Waktu menunjukan pukul 8 malam, waktu korea. Ten mengantar Nuuna kerumahnya. Nuuna sebenarnya malas untuk kembali ke rumah. Namun Ten membujuk Nuuna agar tetap menghormati kedua orangtuannya meskipun mereka sedang bertengkar.
"Aah, aku nggak mao pulang"
"Haruskah kita ke hotel saja, agar masalah selesai..."
"Maksud kamu?"
"Kita selesaikan disana. Hanya kita berdua. " Ten sengaja menggoda Nuuna.
"Hei, Beb! " Nuuna membentak Ten.
"Ha ha Just kidding, baby...aku bakal menunggu sampai kita nikah kok. Meskipun harus mengorbankan banyak sabun di kamarmandiku."
"What you say?! Omg...." Nuuna memukul-mukul pundak Ten.
"Sorry. Bercanda.Oke...Stop..stop..." Ten memegang tangan Nuuna dan mencium tangannya.
"Kamu mamu masuk?"
"Iya. Kenapa tidak? Bolehkah?" Ten meminta ijin pada Nuuna untuk masuk ke rumahnya.
"Tentu. Tapi, apakah sudah siap?"
"Aku belum menyiapakan ambulans"
"Bisakah sedikit serius,? Appa sangat tegas orangnya." Nuuna menggenggam erat tangan Ten.
"I know. Don't worry..."
"Oke. Ayok."
Ten dan Nuuna menuju pintu masuk rumah Nuuna. Mereka saling bergandengan tangan. Nuuna merasa sangat tegang sampai berkeringat.
"Are you oke, Baby?" Ten mengusap wajah Nuuna dan mencoba menenangkan Nuuna. Justru Nuuna yang sangat gugup.
"No. I m so nervous.."
"Kenapa jadi kamu yang gugup?"
"Appa...bisa membuat kamu..." Belum selesai Nuuna menjelaskan, tiba-tiba seseorang membuka pintu dan menatap mereka berdua dengan tatapan tajam.
"Nuuna. Dari mana saja kamu..?."
KAMU SEDANG MEMBACA
TAETEN / PLEASE DON'T TOUCH MY HUSBAND
Fanfic"Bangke Lu Ten ! Bisa-bisanya Lu ML sama dia! " Teriak Jeno marah setelah melihat bekas party semalam. Seisi apartemen Ten berserakan seperti kapal pecah. Yang membuat Jeno emosi adalah celana dan baju Ten yang sudah terlepas. "Sumpah, gue nggak sad...