35. The Love Triangle?

6.8K 701 22
                                    

"Laki lo kenapa Vi?" tanya Laras pada Via yang memperhatikan Anis yang tidak seperti biasanya. Anis kelihatan muram dan tidak menempeli Via.

Via hanya memutar bola mata jengah sembari mengganti pakaian Megumi karena baru saja putri kecilnya itu buang air besar. Via sudah tidak kaku lagi mengurusi Megumi setelah putri kecilnya itu berumur tiga bulan.

"Biasa, lagi ngambek."

Laras tertawa tidak menyangka jika pria dewasa seperti Anis merajuk.

"Gak lo bujuk?" tanya Laras. Walau tau tidak ada dalam kamus Via kata perintah tersebut.

"Enggak lah! Balik sendiri nanti."

"Emang ngambek kenapa?"

"Bang Sat beliin Megumi banyak pakaian. Ya gue terima dong! Masa dia nyuruh gue kembaliin. Gue gak mau, dianya ngambek." Laras tertawa lagi membuat Megumi tersentak.

"La, anak gue kaget!" tegur Via menepuk keras paha Laras. Laras meringis. Lalu mencium Megumi yang sudah wangi khas bayi disertai wangi minyak telon.

"Megumi harum banget sih! Bikin Aunty La nagih cium!" Laras memberikan ciuman bertubi-tubi pada Megumi.

"La! Anak gue nanti bau!" Via menarik Laras agar berhenti mencium Megumi.

"Tuh kan bedaknya luntur," dumel Via sembari membawa Megumi dalam gendongannya.

"Aunty La bau belum mandi." Via menirukan suara anak kecil, dengan maksud Megumi yang mengomeli Laras.

"Enak aja. Gue udah mandi tau." Via melengos keluar dari kamar diikuti Laras.

"Abi! Gendong Megumi dulu, Ami mau masak!" Anis bergeming masih dalam mode merajuk.

"Ya udah Bang Sat gendong Megumi ya?" Anis sontak melotot kaget karena perkataan Via. Ternyata Iyo benar-benar datang. Bukan hanya Iyo, ada Malvin, Chito serta Andra.

"Eh siniin!" Anis langsung mengambil alih Megumi dari gendongan Via.

"Sama Papi aja Gumi." Anis memberikan pelototan pada Iyo. Iyo memang selalu menyebut dirinya 'Papi' jika bicara pada Megumi. Sengaja agar Anis meradang.

"Inget dua anak di rumah!" sindir Chito menoyor kepala Iyo.

"Lho? Ngapain kalian semua ke sini?" tanya Via heran menatap semua sahabat suaminya dan juga kakaknya.

"Gak bawa apa-apa lagi. Mending kalian pulang deh." Via menambahkan dan tentunya dengan nada ketus. Hanya Via tuan rumah yang menyapa para tamunya seperti ini.

"Sekarang kan jaman modern Vi. Tinggal pesan kali," sahut Chito.

"Tumben lo sendiri To? Biasanya Sasa ikut," tanya Anis.

"Sasa marah sama gue.."

"Dia minta cerai? Gue siap kok nerima dia dan juga anak lo!" Iyo menyela Chito membuat Chito menendang bokong Iyo.

"Stop! Udah berapa kali sih aku bilang! Jangan ada kekerasan dan kata kotor kalau di depan Megumi!" tegur Via. Semenjak Megumi lahir, ia tidak ingin anaknya melihat dan mendengar adegan yang tidak sesuai dengan umurnya. Walau Megumi masih kecil.

"Aelah! Megumi mana ngerti Vi?" sahut Chito memutar bola mata jengah.

"Sasa pasti baru nyadar. Kenapa dia mau nikah sama Chit makanya marah dan aku yakin pas anak kalian lahir. Dia minta cerai!" ujar Via kurang ajar membuat Chito melotot.

Hanya tiga di antara mereka yang terdiam sedari tadi.

Laras fokus mengamati pertengkaran anatara Via dengan Chito. Andra yang sesekali melirik Laras dan Malvin yang juga melirik Andra serta Laras secara bergantian.

Love Makes SadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang