TMP 13

16.1K 1.6K 51
                                    





Loey POV

Surai indahnya tak pernah lepas dari pikiran ku barang sesaat. Sekeras apapun aku mencoba, yang teringat hanya senyum hangatnya, meskipun aku tahu arti di balik senyum itu, tapi aku menutup mata. Menutup hati, menutup telinga seakan semuanya sudah benar. Benar tentang perasaan ku, benar tentang banyaknya kenyataan pahit yang ku telan sendirian.

Aku meyakinkan diriku sendiri tentang banyaknya pertanyaan, apakah ini sudah benar? Perasaanku? Tindakan ku? Keputusan ku?

Tidak. Dia milikku. Tidak ada satu orangpun di dunia ini yang berhak memiliki nya kecuali diriku. Jika bukan diriku, maka orang lain pun tidak.

Aku tidak bisa kehilangan senyum hangatnya, tidak bisa kehilangan sentuhan lembutnya. Tidak bisa kehilangan setiap deru nafasnya saat ia tertidur dengan damai di samping ku setiap malam. Semuanya hanya untuku. Hanya milikku.

Keindahan itu hanya milikku.

Loey pov end.

______________________________________________

"Siapa kalian!!"

Teriakan wanita itu menggema di seluruh ruangan kosong, memekakan telinga. Matanya di tutup dengan kain hitam, serta tangan dan kakinya yang tak luput dari ikatan kuat yang membuatnya tidak berkutik.

"Kalian tidak tahu dengan siapa kalian sedang berurusan! Lepaskan aku!"

Seakan tuli, dua orang disana hanya tersenyum miring melihat sandera nya mulai ketakutan.

"Tenanglah nona, kemana semua ke angkuhan mu tempo hari? Hm?" Ucap si penyekap.

"Bajingan! Siapa sebenarnya kaliah huh? Kau tidak mengenal ayahku? Kalian akan tamat jika ia tahu aku di perlakukan seperti ini!"

"Wah, benarkah? Ouh aku takut." Ucap yang lainnya terdengar seperti mengejek.

"Dengar, nona Rose. Kau berurusan dengan orang-orang yang salah. Kau merasa dirimu paling berkuasa? Ayahmu? Aku jadi ragu tentang kredibilitas mu di dunia hitam ini, nona."

"Kalian orang-orang utusan Loey?" Tebak Rose.

"Bisa iya, bisa tidak. Kau tidak perlu tahu. Kuperingatkan sekali lagi nona muda, jaga sikap dan ucapan mu. Kami tidak menyukai nya, dan kau membuat kami tersinggung. Kau pikir siapa dirimu? Kau pikir ayahmu lebih berkuasa di banding kami? Kau terlalu sombong dan naif. Kau harus lebih tahu di mana tempat mu, nona."

"Buang dia di tengah jalan tol dan rampas ponselnya. Berikan dia sedikit hukuman agar dia mengerti bahwa dia bukan siapa-siapa jika bukan karena ayahnya."

"Baik tuan." Sahut beberapa pria yang entah datang darimana.

"Jangan menyentuh ku berengsek! Lepaskan!"

Teriakan Rose tak sedikitpun di gubris oleh kedua penyekapnya ataupun beberapa pria berbadan besar yang kini tengah menggeret Rose dengan kasar.

"Dia harus tahu dimana tempatnya." Gumam salah satu di antara dua penyekap, sementara yang lainnya hanya tersenyum puas melihat bagaimana sosok itu kian mempesona saat berubah menjadi galak begini.

Manis.

______________________________________________

Sinar matahari pagi memaksa masuk lewat celah-celah tirai yang sedikit terbuka. Membuat kedua insan yang sudah satu atap ini menggeliat karena silau. Sebenarnya si dominan sudah terbangun sejak satu jam yang lalu, tapi pemandangan pagi yang selalu menjadi favoritnya ini membuat ia enggan untuk beranjak dari tempat tidur.

The Most Posessive, Loey (Cb BxB) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang