EXTRA PART I

11.9K 679 46
                                    

"Anjir! Gak nyangka gue akhirnya lo nikah juga setelah gagal nikah-gagal tunangan!" seru Chito heboh seperti biasanya menepuk keras pundak sang mempelai pria yang langsung menjitak kepalanya.

"Yang penting niat, yakin dan tindakan!" ujar Andra bangga. Sesekali ia melirik  istrinya yang sedang berbincang dengan teman-temannya.

Tadi pagi berlangsung ijab kabul dan malam ini diadakan acara resepsi. Setelah serangkaian acara selesai, mereka menyapa para tamu. Andra membiarkan Laras mengobrol bersama teman-temannya.

"Sisa bujang lumutan nih yang belum!" sindir Chito pada Malvin, semuanya tertawa, kecuali Malvin yang hanya berekspresi datar.

"Kenapa cuma gue? Kan Iyo juga," ujar Malvin kesal. Semenjak Andra melamar Laras, ia terus-terusan menjadi bahan ejekan para sahabatnya.

"Gue udah pernah kali Vin," sahut Iyo.

"Gak mau lagi lo?" tanya Andra pada Iyo.

"Gue nunggu jandanya Via aja." Sontak Anis melotot dan kalau saja tidak ada Megumi dalam gendongannya, ia akan memberi tendangan pada bokong sahabat kurang ajarnya itu yang terus menerus mendoakannya agar berpisah dari sang istri.

"Awas lo!" sesis Anis. Iyo hanya memutar bola mata malas menanggapi Anis.

"Oh iya buat malam pertama, lo udah tau kan Bang gaya apa yang bakal bikin Laras nagih dan gak bakal terlupakan?" Andra sontak menjitak kepala Anis.

"Ada Megumi!" Anis menyengir lalu menutup kedua telinga anaknya.

"Pakai gaya cas berdiri, Bang, itu paling manjur dan bikin ketagihan." Seandainya tidak ada Megumi dalam gendongan Anis, Andra sudah menjitak habis-habisan adik iparnya itu.

Megumi menggeliat tidak nyaman karena kupingnya ditutupi hingga bayi kecil itu menangis. Anis kewelahan dan segera pergi mencari sang istri.

"Dasar omes!" Chito geleng-geleng kepala. Semenjak sahabatnya yang satu itu menikah, otaknya semakin mesum. Lalu beralih pada Andra. Belum puas menggoda pengantin baru tersebut.

"Yang dibilang Anis bener tuh, Ndra. Ya gak, Yo?" Iyo mengacungkan jempol merespon perkataan Chito.

"Mending lo geser deh Vin, sekarang kita mau bicarain adegan dewasa. Kali aja lo mau, kita-kita gak tanggung jawab ya," ejek Chito membuat Malvin benar-benar pergi dari sana.

"Yee~ baperan! Gitu aja ngambek!" seru Chito. Andra geleng-geleng kepala lalu ia terkesiap saat Laras menggaet lengannya.

"Seru banget! Ngobrolin apa?" tanya Laras karena sedari tadi ia memperhatikan suaminya dan para sahabat suaminya tertawa.

"Andra minta saran ke kita-kita, gaya apa yang paling bikin nagih dan mengesankan pas malam pertama." Dan Laras menyesal bertanya. Kedua pipinya memerah dan ia tersenyum canggung.

Andra rasanya ingin menjitak kepala Chito dan Iyo secara bergantian karena telah membuat sang istri merona malu.

"Pakai gaya kupu-kupu aja!" Kedua sahabat Andra itu terpingkal-pingkal karena celoteh Iyo.

"Lo pikir gue mau berenang!" Andra mendengus kesal.

"Eh emang mau ngapain?" Pancing Iyo. Dan Andra benar-benar menjitak kedua sahabatnya itu.

******

Laras beberapa kali menghembuskan nafas berat. Sungguh, kali ini ia berdebar. Berkali-kali lipat dari saat Andra melamar maupun mengucapkan ijab kabul seperti tadi pagi. Saat ini ia berada di kamar mandi hotel, tempat ia menginap seusai acara resepsi. Obrolan sahabat Andra tentang malam pertama membuat kedua pipi Laras memerah. Laras merasa kegerahan padahal ia baru saja selesai mandi.

Namun, Laras mengernyit saat merasakan sesuatu yang keluar dari inti tubuhnya. Antara lega dan kecewa. Itulah yang dirasakan Laras saat ini.

Sementara itu Andra yang telah membersihkan diri terlebih dahulu, berada di dalam kamar. Sama seperti Laras, ia juga gugup. Ini adalah kali pertama kalinya ia akan melakukan yang namanya surga dunia. Itulah yang sering ia dengar dari adik ipar mesumnya.

Ponselnya berdenting, Andra segera melihatnya dan mengernyit saat nama Anis tertera di layar ponsel. Anis mengirimkan sebuah video. Segera ia membuka video tersebut.

Andra meneguk ludahnya gugup. Walau pernah menonton video seperti ini, tapi itu sudah bertahun-tahun lamanya. Dan keadaannya sekarang berbeda karena sebentar lagi ia akan melakukan hal yang seperti pada layar ponselnya yang sekarang terputar.

Pintu kamar mandi terbuka membuat Andra terkesiap dan dengan cepat mematikan video tersebut. Andra menegang, apalagi sesuatu di bawah perutnya. Namun, Andra mengkerutkan kening bingung saat melihat ke arah pintu kamar mandi hanya ada kepala Laras yang menyembul keluar.

"Kak Andra...," panggil Laras malu-malu. Andra sekali lagi meneguk ludahnya susah payah. Membayangkan Laras hanya mengenakan lingerie atau mungkin sekarang sedang bertelanjang? Sungguh, Andra merasakan bagian tubuh bawahnya semakin sesak.

"Kenapa Ras?" Suara Andra berubah serak.

"Bisa minta tolong?"

"Tolong apa?" Andra telah berdiri berjalan ke arah Laras.

"Aku tiba-tiba dapet. Beliin pembalut ya?" Andra menghentikan langkahnya. Fantasi liarnya yang tadi berkenala tentang dirinya yang membuat Laras menjerit menyebut namanya menguap entah kemana.

"Dapet apa?" Meski sudah mengerti tentang Laras yang mendapatkan jadwal bulanannya, tapi Andra masih ingin memastikan.

"Aku mens Kak!" rengek Laras malu. Walau sekarang Andra berstatus sebagai suaminya.

"Oh oke," jawab Andra lesuh. Sepertinya ia harus menunggu hingga seminggu.

"Kak Andra..." Andra kembali menghentikan langkahnya saat Laras memanggilnya lagi.

"Yang ukuran tiga puluh dua senti meter ya?" ujar Laras menyengir.

"Oke."

Andra pun keluar. Bisa ia pastikan jika keesokan harinya ia akan diejek habis-habisan oleh keluarga apalagi semua sahabatnya karena belum merasakan malam pertama. Sungguh malang nasib pengantin baru itu.

.

.

.

.

.

Ada temennya Anis nih, gagal malam pertama😆

Ada temennya Anis nih, gagal malam pertama😆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang bisa tebak ini cerita siapa?🤭😉

Kalau ada yang bener, Nanas up  deh malam ini😅 langsung dua chapter😆

4 November 2020

Love Makes SadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang