"Hai kak!"
Revan berhenti kemudian menatap gadis yang baru saja menyapa dirinya lalu melanjutkan jalannya. Tak menghiraukan sapaan barusan.
Gadis itu berdecak dan menyusul Revan "Ish kak jangan sombong dong." Katanya.
Revan menghentikan kakinya. "Gua sibuk sorry."
"Kak mau minta tolong." Ucapnya memelas. Revan pun menaikkan sebelah alisnya.
"Berhubung aku anak baru, boleh temenin ke kantin gak? Soalnya aku masih malu kalo minta temenin yang lain."
"Gua sibuk. Dan lo.. Gak malu sama gua?"
"Aku kan kemaren udah kenal kakak."
"Bodoamat. Gua mau ke perpus." Ujarnya dingin.
"Ta-
"Kaila.Gua.sibuk." Katanya penuh penekanan. Gadis itu pun hanya mendengus kesal.
Revan melengos pergi. Berjalan di koridor dengan santuy. Walaupun banyak siswi yang tidak santuy setelah ia lewati.
Di perpustakaan Revan tengah asik membaca dengan buku bacaannya yang terlihat tebal dan berisi. Ia terus fokus dengan tulisan tulisan di buku itu.
Hingga seorang gadis memperhatikannya dari kejauhan. Mengintipnya dengan mata tajamnya dibalik buku yang terbalik.
Revan menarik bibirnya membentuk senyuman miring. Sebenarnya dia sadar dengan hal itu. Tapi ia membiarkannya, dan ingin mengetahui sampai sejauh mana dan sesabar apa dia menunggu dirinya.
1 2 3 4 5 dan..
"Kak Revan!." Panggil gadis itu sedikit keras kemudian tanpa permisi ia duduk di sebelah cowo itu.
Revan tersenyum dia sudah menduga hal ini. " Hm?"
"Ish Caca tadi dapet laporan dari Talitha tauu, kalo kak Revan ketemu sama anak baru! Terus Caca lari terus ngikutin kak Revan. Terus-
"Ssstt gak boleh berisik di sini." Katanya memperingatkan.
Caca pun mencondongkan tubuhnya pada tubuh Revan. Berbisik pelan di telinga cowo itu. "Caca cemburu jadi kak Revan gak boleh ladenin dia yaa."
Revan tersenyum. "Iyaaa gua gak bakal ladenin dia lagi kok. Gua kan cuma milik lo." Ucapnya dengan ikutan berbisik juga.
Caca yang mendapat perlakuan tersebut pun menjadi tersipu malu. Mata mereka menatap satu sama lain dengan seksama.
"DORRRR!."
"ASTAGHFIRULLAH!" Ujar Caca kaget. Sedangkan Revan ia tampak biasa saja.
"Kalian kalo mau mesum jangan di sekolah yaa. Apalagi perpustakaan." Ucap bu Desi selaku guru penjaga perpus.
"Ha?" Kata Caca bingung.
"Bukan apa apa." Ucap Revan pada Caca.
"Idih, Revan kamu ini yaaa." Ucapnya sambil berkacak pinggang.
"Udah bu udah, saya bukan orang mesum kok. Tenang aja." Jawabnya santai sambil pergi dengan menggandeng Caca.
Caca menurut saja. Ia masih agak sedikit bingung tapi yaudah lah yaa, sepertinya ia akan tanya hal itu besok besok dengan Revan.
"Dasar bocah. Untung berprestasi." Ucap bu Desi dengan menggeleng gelengkan kepalanya.
***
"Kak Revan hari ini Caca senenggg bangeeettt." Ucapnya dengan ceria.
Revan yang sedang menyetir itu pun menjadi turut senang dengan kesenangan yang gadisnya dapatkan.
"Emang kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Revan & Caca
Teen Fiction"kak Revan gendong." "gak, lo punya kaki." "ih kaki caca sakit tauu." "emang sakit kenapa?" "kelamaan bobo jadi kaki Caca sakit katanya mager buat jalan. Ayoo gendong buruan." "Gaje bet sihhh. Lagian lo berat tau." "Maunya di gendong titik." Kesal...