Pagi hari di kota Paris...
Udara di Paris sangat segar, membuat hati yang sedih menjadi damai. Setelah hampir satu minggu tanpa Ten, Nuuna masih belum bisa melupakan Ten. Namun, sedikit rasa sakitnya berkurang.
"Ah, indahnya kota ini..."
"Ah, Tuhan...kenapa aku merindukannya." Gumam Nuuna. "Ah, sudahlah..."
Setelah menikmati pemandangan pagi yang indah, Nuuna berencana menghabiskan hari-harinya dengan jalan-jalan, membaca novel, dan sekadar melukis untuk mengisi kegiatan.
Pukul 10.00 waktu Paris.
Nuuna bersiap untuk mengunjungi Menara Eiffel hanya seorang diri. Tanpa mengajak Stephanie ataupun teman artisnya, Selena. Dia ingin membuat foto-toto indah dan kenangan yang manis selama tinggal di paris.Sebelum menuju Menara Eiffel, Nuuna mengunjungi sebuah kafe untuk membeli secangkir kopi hangat.
Nuuna memasuki sebuah kafe Turki dengan ciri khas Pintu berwarna merah yang sangat klasik.
Pintu merah bagi mereka adalah daya tarik untuk menarik wisatawan atau orang yang berkunjung. Interiornya juga rapi, unik, dan akrab. Ibrik adalah sebuah kafe yang tidak biasa yang menggabungkan budaya Latin dan Oriental. Anda dapat menikmati suasana Mediterania.
Nuuna menikmati rasa kopi yang khas sembari menulis beberapa catatan tempat yang akan dia kunjungi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAETEN / PLEASE DON'T TOUCH MY HUSBAND
Fanfiction"Bangke Lu Ten ! Bisa-bisanya Lu ML sama dia! " Teriak Jeno marah setelah melihat bekas party semalam. Seisi apartemen Ten berserakan seperti kapal pecah. Yang membuat Jeno emosi adalah celana dan baju Ten yang sudah terlepas. "Sumpah, gue nggak sad...