"Kau pikir siapa dirimu?"
Pria paruh baya itu tergagap saat tahu dengan siapa ia berurusan. Mata setajam elang Loey tidak pernah lepas dari dosen yang kini tengah terduduk bersujud meminta setidaknya sedikit saja kemurahan hati dari putra pemilik universitas tempat dirinya bekerja.
"Kumohon, ampuni aku. Aku tidak tahu jika mahasiswa itu kekasih mu. Sungguh."
Alih-alih merasa iba, Loey justru terlihat menyeringai. Auranya menakutkan, seperti sebuah peringatan jika hidup sang dosen hanya sampai hari ini.
"Apa kau pernah dengar aku bermurah hati, dosen Soo?"
"Tolong maafkan aku Loey, aku bersungguh-sungguh saat ku bilang kalau aku tidak tahu soal siapa kekasihmu. Aku hanya menjalankan tugas ku sebagai pengajar. Dia, mahasiswa itu berisik saat mata pelajaran ku sedang berlangsung. Aku hanya menegur nya."
Seriangaian mengerikan itu terlihat kembali.
"Alasan tidak di terima."
Loey mengharapkan setidaknya dosen itu berkata akan menemui Baekhyun dan meminta maaf karena telah mengusir kekasihnya dari kelas. Tapi ternyata harapannya terlalu tinggi, Loey tidak melihat dosen pria itu mau meminta maaf, sejak tadi yang ia dengar hanya sebuah pembelaan dan terdengar seperti omong kosong.
"Ingat ini dalam kepala mu dosen Soo, tidak ada yang berhak menilai salah atau benar nya kekasihku. Hanya aku yang berhak untuk itu. Dia berhak melakukan apapun, universitas itu milikku. Aku akan memberikannya jika ia memintanya."
"Baiklah aku mengerti. Sekarang kumohon lepaskan aku. Anak dan istri ku pasti sangat mencemaskan ku. Kumohon lepaskan aku."
Dosen itu semakin memohon saat melihat Loey kembali menyeringai. Firasatnya mengatakan ini tidak akan berakhir dengan mudah. Ia merutuki dirinya sendiri, kenapa tidak pernah mengetahui siapa kekasih pemilik universitas dimana ia bekerja? Ia seharusnya tahu persis bagaimana Loey dan ayahnya.
"Buatlah setidaknya tua bangka itu masuk rumah sakit. Lalu turunkan jabatannya. Aku tidak akan membiarkan ia bertatap muka lagi dengan Baekhyun."
Setelah selesai dengan titahnya, Loey pergi meninggalkan gudang bekas itu, tangannya terlihat mengusap ikon hijau pada ponselnya saat di rasa ia mendapat sebuah panggilan telepon.
"Ya?"
"....."
"Hm, jangan terlalu jauh."
"..."
"Hati-hati."
Baekhyun baru saja meminta ijin Loey untuk ikut dengan Kyungsoo dan lainnya untuk mengerjakan tugas kuliahnya. Loey mengijinkan, tapi tentu tidak begitu saja. Leoy tetaplah Loey mau bagaimana pun juga. Ia kembali menekan-nekan ponselnya, mencoba menghubungi seseorang.
"Ikuti dia."
Pip.
Setelahnya, Loey harus mengikuti beberapa rapat penting. Urusan bisnis gelapnya telah menunggu untuk di selesaikan. Kali ini ia harus menemui beberapa pelanggan istimewa.
*****
Jika bukan karena kepentingan bisnis, Loey tidak akan mau bertemu perempuan ini. Ia tahu jika perempuan ini sangat menginginkan nya lebih dari apapun.
Rosseana.
Ayahnya adalah rekan bisnis gelap Loey sejak lama. Tanpa ragu, Rosseana juga di terjunkan langsung dalam bisnis haram ini, tujuan Rosseana jelas Loey, dan sebagai ayah yang sangat mencintai putri tunggalnya, Park Ji Yong memberi keleluasaan pada Rose untuk lebih dekat dengan Loey.
Loey sudah terbiasa dengan segala perlakuan Rose padanya. Dari hanya sekedar memeluk setiap kali bertemu hingga mencium pipi Loey tanpa tahu malu.
Tapi kali ini Loey merasa Rose sudah berlebihan. Selama ini Loey menerima segala perlakuan Rose bukan karena ia menyukainya, ia hanya malas untuk mendebat sementara Rose tidak akan pernah mau mendengarkan apapun.
Rose meminta Jong In dan Sehun meninggalkan mereka hanya berdua saja di sebuah ruangan yang biasa mereka sewa setiap kali melakukan pertemuan. Sehun dan Jong In mengerti saat Loey memberinya perintah. Saat keduanya hilang di balik pintu, Rose dengan lancang nya duduk di pangkuan Loey. Tangannya mengusap lembut wajah dengan pahatan sempurna milik laki-laki yang setengah mati ia kagumi itu , Loey hanya diam dan memperhatikan, sementara Rose semakin merasa di beri lampu hijau saat Loey tidak melakukan apapun.
"Kenapa sulit sekali mendapatkan mu?" Bisik Rose dengan intonasi manja yang di buat-buat.
Sayangnya Loey hanya laki-laki biasa. Tengkuk nya sedikit meremang saat Rose melakukan itu.
Yang terjadi selanjutnya benar-benar di luar dugaan. Rose menarik tengkuk Loey, membawanya kedalam sebuah ciuman.
Rose melepaskan ciumannya, merasa sedikit terluka karena Loey bahkan tidak merespon sama sekali.
"Apa aku kurang cantik?"
Loey masih terdiam, meskipun ia mulai merasa muak ia masih menahannya. Menunggu hal yang lebih menarik, pikirnya.
"Apa laki-laki itu lebih menarik di bandingkan dengan ku?"
"......"
"Jawab Loey! Apa menariknya tubuh kurus dan bahkan tidak punya tonjolan itu? Dia tidak lebih cantik dariku, tidak lebih berkuasa, tidak ada apa-apanya bila di bandingkan denganku."
Loey tersenyum. Oh bukan senyuman manis, Rose tahu itu.
"Maaf, tapi aku tidak suka perempuan murahan."
Rose bangkit dari pangkuan Loey, ini pertama kalinya Loey berucap tidak sopan padanya.
"Kau!" Suara Rose menggema di penjuru ruangan.
"Jangan pernah membandingkan kekasihku dengan mu. Kalian berada di level yang berbeda" Loey berucap santai.
"Kau di butakan cinta! Sampai tidak bisa membedakan mana yang layak untuk mu."
"Benarkah?"
"Tinggalkan dia, jadilah kekasihku Loey. Kita bisa berkuasa bersama. Jika dengannya, kau hanya akan di repotkan. Dia tidak mengerti apa-apa tentang dunia kita."
"Tapi aku lebih suka kucing manis dan penurut, bukan kucing liar."
Sekali lagi harga diri Rose di lukai. Bagaimana Loey lebih memilih laki-laki itu di banding dirinya? Bahkan Rose lebih dulu mengenal Loey di banding Baekhyun. Tapi Loey bahkan tidak pernah meliriknya barang sesaat.
"Satu lagi. Aku tidak suka perempuan, terutama tonjolannya." Mata Loey tertuju pada dada Rose dengan seringai mengejek.
Loey meninggalkan ruangan dengan perasaan puas karena berhasil menghancurkannya harga diri perempuan itu. Rose harusnya lebih tahu di mana tempatnya, Loey tidak akan pernah menukar Baekhyun dengan apapun. Sekalipun jika Rose adalah putri ratu Inggris, Baekhyun nya lebih dari itu.
Loey memasuki apartemen Baekhyun seperti biasa, tanpa harus memiliki ijin dari si empunya. Tapi kali ini Loey mendapati pemandangan yang sangat ia sukai. Di ruang tamu, ia melihat Baekhyun tertidur dengan TV yang masih menyala. Ini sudah sangat larut, Loey tahu Baekhyun menunggunya dari pesan singkat yang di kirim tadi saat ia masih bersama Rose.
Untuk sesaat Loey merasa telah mengkhianati Baekhyun karena perbuatan lancang Rose.
Loey tersenyum samar saat mendengar dengkuran halus dari mulut Baekhyun yang sedikit terbuka. Ia mengusapnya pelan, lalu mulai mendaratkan bibirnya, mencuri satu ciuman sebagai pengganti rasa bersalahnya.
Loey melumat bibir Baekhyun seperti pesakita, entah Baekhyun yang terlalu lelap atau Loey yang memang melakukan nya dengan lembut hingga si pemilik bibir tipis itu sama sekali tidak terganggu.
"Sleep well, sayang."
Cup.
Terakhir Loey mendaratkan ciuman di kening saat berhasil membawa Baekhyun ke dalam kamar.
Tbc.
Terimakasih sudah membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Posessive, Loey (Cb BxB)
FanficCHANBAEK bxb MPREG Loey Park adalah anak seorang menteri pertahanan Korea Selatan, Siwon Park. Siwon Park juga pemilik dari Seoul National University. Jabatan nya sebagai menteri pertahanan hanya kedok untuk melancarkan usaha ilegalnya, sumber pen...