"Lo mau gak jadi pacar gua?"
Gadis yang tengah duduk di bangku taman itu pun menoleh ke arah pemilik suara.
Kaget. Pasalnya dia baru menginjak usia 13 tahun atau lebih tepatnya kelas 8 SMP.
"Tapi kan kakk. Aku masih kecil, kata papa gabole pacar pacaran du-
Belum sempat gadis itu menjawab, sang cowo tampan itu lebih dulu menyela nya"Gampang entar gua yang bilang sama orang tua lo."
"Ih tapi Caca takut tauu."
"Takut kenapa?"
"Takut kalo kakak nanti di tolak, terus di usir, terus gabole main sama Caca lagi, terus Caca jadi kesepian dehh." Ucap gadis itu dengan mata yang berkaca kaca.
"Sinetron bet hidup lo."
"Ihh kak Revan gitu, Caca sebel!."
"Becanda sayang." Balas Revan dengan mengelus lembut kepala gadis manis itu.
"Jadi gimana?" Lanjutnya
"Caca maluu. " Ujarnya sambil menutup wajah cantiknya dengan telapak tangan mungilnya.
"Ga da malu malu, ga da penolakan!. Lo milik gua mulai dari sekarang."
"Ih masa gitu. Gak adil dongg."
"Anggap aja adil."
"Alasan kak Revan apa? Kok mau sama Caca?." Ucap Caca penuh harap
"Karna lo itu... Manis." Dikecup nya kening mulus Caca dengan lembut, ditemani sang surya yang mulai tenggelam di ufuk barat. Dua insan tersebut sibuk menceburkan diri di dalam hamparan angkasa yang berganti warna dengan cepatnya.
(♡´▽'♡)
KAMU SEDANG MEMBACA
Revan & Caca
Teen Fiction"kak Revan gendong." "gak, lo punya kaki." "ih kaki caca sakit tauu." "emang sakit kenapa?" "kelamaan bobo jadi kaki Caca sakit katanya mager buat jalan. Ayoo gendong buruan." "Gaje bet sihhh. Lagian lo berat tau." "Maunya di gendong titik." Kesal...