19. Sakit Hati

6.1K 581 12
                                    

Setelah menyiapkan segala keperluan pernikahan kliennya kali ini, Laras memutuskan untuk keluar lebih dulu menuju mobil meninggalkan Randa yang masih mengobrol dengan beberapa karyawan lainnya. Randa yang melihat tingkah Laras tidak seperti biasanya merasa heran. Lalu Randa pun pamit dan menghampiri Laras.

Melihat Laras duduk di kursi penumpang, tanpa Laras menyuruhnya untuk menyetir ia pun naik ke balik kemudi dan mulai menjalankan mobil.

Randa tersenyum geli setelah tau apa yang membuat kakak sepupunya yang sepertinya kehilangan semangat. Apa lagi kalau bukan soal percintaan. Kebanyakan wanita akan lesuh dan kurang semangat jika menyangkut masalah kekasih atau pria yang dicintai.

Berdehem terlebih dahulu untuk memulai percakapan, Randa mulai bertanya.

"Lo kenapa lagi sih? Dari beberapa hari ini lesuh banget kayak orang yang habis divonis kena penyakit mematikan." Sontak Laras melotot kesal menatap Randa yang tergelak saat ekor matanya melihat Laras.

"Sembarangan banget sih lo!" Laras mengetukkan tangannya di dashboard lalu ke kepalanya secara bergantian. Menggumamkan kata 'amit-amit' beberapa kali. Tak ingin perkataan Randa menjadi kenyataan.

"Ya gue lelah aja soalnya beberapa minggu ini gak istirahat ngurusin nikahan klien," dusta Laras. Karena sesungguhnya tentang hubungannya dengan Andra yang menurutnya mengambang. Hanya awal hubungan mereka, Laras merasakan ribuan kupu-kupu bertebaran di perutnya dan hatinya berbunga-bunga. Makin hari, Andra makin berubah. Entahlah rasanya Laras Andra tidak seperti awal hubungan mereka. Kebanyakan Andra menghabiskan waktu dengan pekerjaan, dari pada dengan dirinya. Atau mungkin Andra menghabiskan waktu dengan mantan?

Eh?

Sekali lagi Laras menutup mata atas pemikirannya itu. Beberapa hari yang lalu Andra memberitahunya jika ia sedang ada pekerjaan di pulau Dewata. Laras baik-baik saja bahkan meminta Andra membawakannya oleh-oleh jika pulang. Namun, ia tidak baik-baik setelah Randa memberitahu jika di sana juga ada Renata. Randa tau karena adik sepupunya itu mengikuti akun media sosial Renata dan aktivitas liburan Renata menampilkan beberapa kali sosok Andra. Entah itu makan atau pun jalan-jalan.

Keinginan Laras bertanya pada Andra mengenai hal itu, tidak pernah terlealisasikan karena Laras enggan mendengarkan penjelasan yang nantinya membuatnya sakit hati atau membiarkan Andra berbohong.

Laras sudah terbiasa dengan semua ini. Dibohongi beberapa kali. Menjalin hubungan dengan Aldi selama tujuh tahun membuatnya terbiasa dengan hal itu dan ia terbiasa menutup matanya serta memperbanyak berpikiran positif.

"Udahin aja Ras, sebelum lo makin sayang dan makin sakit hati kalau lo bertahan." Perkataan Randa membuat Laras terbuyar, ia menatap Randa yang masih fokus menyetir.

Randa tau apa yang dirasakan Laras meski kakak sepupunya itu enggan curhat padanya.

"Masalahnya gue udah cinta sama dia Da." Randa mendesah berat. Cinta merupakan perkara yang sering digunakan untuk bertahan dalam hubungan yang meregang atau mungkin tidak sehat.

"Ya udah lo ngomong baik-baik sama dia. Cari jawaban atas semua pertanyaan yang lo simpan di hati lo. Jangan mendem Ras, itu sakit banget tau."

"Lo omongin diri lo ya?" Laras tertawa melihat ekspresi Randa berubah masam.

"Gue gak pernah mendam apa yang gue rasain, Ras. Gue selalu marah dan tuntasin kemarahan gue ke Bian kalau dia ketahuan selingkuh." Laras meringis mendengar Randa. Setelah tinggal dengan Randa, Laras baru tau kalau Randa adalah macan betina yang akan mengamuk bahkan beberapa bulan yang lalu membuat kekasihnya masuk rumah sakit karena ketahuan selingkuh.

Namun, Randa menangis dan bahkan menemani kekasihnya hingga sembuh membuat Laras tercengang. Mengingat jika Randa pernah berkata, bertahan dalam hubungan tidak sehat karena cinta membuatnya percaya jika cinta membuat seseorang mampu membohongi diri sendiri dan menyakiti diri sendiri.

Love Makes SadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang