupnya. Baekhyun menyadari jika Loey mencintai nya tanpa ada embel-embel balas budi atau semacamnya.

Baekhyun belum pernah menemukan kebohongan pada sorot tajam Loey selama ini. Yang terlihat hanya ketulusan. Terlalu jahat jika ia tidak sedikitpun membalas perasaan Loey padanya.

"Chanyeol?"

"Hm?"

Malam ini, mereka menghabiskan waktu di ruang tengah apartemen dengan menonton TV. Tayangan yang Loey tidak terlalu sukai, tapi ia mengalah karena Baekhyun begitu menyukainya.

"Apa tidak apa-apa kalau aku bergantung padamu? Seperti yang pasangan lainnya lakukan?"

Loey terdiam. Tidak biasanya Baekhyun bersikap manis padanya. Terlebih belakangan submisif pemilik jari lentik itu selalu mengungkapkan apa saja yang ia rasakan tanpa risih sama sekali.

"Chanyeol, kalau kau hanya mempermainkan ku, maka pergilah saat ini juga. Tapi jika kau benar-benar akan mencintai ku selama sisa hidupmu, maka aku bersedia menerima mu dengan segala resikonya jika itu yang kau takutkan."

Loey mengerutkan keningnya, terlihat belum ingin bicara.

"Chanyeol, aku tahu semuanya tentang mu. Latar belakang keluarga mu, bisnis ayahmu. Aku tahu semuanya."

"Sejak kapan?"

"Sejak awal."

"Lalu? Kenapa tidak lari?"

"Memangnya aku bisa lari darimu? Aku tidak bodoh, kau tidak akan pernah membiarkan ku lari. Kalaupun aku berusaha lari, maka kau akan menggunakan segala cara untuk membawa ku kembali. Aku benar?"

Loey tersenyum. Ia suka saat Baekhyun mulai memahami bagaimana sifatnya.

"Kau sepertinya tahu sekali bagaimana aku."

"Aku sedang mencoba Chanyeol. Awalnya aku menerima saja, karena aku tahu kau tidak akan pernah melepaskanku meskipun aku menolak. Dan ya, aku memilih jalur aman dengan menurut saja padamu. Tapi, setiap aku mencari kebohongan, itu tidak pernah ada."

"......"

"Lalu ku putuskan untuk mempercayakan hidup ku padamu. Apa kau bisa? Jika tidak, lepaskan aku mulai sekarang. Sebelum semuanya terlalu jauh."

"Tidak akan pernah."

Loey mengeratkan pelukannya. Baekhyun adalah dunianya. Baekhyun adalah bukti jika ia masihlah seorang manusia yang mempunyai hati dan perasaan.

Drrrtttt.... Drrrtttt..

Getar ponsel Loey memaksanya untuk segera melepaskan dekapan nyamannya pada Baekhyun. Dengan enggan ia bergerak, mengambil ponsel yang ia simpan di atas meja.

The Most Posessive, Loey (Cb BxB) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang