Awal pertemuan, 4 bulan yang lalu.
Baekhyun terkejut saat tiba-tiba tubuh seseorang ambruk di hadapannya. Dapat ia rasakan deru nafas yang tersenggal dan kepayahan saat Baekhyun mencoba mendekat. Ia baru saja selesai bekerja saat tiba-tiba seorang pria datang entah darimana menghampirinya. Awalnya Baekhyun kira pria itu orang mabuk, saat di dekati ia sadar jika pria itu jelas dalam kesulitan. Pria itu kian terhuyung, spontan Baekhyun menangkapnya dan sesuatu yang basah mengenai tangan kecilnya.
"Hei astaga! Perut mu berdarah, apa yang terjadi?"
Baekhyun melepas pelukan si pria dan berusaha melihat wajah pria itu dengan benar di tengah lampu jalan yang temaram. Si pria menatap Baekhyun lamat-lamat. Tidak ada yang ia ucapkan, membuat Baekhyun semakin bingung.
"Astaga aku harus bagaimana?Hei siapa namamu?"
Si pria tetap tidak menjawab tapi Baekhyun tahu jika keadaannya jauh dari kata baik. Sangat buruk. Darah yang terus mengalir itu Baekhyun yakini adalah hasil dari luka tusuk di perut si pria tinggi di dekapan nya ini.
Baekhyun tidak bisa berpikir, disana sudah sepi dan ia tidak tega jika harus meninggalkan si pria dalam keadaan sekarat. Jika menelepon ambulance mungkin ia harus ikut ke rumah sakit dan selanjutnya akan di mintai keterangan jika polisi sampai turun tangan.
"Astaga masa bodo! Maafkan aku, aku tidak mau terlibat apa-apa. Kutinggalkan kau disini setelah aku menelepon ambulance untuk mu."
Baekhyun segera memanggil ambulance. Yang terdekat akan datang dalam 10 menit, ia yakin pria ini akan selamat meskipun tidak ia temani sampai ambulance datang.
"Maafkan aku, ambulance nya akan datang dalam 10 menit. Tetap disini dan tunggu. Aku pergi."
Baekhyun memutuskan untuk pergi, baru saja 10 langkah hati nuraninya berkata ia harus kembali dan menemani pria itu hingga pertolongan datang.
"Astaga Tuhan kenapa harus aku yang melewati jalan ini! Sial!"
Baekhyun berlari, kembali menghampiri pria itu yang ternyata sudah tidak sadarkan diri.
"Hei bangun! Jangan tidur! Tetap jaga kesadaran mu sampai ambulance datang!"
Pria itu bergeming, Baekhyun yakin pria ini sudah kehabisan darah dan mungkin sudah mati. Beruntung ambulance datang tidak lama setelahnya. Pria itu di angkat ke atas brangkar lalu di masukan ke dalam ambulance. Baekhyun terpaksa ikut masuk karena mungkin tidak ada wali yang akan bertanggung jawab pada pria itu di rumah sakit.
Semua orang menatap Baekhyun yang terduduk dengan baju berlumuran darah di depan ruang gawat darurat.
"Keluarga pasien?"
Dokter keluar dan Baekhyun segera menghampiri, ada perasaan takut. Takut jika pria itu tidak selamat.
"Saya dokter!"
"Ah tuan, anda keluarga pasien?"
"Sa..saya temannya dokter, ada apa? Dia selamat bukan? Tidak terjadi apa-apa kan dokter?"
"Pasien kehilangan banyak darah, kami membutuhkan donor darah. Barangkali darah anda cocok untuk pasien. Golongan darahnya A."
"Golongan darah saya A dokter, ambil saja darah saya. Saya sehat, tidak minum alkohol dan tidak merokok." Baekhyun menjelaskan dengan detail.
"Baik, mari ikuti saya tuan."
Selesai dengan urusan darah, Baekhyun di wajibkan mengisi data si pria. Ternyata si pria tidak membawa identitas apapun. Jangankan kartu pengenal, pria itu bahkan tidak membawa ponsel. Terpaksa Baekhyun memberikan identitas dirinya sebagai wali dan penjamin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Posessive, Loey (Cb BxB)
FanficCHANBAEK bxb MPREG Loey Park adalah anak seorang menteri pertahanan Korea Selatan, Siwon Park. Siwon Park juga pemilik dari Seoul National University. Jabatan nya sebagai menteri pertahanan hanya kedok untuk melancarkan usaha ilegalnya, sumber pen...