TMP 19

15.2K 1.4K 58
                                    


"The greatest heartbreak is when the person you love doesn't have the same feelings as you."

-Brian Jung.






"Tuan Brian sudah satu minggu ini tidak tidak terlihat masuk kuliah seperti biasa. Petugas apartemen juga mengatakan jika memang belum melihatnya lagi akhir-akhir ini."

"Sialan, Apa ini ulah bajingan itu?"

"Sepertinya mereka sedang pergi berlibur atau semacamnya tuan. Jangan terlalu khawatir."

"Liburan apanya?! Ponsel hyung ku tidak bisa di hubungi sama sekali! Cari tahu kemana bajingan itu membawanya pergi!"

"Baik tuan, segera saya laksanakan. Saya permisi."

Yuno gusar, seseorang yang ia cintai selama hidupnya hilang entah kemana. Ia tahu pasti Loey orang di balik menghilang nya Brian saat ini.

















Sementara disana, di tempat terasing Baekhyun mulai memikirkan banyak pertimbangan tentang lamaran Loey tempo hari. Apa Loey benar-benar melamar dirinya atau sedang bermain peran?

Baekhyun merasakan dekapan hangat dari belakang tubuhnya. Itu Loey. Pria itu sama sekali belum berubah. Entah karena Loey yang jago memerankan perannya, atau memang Loey benar-benar tulus dengan perasaannya?

Baekhyun masih ingat betul sakitnya patah hati minggu lalu. Tapi perlakuan Loey belakangan ini terasa tulus. Tidak ada kebohongan dalam sorot matanya. Baekhyun tahu itu.

"Bee." Bisik Loey sambil menciumi perpotongan leher jenjangnya.

"Hm."

"Aku menginginkan mu."

Baekhyun tersentak. Ini pertama kalinya Loey meminta sejak terakhir kali mereka melakukannya.

"Kai dan Sehun sedang pergi ke kota, kita hanya berdua disini dan_____

___aku sangat menginginkan mu saat ini."

Itu rekor, anggap saja begitu. Rekor ucapan terpanjang yang Loey utarakan pada Baekhyun.

"Chan."

"Hm?"

"Aku.."

"Aku menginginkan mu, Bee."

"Tapi aku.."

"Aku tidak butuh izin. Sayang."

"Chanyeol, aku takut."

"Apa yang kau takutkan?"

"Apa kau sungguh-sungguh soal lamaran mu tempo hari?"

"Tentu."

"Bagaimana dengan ibuku dan juga Yuno?"

"Dad sangat mengenal Jessica, semuanya akan baik-baik saja."

"Kau percaya padaku? Maksudku mungkin aku akan menusuk mu suatu hari nanti."

"Tidak masalah, aku tahu kau tidak akan melakukannya. Kau mencintaiku."

Ucapan Loey tepat sasaran. Baekhyun memang mencintai Loey, entah sejak kapan tapi ia yakin jika perasaan itu memang cinta. Ia tidak pernah merasakannya pada Yuno sekalipun pada Johnny, getarannya tidak pernah sekuat ini.

Loey memutar tubuh Baekhyun, melihat dengan teliti pahatan sempurna wajah ayu itu dengan seksama. Ia sangat menyukainya lebih dari apapun di dunia ini. Bahkan Loey tidak akan menukar momen saat ini dengan apapun.

Leoy meletakkan kedua tangan besarnya pada wajah tirus itu, jarak keduanya semakin dekat. Loey bisa merasakan deru nafas dari kegugupan, kebingungan, dan kegundahan yang kekasihnya tunjukkan. Loey tersenyum sebelum ia tempelkan bibir tebalnya pada bibir merah cherry itu, kesukaannya.

Lumatan itu awalnya pelan tanpa menuntut, sampai gairah itu kian memuncak dan Loey mulai habis kewarasan. Dalam satu sentakan Loey mengangkat tubuh Baekhyun, membawanya ke ranjang lalu meletakkan nya dengan pelan.

Loey melepaskan pagutannya dengan tidak rela, Baekhyun mulai kehabisan nafas dan Loey tidak tega. Kesempatan itu Loey gunakan untuk melepas pakaiannya sendiri, kini ia tidak mengenakan apapun membuat Baekhyun membuang arah pandang nya saat matanya melihat benda kebanggaan Loey sudah menegang.

Setelah selesai dengan dirinya, Loey mulai melepaskan semua baju si submisif dengan tidak sabaran.

Loey kembali tersenyum saat ia melihat raut wajah malu-malu Baekhyun. Pipinya memerah, bagaimana bisa laki-laki manis yang berada di dunia gelap sepertinya bisa malu-malu begini?

Setelah sama-sama naked, Loey kembali mencumbui Baekhyun. Semakin intens, semakin dalam dan penuh sesapan dimana-mana. Dulu saat pertama kali melakukannya Loey berusaha sekuat tenaga mengendalikan dirinya agar tidak menyakiti, tapi kini Baekhyun bukan lagi submisif lugu. Loey tidak akan menahan apapun lagi kali ini. Ia ingin memuaskan hasratnya tanpa ada yang tertahan.

"Chanyeolhh"

"Mendesah saja sayang."

Desahan baekhyun tertahan, Loey tahu itu.

Baekhyun malu mengakuinya, tapi ia juga rindu sentuhan Loey seperti saat ini. Saat Loey mencium lehernya dan meninggalkan bercak keunguan, saat Loey menyusu padanya seperti bayi, saat jari-jari Loey memainkannya titik sensitif nya di bawah sana. Baekhyun tidak kuat lagi menahan desahannya lebih lama. Terlalu menggairahkan untuk tidak ia realisasikan dalam bentuk desahan.

"Ahh, aku..."

"Sampai?"

Jari-jari Loey memang sangat lihai memainkan titik sensitifnya di bawah sana, hingga hanya dengan itu, Baekhyun meraih pelepasan pertama nya.

"Ahh.."

Loey tersenyum, puas dengan perkejaannya.

"Giliran ku."

Perlahan Loey memasukkan kebanggaan nya, rasanya masih sama, di dalam sana masih hangat dan sempit. Ingatkan Loey jika hanya Baekhyun lah satu-satunya yang bisa memuaskan Loey bahkan hanya dengan permainan lembut seperti ini. Jalang-jalang nya dulu tidak pernah memberikan kenikmatan yang sama, bagi Loey semua rasanya hampa, tapi Baekhyun jelas berbeda. Rasanya tidak bisa di bandingkan dengan apapun atau siapapun.

Loey mulai menggerakkan pinggulnya, maju mundur. Awalnya pelan. Tapi pening mulai merayapi kepalanya. Niatnya bermain lembut hilang entah kemana. Kini hanya terdengar erangan dan desahan saling bersahutan di seluruh ruangan.

"Arrgh" geramnya rendah, Loey menikmati setiap sensasi dimana hanya ia dapatkan jika itu bersama Baekhyun.

"Chanhh"

"Apa sayang."

Ekspresi itu, Loey sangat menyukainya. Wajah memerah, peluh bercucuran, mulut kecil yang sedikit terbuka, serta desahan lembut yang tetap Baekhyun tahan adalah hal yang tidak akan pernah Loey tukar dengan apapun.

"Lebih cepat, please..." Pinta Baekhyun tanpa malu.

"You will get it."

Erangan keduanya menandakan bahwa mereka meraih pelepasan nya bersama. Leoy menumpahkan seluruh cairannya di dalam dengan harapan akan tumbuh nyawa baru, seonggok daging yang akan menentukan bagaimana hubungan keduanya di masa depan.

Baekhyun tidak menunjukkan penolakan, artinya submisif itu tidak keberatan sama sekali di titipi benihnya.

"Aku,.. lelah"

Nafas Baekhyun tersenggal, ini pelepasan keduanya dan ia cukup kelelahan.








"Satu kali lagi, menungging sayang."







Tbc.

The Most Posessive, Loey (Cb BxB) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang