part 19

5K 378 76
                                    

Revan duduk di sofa, sembari menghisap Vapor di tangannya. Mumpung tidak ada Caca.

Ngomong ngomong soal Caca, ia jadi teringat bahwa seharian ini ia meninggalkan gadis itu sendiri di rumah, hanya ditemani dengan para ART.

Ia pun menyalakan ponsel miliknya. Notif
masuk pun bermunculan dengan tak sabarnya. Hingga matanya menatap tajam saat melihat puluhan panggilan masuk dan ratusan chat dari gadisnya.

Mampos.

"Gua balik duluan cuk." Pamit Revan pada teman temannya, dan diangguki oleh mereka.

"Ti ati bossque." Ujar Gleen.

Revan keluar dari basecamp TBL. Memilih mengendarai mobilnya dan meninggalkan motornya di basecamp.

Namun sebelum itu ia mampir ke mini market untuk membelikan cemilan kesukaan gadisnya. Berharap bisa mengembalikan mood gadis itu.

Sampai di rumah yang ia tuju, ia pun masuk ke dalam. Dan langsung di sambut dengan amukan manis dari Caca.

"KAK REVAN JAHAT!! NINGGALIN CACA SENDIRI DI RUMAH!!! CACA GAK SUKA YAAA!!" Teriak Caca sambil melempar bantal sofa ke arah cowo itu yang baru datang.

Revan mendekat sesekali menghindar dari bantal sofa yang di lempar oleh Caca.

GREP!

Didekapnya gadis itu oleh Revan. Caca ingin memberontak namun rasa nyaman yang tercipta membuat enggan melakukan hal itu.

"Kak Re- Revan jahat! Hiks." Ucap Caca terbata sambil terisak.

"Iya iya gua jahat. Maafin yaa, tadi ada keperluan penting sama temen temen. Handphone nya gak sengaja mati tadi."

"Awas! Caca ngambek!" Ujar gadis itu menyingkir dari dekapan Revan. Dan beranjak pergi meninggalkannya.

Namun baru beberapa langkah ia kembali berbalik. Mengambil segala cemilan yang tadi Revan bawa.

Cowo itu pun menggeleng gelengkan kepalanya. Tingkah gadis itu selalu menjadi mood tersendiri untuk nya. Ia pun menyusul gadis itu.

Caca sampai dikamarnya dengan Revan yang mengikutinya di belakang.

Dilihatnya Caca yang rebahan di kasur miliknya dan menonton anime di laptop dengan segala bungkus cemilan disampingnya. Revan tersenyum, gadisnya ini adalah gadis yang penurut.

Sebenarnya Caca adalah pecinta drakor, tapi Revan tak suka dengan kebiasaan Caca yang satu ini. Apalagi jika dirinya di duakan karna oppa oppa Korea. Ia pun menyuruh gadisnya untuk mengganti tontonannya itu. Dan menyarankan anime.

Revan mendekat ke arah Caca, dan duduk di sebelah gadis itu. "Hei. Maafin Kakak yaa." Ucapnya.

Caca menjauh menghindar dari Revan.

"Gabole gitu loh sama yang lebih tua."

"... "

"Cacayang masa gak dimaafin? Caranya biar dapet maaf gimana coba."

"... "

Revan menghela nafasnya pelan.

"Naik sini." Pinta Revan seraya menepuk nepuk pahanya.

Caca menoleh, merasa tertarik dengan perkataan cowo itu barusan. Tanpa pikir panjang ia pun melakukannya.

"Udah di maafin?" Tanya Revan sembari merapihkan rambut Caca yang agak berantakan.

"Belum."

"Maafin byy."

Caca menoleh sedikit tersenyum kemudian mengangguk. Lalu ia memperhatikan cowo itu.

Revan & CacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang