part 12

5K 366 30
                                    

Bell istirahat berbunyi.

Saat ini Caca beserta teman temannya tengah menyantap hidangan makanan ala emak emak kantin.

Suasana di sekitar pun sangat ramai. Maklum, kantin kan surga dunia bagi kaum pelajar. Terlebih lagi saat kedatangan most wanted boy SMA mereka.

Yang membuat para kaum hawa memekik tertahan. Sangat terpesona dengan keindahan aesthetic yang memanjakan mata mereka.

Siapa lagi kalau bukan Revan and the genk?

Dan bagi seorang Caca. Ia menganggap yang paling ganteng ya pacarnya. Revan. Padahal memang begitu kenyataanya.

"Ca, ada your bebeb tuh." Goda Thalita membuat pipi Caca menjadi pink. Tanda malu.

"Apasih Tata."

Talitha memicingkan matanya ke arah Caca. "Nama gua Thalita bukan Tata."

"Enak tau manggil Tata wkwk." Jawab Jane.

"Iya tuh setuju." Ucap Caca dan Najwa bersamaan.

"Ish, gua tuh gasuka kalo di panggil Tata. Kesannya kek bocil tau. Huhu."

"Lah, kan lo emang bocil woy!" Seru Najwa. Membuat beberapa pasang mata menatap mereka dengan aneh.

"Malu maluin bener punya temen kek lu." Sarkas Jane.

"Udah udah gausah bertengkar. Buat Thalita, Caca tuh gemes tau kalo manggilnya Tataa. Keliatan gemoy."

"Gemoy palalo Ca." Ucap Najwa yang masih lahap menghabiskan bakso di depannya.

"Iri bilang babu!" Kata Talitha.

"Dasar bocil!"

"Gua kaga main ep ep, jadi bukan bocil."

"Dih." Jane terkikik dengan kata kata Thalita. Jawaban macam apa itu.

"Udah udah makan. Gausah ribut." Ucap Najwa bijak.

Beberapa detik kemudian Revan menghampiri meja Caca, beserta teman temannya yang membawa makanan masing masing di tangan mereka. Hal itu membuat mereka kecuali Caca tersedak dengan air liur mereka sendiri.

Suasana pun menjadi ricuh. Baru pertama kalinya para most wanted boy menghampiri meja adek kelas.

"Santuy kita gak makan kalian kok." Canda Gleen mencairkan suasana.

"Eh? Em- emm iya kak." Gugup Jane.

"Ciee grogi ngomong ke gua. Terlalu ganz ya guanya?" Ucap Gleen PD sambil mendudukkan dirinya di sebelah Jane.

"Pd nya tolong kondisikan bund!" Ucap Chimon.

Kevin menghela nafasnya, ia mencium bau bau pertengkaran. "Udah gausah mancing mancing keributan." Ucapnya membuat mereka menjadi khusyuk kembali.

"Makan." Ujar Revan pada Caca

"Kenyang."

"Habisin. Gua suapin sini." Revan mengambil alih bakso di depan Caca, dan menyuapi Cacanya dengan tenang.

Padahal disekeliling mereka sudah menjadi ribut. Seorang cold prince SMA Tunas Bangsa menyuapi adek kelasnya.

"Keuwuan macam apa ini." Xavier berbicara, mewakili perasaan mereka yang melihatnya.

"Gausah di liatin bego." Kata Gleen.

"Gua punya mata yaa, jadi gua liatin."

"Anjir anjir, lu kira gua kaga punya apa?!"

Revan & CacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang