Hallo para haluners🖐met baca semua.
Jan lupa vote dan comment yaa:)(ㅅ˙³˙)♡
Saat ini Revan sedang berkutat dengan setumpuk proposal OSIS yang tengah ia baca.
Ditemani laptop didepannya.Dia berada di ruang pribadinya yang sengaja ia buat, terletak berada di sebelah kamar apartementnya.
Dan tiba tiba gadis mungilnya menyeruak masuk ke dalam pangkuannya, mendusel duselkan wajahnya di dada bidang Revan yang sangat sandarable. Revan yang mendapat hal seperti itu terlihat biasa saja, sudah terbiasa ia mendapat perlakuan seperti itu. dan kemudian melanjutkan pekerjaannya.
Sembari mengelus pelan punggung sang gadis.
Sesekali mencium atas kepala gadisnya yang terasa hangat."Bobo dikasur aja sana. Entar demam nya ngga turun turun loh." Ucap Revan perhatian
Yaa, saat ini Caca sedang demam akibat hujan hujanan kemaren saat pulang sekolah.
"Maunya di temenin." Manja Caca
Memang jika sedang sakit seperti ini, Caca akan bertambah manja dua kali lipat. Ngga kebayang tuh gimana repotnya Revan.
Namun karna Revan sudah terbiasa dengan kemanjaan sang gadis, ia pun senang senang saja dengan sikap manja gadis itu.
"Bentar lagi ya Ca, lagi nanggung nih."
"Iya gapapa, Caca tidur sini yaa." Jawabnya dengan lebih mengeratkan pelukan nya pada Revan.
"Iya tinggal tidur aja." Ucapnya sambil mengelus lembut surai coklat gadis itu.
Dua puluh menit kemudian, Revan selesai dengan tugas tugasnya.
Menjadi ketua OSIS membuat dirinya harus siap dengan segala tanggung jawab yang diberikan.
Entah itu mudah ataupun susah. Ditambah lagi dengan dirinya yang mempunyai pacar, dengan tingkat kemanjaan yang super tinggi.
Menjadikan dirinya yang harus selalu siap dan bisa menerima apapun kondisinya.
Perlahan ia mengangkat gadisnya, menggendong ala koala. Dan mendaratkan pada kasur king sizenya.
Mengecup pelan dahi mulus itu yang masih terasa sedikit hangat. Dan menidurkan dirinya juga disamping gadis cantiknya. Mendekap posesif pada sang pacar.
"Get well soon my girl."
Jam menunjukkan pukul 16.20 tapi tak ada tanda tanda dia sejoli itu bangun. Malah semakin mengeratkan pelukan mereka. Menyalurkan kehangatan dibalik selimut yang menutupi tubuh mereka berdua.
Saat terdengar suara bel, Revan mengerjap kan matanya perlahan. Mager sebenarnya. Tapi mau tak mau Revan harus menemui tamu yang sedari tadi membunyikan bel apartement nya.
"Ck siapa sih, gangguin orang tidur aja." Gumam Revan sambil beranjak dari kasur empuknya. Yang sebenarnya ia enggan melepaskan pelukan manja dari gadisnya.
Cup.
Revan pun berjalan pelan menuju pintu apartementnya. Hanya menggunakan kaos hitam polos dipadukan dengan celana pendek abu abu.
Ketika membuka pintu terpampang lah muka Cecil. Sekretaris OSIS nya. Yang menurut Revan sangat alay dan lebay.
"Kenapa?"
"Eh? Eh Revan ini aku mau nganterin proposal yang kemaren." Jawabnya dengan nada yang dibuat buat. CENTIL.
"Kenapa ga besok aja disekolah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Revan & Caca
Teen Fiction"kak Revan gendong." "gak, lo punya kaki." "ih kaki caca sakit tauu." "emang sakit kenapa?" "kelamaan bobo jadi kaki Caca sakit katanya mager buat jalan. Ayoo gendong buruan." "Gaje bet sihhh. Lagian lo berat tau." "Maunya di gendong titik." Kesal...