Love is Real

127 11 0
                                    

Keesokan paginya, Ten menemui ayahnya di kamarnya. Terlihat Taemin sedang memakai kemeja hitamnya.

"Oh Ten. Kamu belum bersiap?"

"Appa. Hari ini aku akan ke seoul."

"Apa ada urusan mendesak?"

"Iya. Appa. Dan...ada hal yang ingin aku bicarakan dengan Appa."

"Bicaralah Ten."

"Perusahaan Nuuna sedang dalam masalah besar. Kai Corp. Yang menanamkan saham di sana menarik diri. Sedangkan perusahaan lain juga lebih dulu membatalkan perjanjian kerjasama denga perusahaannya."

"Benarkah? Berarti itu masalah yang serius Ten."

"Apakah kita melakukan kesalahan Appa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah kita melakukan kesalahan Appa?"

"Bukan kita Ten. Nilai saham di pasaran anjok total kemarin...bahkan diperkirakan akan terjadi dalam beberapa waktu. Itu yang menyebabkan semua investor menarik diri. Termasuk SM harus benar-benar menjaga kesetabilan ekonomi. Untuk campur tangan Appa hanya mengenai Kai Corp. jadi Appa hanya membatalkan beberapa projek yang sedang digalang oleh Kai Corp.dengan perusahaan yang maju lainnya."

"Appa. Maafkan aku..."

"Kenapa Ten?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kenapa Ten?"

"Aku sempat berfikir ini ada hubungannya dengan kita."

"Ha ha ha . Tidak. Appa akan mencari jalan untuk membantu.

"Baik. Thanks Appa..."

"Oke Ten. Bersiapkah jika kamu akan ke seoul."

"Thanks Appa.,"
Ten meninggalakan kamar Ayahnya. Dan langsung bergegas menyiapakan hal yang akan di bawa ke Seoul.

Sementara Mark dan Seulgi menyantap sarapan pagi mereka.
Taemin keluar dari kamar dan menuju ruang makan.

"Sayang. Ini kopinya.." Seulgi memberikan secangkir kopi panas pada Taemin.

"Appa, Dimana Ten Hyung? Sepertinya tadi bersama Appa.' Tanya Mark pada Ayahnya.

"Ten akan ke Seoul."

TAETEN / PLEASE DON'T TOUCH MY HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang